TEMPO.CO , Semarang - Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro memiliki alasan sendiri kenapa mengangkattema “LGBT dalam Sosial Masyarakat Indonesia” yang sedianya didiskusikan pada Kamis sore 12 November 2015. Pemimpin Umum LPM Gema Keadilan, Febri Tuanto, menyatakan diskusi bukan bertujuan mendoktrin setuju atau tidak setuju terhadap LGBT.

“Tetapi untuk membahas permasalahan LGBT dari sudut pandang yang lebih luas, karena apabila kita cermati secara lebih dalam, fenomena LGBT ini acapkali dicerna secara mentah-mentah oleh masyarakat sehingga perlu pemahaman dari kacamata ilmiah agar dapat dicerna lebih objektif dan jelas,” kata Febri, Jum’at 13 November 2015.

Mahasiswa Undip harus kecewa karena rencana diskusi tersebut batal gara-gara tak diberi izin rektor dan dekan. Padahal, selama ini mereka menggelar diskusi dengan prosedur yang sama bisa lancar. Bahkan, diskusi bertajuk #NGOPI (Ngobrol Pintar) ini adalah yang ke enam. Dengan proses dan prosedur persiapan yang sama, sejak Ngopi pertama hingga kelima semua lancar tanpa ada hambatan.

m.tempo.co/read/news/2015/11/13/058718500/dilarang-ini-alasan-gema-keadilan-gelar-diskusi-gay-lesbian

jelas ndak dapet ijin lah, lgbt kan masih sangat tabu. tp belakangan di indo kaum ini mulai menunjukan eksistensi mereka
dipake buat alat kampanye pulak