WAH, endah betul kerja Mukadi, 45, warga Cimanggu, Bogor ini. Sore jadi sopir angkutan kota, pagi menggauli bini teman sesama sopir angkot. Tapi ketika ketahuan, dia dipermalukan orang se-RT. Sebab dalam kondisi tanpa busana bersama Ny. Atik, 35, WIL-nya, dia jadi tontonan warga sebelum diurus polisi.

Kalau mau tenang, jangan punya bini sedikit melek lah, bisa mengganggu kamtibmas. Sebab perempuan cantik bisa memancing teman tega sama teman, lupa harga diri dan kehormatan, karena yang dikejar hanya kenikmatan. Paling aman, punya istri macam Limbuk atau Cangik nggak papa, yang penting ayem tentrem di hati. Sebab ditinggal setahun pun pasti takkan ada lelaki yang menyentuhnya.

Tapi jika Allah sudah mengaturnya, manusia bisa apa? Seperti Dakiman, 40, dari Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, misalnya. Meski tampangnya pas-pasan dan profesinya hanya sopir angkot, tapi Atik istrinya sangat menjanjikan baik bodi, kecantikan maupun goyangannya. Parameternya adalah, jika Dakiman mengajak jalan bareng istrinya, banyak mata lelaki yang melotot kaya sokle, mengagumi kecantikan Atik.

Sebagai sopir angkot yang kendaraannya bukan milik pribadi, dia nyopir gantian dengan dengan Mukadi temannya. Dakiman giliran bawa angkot pagi, dan Mukadi dapat ship sore dari pukul 13.00 sampai pukul 19.00. Kebetulan pula, keduanya sama-sama tinggal di rumah petak yang sama, hanya beda beberapa pintu.

Di sinilah mulai timbul masalah. Ternyata diam-diam Mukadi ini naksir istri Dakiman yang cantiknya kayak artis papan atas itu. Meski di rumah juga sudah punya istri sendiiri, tapi Mukadi sering membayangkan asyiknya berbagi cinta dengan Atik. Bahkan ketika dia sendiri sedang memberikan nafkah batin pada istrinya, dia suka membayangkan tengah dilayani bini tetangga tersebut.

Beberapa waktu yang lalu pas Mukadi off tidak narik, dia melihat Atik ada di rumah. Rupanya dia tidak “nderek ibu tindak menyang pasar” sebagaimana lagu Dondong Apa Salak-nya Krisbiantoro. Iseng-iseng dia masuk rumah Dakiman dan ngajak ngobrol ngalor ngidul. Lama-lama obrolan itu jadi ngelantur, sampai soal urusan tempat tidur. Rupanya Atik juga sangat merespon, sehingga kemudian Mukadi jadi nekat.

Disergaplah Atik, sampai perempuan itu mengatakan, “Ssst, tutup dulu itu pintunya!”

Karena lampu hijau sudah menyala terang benderang, Atik pun langsung dilabrak habis-habisan dengan hasil draw. Lain hari asalkan suami Atik pas dines narik angkot, justru di rumah si Atik yang ditarik ke ranjang dan digauli. Duh, duh, endah betul hidup ini. Sore narik angkot, pagi di rumah menggauli istri teman.

Lama-lama ada anak tetangga yang mencurigai, asal Dakiman tak di rumah kenapa Mukadi pasti main ke rumah Atik dan sandal dibawa masuk serta pintu dikunci rapat-rapat? Beberapa hari lalu anak itu mencoba mengintipnya. Ternyata, di dalam Atik-Mukadi sedang main kuda-kudaan bak suami istri. Dia pun segera melapor ke orang tuanya.

Warga kompak menggerebek pasangan mesum itu. Tak salah memang, ketika pintu didobrak, keduanya kedapatan masih full tanpa busana. Untuk bukti mungkin, keduanya dilarang mengenakan baju sampai polisi dan suami Atik tiba. Begitu Dakiman tiba, hampir saja dia menghajar Mukadi, tapi dicegah polisi dan warga. Setelah berpakaian secukupnya, keduanya digelandang ke Polres Bogor.

Jadi sopir angkot, kok “dongkrak”-nya celamitan banget, ya? (Gunarso TS)

Mulusnya dab