TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Nama Mohammad Damin cukup dikenal oleh di kalangan penggemar olahraga tinju pada era tahun 90-an.

Bukan hanya menyandang juara nasional, Damin pernah tercatat sebagai petinju nomor dua se-Asia Tenggara.

Tapi kejayaan itu tinggal masa lalu bagi petinju kelas 58,9 kg. Kehidupan Damin kini berubah, dan hidup sangat sederhana.

Bersama istri dan kelima orang anaknya, Darmin harus rela bekerja serabutan. Beberapa kali ia bekerja sebagai kuli panggul di Kertapati, Palembang.

Jadi kuli panggul ini ternyata tak dilakoni setiap hari karena faktanya dia lebih sering menganggur di rumah

Sumber : [url]http://u.msn.com/id-id/olahraga/tinju/petinju-nasional-era-90-an-kini-jadi-kuli-panggul/ar-CCeYOi?li=AAfukE3&ocid=iehp[\url]

Nasib memang sulit ditebak, karena kerasnya kehidupan Pak Damin terpaksa gunakan kekuatan fisiknya untuk mengais rizki dengan cara itu, jauh dari yg sdh diprestasikan dimasa lalu, dan lebih miris lagi Pak Damin telah mengambil job sampingan Pak Aher