- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Biskuit Peninggalan Titanic, Menjadi Biskuit Tertua Dan Termahal Di Dunia


TS
jeremyss
Biskuit Peninggalan Titanic, Menjadi Biskuit Tertua Dan Termahal Di Dunia

Pernahkan Anda mendengar tentang adanya makanan darurat? Makanan merupakan salah satu bagian terpenting yang wajib ada dalam perlengkapan yang disiapkan saat terjadi keadaan darurat seperti bencana alam ataupun kecelakaan transportasi. Seperti yang telah diketahui oleh banyak orang peristiwa karamnya kapal Titanic masih meninggalkan banyak cerita misteri di dalamnya. Tidak hanya detil peristiwa namun peninggalan dari peristiwa tersebut selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas.
Saat dilakukan penyelamatan kapal Titanic, di dalam sekoci penyelamatan disertakan sebuah biskuit kering sebagai cadangan makanan bagi para penumpang sekoci. Biskuit dari Spillers & Bakers ini merupakan salah tumpuan keselamatan para penumpang. Namun siapa yang menduga jika salah seorang penumpang yang selamat menyimpan biskuit tersebut dan bisa dikatakan biskuit atau kue kering tersebut menjadi salah satu biskuit tertua di dunia hingga saat ini.
Dalam sebuah lelang yang diadakan oleh rumah lelang Henry Aldridge & Son Oktober kemarin di Inggris, biskuit paling tua dan bersejarah ini sudah terjual seharga 23.000 dolar atau sekitar 313 juta rupiah. Awalnya, biskuit yang berusia 103 tahun ini diperkirakan akan laku terjual dengan harga antara 8 hingga 11 ribu poundsterling.
Biskuit bersejarah ini disimpan oleh James Fenwick, penumpang dalam SS Carpathia, kapal yang membantu penyelamatan Titanic. "Biskuit paling berharga di dunia" ini dijual kepada seorang kolektor asal Yunani.
"Ini sangat luar biasa, karena biskuit ini mampu bertahan sampai saat ini sejak peristiwa dramatis, tenggelamnya kapal laut terbesar yang merenggut nyawa 1.500 orang," kata juru lelang Andrew Aldrige kepada Salisbury Journal, dikutip dari Mashable.
Sama seperti biskuit lainnya, biskuit dari Titanic ini berbentuk persegi dengan lubang-lubang di bagian dalam biskuitnya. Namun intinya bukan terletak pada biskuitnya, melainkan nilai sejarah dari biskuit tersebut.
Sumber : IstriMuda
0
3K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan