![[Akhirnya] Heboh Broker Lobi Jokowi: Derwin Pereira Akhirnya Minta Maaf](https://s.kaskus.id/images/2015/11/12/2237457_20151112011007.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan wartawan Strait Times, Derwin Pereira, yang dalam artikel Michael Buehler disebut-sebut memberikan dana sebesar US$ 80 ribu kepada sebuah perusahaan pelobi Amerika Serikat, menyatakan maaf.
Lewat surat elektronik kepada Tempo, Derwin—yang mengatakan saat ini sedang berada di luar negeri—menegaskan tidak pernah menerima uang dari pemerintah Indonesia dalam bentuk apa pun. “Pertama-tama saya meminta maaf atas kegaduhan informasi yang memberitakan sebuah tulisan tentang isu lobi politik atas kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat baru-baru ini,” kata Derwin dalam surat elektronik kepada Tempo, 11 November 2015.
“Saya ingin mengklarifikasi bahwa apa yang telah dijelaskan oleh Menteri Politik, Hukum, Keamanan Bapak Luhut Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi kepada pers itulah informasi yang sahih serta yang sebenarnya terjadi,” tulisnya. “Intinya, saya tidak pernah menerima uang dari pemerintah Indonesia dalam bentuk apa pun. Saya tidak melebihkan atau mengurangi informasi tersebut.
”Derwin menyatakan Luhut, Retno, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, serta staf Kementerian Luar Negeri RI telah bekerja keras dalam menyukseskan kunjungan Presiden ke Amerika Serikat. “Saya harapkan kita tidak perlu terjebak oleh berita-berita dari luar yang miring serta tidak jelas faktanya dan bertujuan membentuk polemik atas kunjungan Bapak Presiden ke AS,” tulisnya.
“Sepatutnya rakyat Indonesia harus bangga memiliki pemimpin yang bijak dan kerakyatan. Ingin saya jelaskan, ini keterangan pertama dan satu-satunya yang bisa saya sampaikan karena saya tidak ingin mengundang polemik yang berkepanjangan yang tidak sehat,” tulisnya menutup surat elektroniknya kepadaTempo, 11 November 2015.
Menurut situs Belfer Center, Derwin, pendiri dan CEO Pereira International, adalah mantan jurnalisThe Strait Times Singapore yang kerap memenangi penghargaan dan pernah menjadi Kepala Biro Strait Times di Jakarta dan Washington DC. Dia pernah mewawancarai semua Presiden Indonesia sejak jatuhnya Soeharto, mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush, dan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice.
Disebutkan, selama menjadi Kepala Biro Strait Times di Jakarta, Derwin membangun akses dan kontak yang kuat dengan elite politik dan bisnis di Jakarta. Dia menjaga hubungan hingga kini, sehingga tetap mengetahui perkembangan mutakhir soal kebijakan dan memberikannya akses eksklusif atas informasi-informasi penting.
Derwin, lulusan London School of Economics and Political Science dan Master Public Administration dari John F. Kennedy School of Government di Harvard, saat ini mengambil kekhususan dalam komunikasi strategis dan konsultan bisnis di Asia Tenggara dengan fokus Indonesia.
Teori konspirasi apalagi yg akan dibangun untuk menggugurkan bantahan Derwin Pareira berikutnya