- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
"Ahok seperti Punya Kepribadian Ganda"


TS
eqepe
"Ahok seperti Punya Kepribadian Ganda"
Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik meminta Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama bisa bersikap terbuka dan transparan terkait kebijakan reklamasi Teluk Jakarta.
Riza menuntut sikap transparan seperti yang selama ini selalu dilakukan Ahok (sapaan Basuki) di bidang lain.
"Kok kayaknya Pak Ahok seperti punya kepribadian ganda, di satu sisi dia bikin terobosan dengan pangkas birokrasi dan buat kanal informasi yang banyak," kata Riza di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
"Tapi dalam permasalahan reklamasi, saya pastikan ga ada konsultasi publik ke nelayan di sana," lanjut Riza.
Riza menilai ada lompatan pemikiran dalam diri Ahok.
Sebab, Ahok sering mengatakan reklamasi Teluk Jakarta dilakukan demi kebaikan nelayan sendiri dan demi perbaikan lingkungan di Teluk Jakarta.
Menurut Riza, yang terjadi tidak seperti itu. Reklamasi bukanlah proyek yang baru berlangsung tahun ini.
Jika reklamasi benar memberi manfaat, seharusnya nelayan sudah mulai bisa merasakannya.
"Proyek reklamasi itu kan sebenarnya sudah ada sejak lama tapi sampai sekarang masih banjir, kualitas air semakin buruk, ikan semakin sedikit. Kok malah diterusin?" ujar Riza.
Riza menjelaskan permasalahan mendasar buruknya lingkungan Teluk Jakarta adalah peningkatan kadar pencemaran di 13 sungai.
Peningkatan itu dipicu perilaku perusahaan yang kerap membuang limbah di sungai. Selain itu, eduasi terhadap masyarakat yang hidup di sana juga kurang.
"Untuk menghilangkan jejak pelanggaran hukum dan pencemaran lingkungan, perusahaan yang buang limbah selalu lakukan di dua kondisi. Pertama, dia baru buang limbah saat musim hujan. Kedua, dia lakukan itu di malam hari ketika masyarakat ga bisa mengawasi," ujar Riza.
Semua hal itu merupakan pangkal persoalan buruknya kondisi lingkungan serta banjir di Jakarta.
Menurut Riza, menganggap reklamasi sebagai solusi permasalahan itu merupakan pikiran keliru.
Ia berpendapat bukan reklamasi yang dibutuhkan, melainkan penindakan tegas terhadap perusahaan pembuang limbah dan peningkatan edukasi masyarakat.
"Semua enggak ada hubungannya dengan reklamasi. Jadi kalau mau benahi Teluk Jakarta, bukan reklamasi jalan keluarnya," ujar Riza.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...badian.Ganda.#
pesan sponsor
Riza menuntut sikap transparan seperti yang selama ini selalu dilakukan Ahok (sapaan Basuki) di bidang lain.
"Kok kayaknya Pak Ahok seperti punya kepribadian ganda, di satu sisi dia bikin terobosan dengan pangkas birokrasi dan buat kanal informasi yang banyak," kata Riza di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
"Tapi dalam permasalahan reklamasi, saya pastikan ga ada konsultasi publik ke nelayan di sana," lanjut Riza.
Riza menilai ada lompatan pemikiran dalam diri Ahok.
Sebab, Ahok sering mengatakan reklamasi Teluk Jakarta dilakukan demi kebaikan nelayan sendiri dan demi perbaikan lingkungan di Teluk Jakarta.
Menurut Riza, yang terjadi tidak seperti itu. Reklamasi bukanlah proyek yang baru berlangsung tahun ini.
Jika reklamasi benar memberi manfaat, seharusnya nelayan sudah mulai bisa merasakannya.
"Proyek reklamasi itu kan sebenarnya sudah ada sejak lama tapi sampai sekarang masih banjir, kualitas air semakin buruk, ikan semakin sedikit. Kok malah diterusin?" ujar Riza.
Riza menjelaskan permasalahan mendasar buruknya lingkungan Teluk Jakarta adalah peningkatan kadar pencemaran di 13 sungai.
Peningkatan itu dipicu perilaku perusahaan yang kerap membuang limbah di sungai. Selain itu, eduasi terhadap masyarakat yang hidup di sana juga kurang.
"Untuk menghilangkan jejak pelanggaran hukum dan pencemaran lingkungan, perusahaan yang buang limbah selalu lakukan di dua kondisi. Pertama, dia baru buang limbah saat musim hujan. Kedua, dia lakukan itu di malam hari ketika masyarakat ga bisa mengawasi," ujar Riza.
Semua hal itu merupakan pangkal persoalan buruknya kondisi lingkungan serta banjir di Jakarta.
Menurut Riza, menganggap reklamasi sebagai solusi permasalahan itu merupakan pikiran keliru.
Ia berpendapat bukan reklamasi yang dibutuhkan, melainkan penindakan tegas terhadap perusahaan pembuang limbah dan peningkatan edukasi masyarakat.
"Semua enggak ada hubungannya dengan reklamasi. Jadi kalau mau benahi Teluk Jakarta, bukan reklamasi jalan keluarnya," ujar Riza.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...badian.Ganda.#
pesan sponsor

0
1.3K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan