- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Teganya Ahok serang nenek yang cucunya menderita gizi buruk
TS
buwas.sekale
Teganya Ahok serang nenek yang cucunya menderita gizi buruk
Quote:
Teganya Ahok serang nenek yang cucunya menderita gizi buruk
Reporter : Marselinus Gual, Mardani | Kamis, 12 November 2015 07:29
Basuki Tjahaja Purnama. ©2013 Merdeka.com/imam buhori
Merdeka.com - 70 Tahun sudah Indonesia merdeka. Namun, hingga kini masih saja bisa ditemui kesulitan rakyat. Padahal, salah satu tujuan para pendahulu meraih kemerdekaan adalah membebaskan segala penderitaan dan memakmurkan rakyat.
Belakangan, sosok RGM, bocah 9 tahun, ramai menjadi pemberitaan dan perbincangan publik. Warga Cilincing, Jakarta Utara, itu didiagnosis menderita giji buruk. Sungguh kondisi yang sangat memprihatinkan di negeri yang kaya akan sumber daya ini.
Sebelum RGM mau dirawat di RS Koja, Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah memerintahkan anak buahnya mengecek kondisi RGM. Menurutnya, saat itu sudah diambil kesimpulan harus dirawat di rumah sakit tapi keluarga anak tersebut menolak.
"Memang persoalannya tuh keluarganya enggak mau diopname di rumah sakit. Jadi kita lihat catatannya sudah berapa kali. Saya cek sudah ada berapa kali orang tuanya kesulitan kalau dititip bolak balik (RS). Saya bilang, kalau dititip (dirawat) di rumah sakit kan ada suster dan dikasih makan," jelas Ahok, sapaannya, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/11).
Dari kasus ini, Ahok berharap semua warga DKI Jakarta memegang kartu BPJS Kesehatan. Meski tak memiliki KTP sekalipun, kata dia, Pemprov DKI akan tetap merawat mereka sebagai orang terlantar.
"Semua penduduk Jakarta, kamu mau masuk rumah sakit, enggak ada KTP juga kami urus kok. Saya langsung masukin data ke data orang terlantar. Jadi orang yang tanpa KTP Jakarta sakit pun kalau kita masukin dia sebagai orang terlantar itu kami tanggung. Karena BPJS udah kita bayar 4,7 juta orang atau 4,8 juta orang," pungkas dia.
Ahok juga curiga kepada keluarga RGM. Sebab, berdasarkan laporan dari rumah sakit, nenek dari RGM, Tumiyah, kerap memaksa perawatan bocah perempuan itu dilakukan di rumah. Berdasarkan laporan diperolehnya, sang nenek diketahui kerap menerima bantuan sosial. Ahok pun curiga, permintaan sang nenek ini bisa jadi untuk alasan yang demikian.
"Saya enggak tahu, saya curiga seperti itu. Makanya saya tanya, berapa dia dapat bantuan? Tadi saya sudah bawa uang, jujur saja. Begitu saya tanya gitu, lihat kondisi nenek gitu, langsung bilang sama ajudan, enggak usah kasih, kita urus saja anaknya," ujar Ahok usai meresmikan RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (10/11).
Ahok meminta RSUD Koja menahan RGM untuk tetap dirawat hingga keadaannya benar-benar pulih. Selain menderita kurang gizi, RGM juga saat ini mengidap infeksi paru-paru.
"Ini saja dia (nenek RGM) mau minta pulang. Kenapa minta pulang? Saya langsung tebak, ibu (nenek RGM) suka dapet bantuan dari yayasan ya, atas gara-gara cucu Anda seperti ini kondisinya," ujar Ahok.
Dalam percakapan dengan sang nenek, Ahok mendapat kabar Tumiyah meminta RGM dirawat di rumah lantaran dapat kabar kelurahan menyebut rumah sakit tidak merawat dengan baik. Ahok pun balik bertanya, apakah kelurahan itu benar demikian atau hanya sebuah dalih agar mereka bisa pulang ke rumah.
"Sekarang menurut saya, enakan di rumah sakit dong, dimandiin, digantiin baju, diganti sprei," pungkas Ahok.
Dikonfirmasi soal tudingan Ahok, Nenek Taminah menjelaskan alasan dirinya meminta sang cucu dirawat di rumah. Menurutnya hal itu dilakukannya karena kondisi sang suami juga sedang sakit.
Sang suami mengalami stroke dan kini hanya sendiri di rumah kontrakannya. "Saya ngurusin cucu di rumah, belum bapaknya. Ya iya saya kalau enggak ada yang bantu ya saya enggak tahu bagaimana nanti," terang Taminah kepada merdeka.com saat menemani cucunya di RS Koja Jakarta Utara, Rabu (11/11).
Menurut Taminah, biaya perawatan di rumah sakit memang gratis tetapi dia tetap harus mengeluarkan uang untuk bolak balik ke rumah sakit dan kontrakannya untuk mengurus RGM dan suaminya. Selain itu biaya lain juga harus dia bayar sendiri.
"Ya kemarin-kemarin sih banyak yang nyumbang tapi kan enggak tahu sampai kapannya," terang Taminah.
Taminah dan bibi dari RGM, keberatan dengan tudingan Ahok dinilai mengambil keuntungan dari kesehatan cucunya saat ini. Menurutnya jika memang ada yang menyumbang dia sangat senang dan terbantu.
"Iya kemarin Ahok ke sini tapi lupa ngomong apa. Yang jelas dia nyuruh RGM dirawat di sini saja sampai sembuh" lanjutnya.
Reporter : Marselinus Gual, Mardani | Kamis, 12 November 2015 07:29
Basuki Tjahaja Purnama. ©2013 Merdeka.com/imam buhori
Merdeka.com - 70 Tahun sudah Indonesia merdeka. Namun, hingga kini masih saja bisa ditemui kesulitan rakyat. Padahal, salah satu tujuan para pendahulu meraih kemerdekaan adalah membebaskan segala penderitaan dan memakmurkan rakyat.
Belakangan, sosok RGM, bocah 9 tahun, ramai menjadi pemberitaan dan perbincangan publik. Warga Cilincing, Jakarta Utara, itu didiagnosis menderita giji buruk. Sungguh kondisi yang sangat memprihatinkan di negeri yang kaya akan sumber daya ini.
Sebelum RGM mau dirawat di RS Koja, Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah memerintahkan anak buahnya mengecek kondisi RGM. Menurutnya, saat itu sudah diambil kesimpulan harus dirawat di rumah sakit tapi keluarga anak tersebut menolak.
"Memang persoalannya tuh keluarganya enggak mau diopname di rumah sakit. Jadi kita lihat catatannya sudah berapa kali. Saya cek sudah ada berapa kali orang tuanya kesulitan kalau dititip bolak balik (RS). Saya bilang, kalau dititip (dirawat) di rumah sakit kan ada suster dan dikasih makan," jelas Ahok, sapaannya, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/11).
Dari kasus ini, Ahok berharap semua warga DKI Jakarta memegang kartu BPJS Kesehatan. Meski tak memiliki KTP sekalipun, kata dia, Pemprov DKI akan tetap merawat mereka sebagai orang terlantar.
"Semua penduduk Jakarta, kamu mau masuk rumah sakit, enggak ada KTP juga kami urus kok. Saya langsung masukin data ke data orang terlantar. Jadi orang yang tanpa KTP Jakarta sakit pun kalau kita masukin dia sebagai orang terlantar itu kami tanggung. Karena BPJS udah kita bayar 4,7 juta orang atau 4,8 juta orang," pungkas dia.
Ahok juga curiga kepada keluarga RGM. Sebab, berdasarkan laporan dari rumah sakit, nenek dari RGM, Tumiyah, kerap memaksa perawatan bocah perempuan itu dilakukan di rumah. Berdasarkan laporan diperolehnya, sang nenek diketahui kerap menerima bantuan sosial. Ahok pun curiga, permintaan sang nenek ini bisa jadi untuk alasan yang demikian.
"Saya enggak tahu, saya curiga seperti itu. Makanya saya tanya, berapa dia dapat bantuan? Tadi saya sudah bawa uang, jujur saja. Begitu saya tanya gitu, lihat kondisi nenek gitu, langsung bilang sama ajudan, enggak usah kasih, kita urus saja anaknya," ujar Ahok usai meresmikan RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (10/11).
Ahok meminta RSUD Koja menahan RGM untuk tetap dirawat hingga keadaannya benar-benar pulih. Selain menderita kurang gizi, RGM juga saat ini mengidap infeksi paru-paru.
"Ini saja dia (nenek RGM) mau minta pulang. Kenapa minta pulang? Saya langsung tebak, ibu (nenek RGM) suka dapet bantuan dari yayasan ya, atas gara-gara cucu Anda seperti ini kondisinya," ujar Ahok.
Dalam percakapan dengan sang nenek, Ahok mendapat kabar Tumiyah meminta RGM dirawat di rumah lantaran dapat kabar kelurahan menyebut rumah sakit tidak merawat dengan baik. Ahok pun balik bertanya, apakah kelurahan itu benar demikian atau hanya sebuah dalih agar mereka bisa pulang ke rumah.
"Sekarang menurut saya, enakan di rumah sakit dong, dimandiin, digantiin baju, diganti sprei," pungkas Ahok.
Dikonfirmasi soal tudingan Ahok, Nenek Taminah menjelaskan alasan dirinya meminta sang cucu dirawat di rumah. Menurutnya hal itu dilakukannya karena kondisi sang suami juga sedang sakit.
Sang suami mengalami stroke dan kini hanya sendiri di rumah kontrakannya. "Saya ngurusin cucu di rumah, belum bapaknya. Ya iya saya kalau enggak ada yang bantu ya saya enggak tahu bagaimana nanti," terang Taminah kepada merdeka.com saat menemani cucunya di RS Koja Jakarta Utara, Rabu (11/11).
Menurut Taminah, biaya perawatan di rumah sakit memang gratis tetapi dia tetap harus mengeluarkan uang untuk bolak balik ke rumah sakit dan kontrakannya untuk mengurus RGM dan suaminya. Selain itu biaya lain juga harus dia bayar sendiri.
"Ya kemarin-kemarin sih banyak yang nyumbang tapi kan enggak tahu sampai kapannya," terang Taminah.
Taminah dan bibi dari RGM, keberatan dengan tudingan Ahok dinilai mengambil keuntungan dari kesehatan cucunya saat ini. Menurutnya jika memang ada yang menyumbang dia sangat senang dan terbantu.
"Iya kemarin Ahok ke sini tapi lupa ngomong apa. Yang jelas dia nyuruh RGM dirawat di sini saja sampai sembuh" lanjutnya.
http://www.merdeka.com/jakarta/tegan...izi-buruk.html
Teganya lu hoax ayo panasbung saatnya mengecam
0
2K
Kutip
16
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan