SELLING PHOBIA
adalah salah satu part dari buku marketing yang sedang saya susun. Buku ini saya tulis karena desakan dari banyak orang yang merasa terbantu dengan thread pertama saya di kaskus beberapa tahun yang lalu. Sebuah Thread yang bukan dengan sengaja saya tulis ternyata mampu menginspirasi orang banyak, Sungguh bahagia ketika strategi atau jurus sederhana yang sudah saya alami dan praktekan bisa diaplikasikan oleh orang lain dan berhasil Thread Basic
SELLING PHOBIA adalah istilah yang saya sering sebut untuk orang yang dengan alasan apapun tidak bisa menjual.
Berbahayakah kasus ini, coba kita simak melalui sepenggal pembicaraan dalam salah satu sesi seminar saya.
Pernah dalam salah satu sesi seminar ada yang bertanya pada saya
Mr.X : Berbahayakah bila selling phobia ini terjadi?
Saya: Saya bertanya balik "berbahayakah bila bapak tidak bernafas?"
Mr. X : dengan sedikit cemberut beliau berujar "Pak jangan mengalihkan pembicaraan dong bernafas dan menjual adalah hal yang jauh berbeda"
Saya : "Masalahnya disini pak, bernafas dan menjual kita anggap suatu hal yang berbeda, padahal keduanya memiliki suatu korelasi yang kuat. Yaitu sama-sama pasti dan harus kita lakukan sesuai kebutuhan"
Mr. X : .........(ini maksudnya terdiam dan mulai menyimak)
Saya :Kebutuhan kita bernafas adalah idealnya sehari 300 liter apabila tidak terpenuhi banyak hal akan terjadi antara lain rusaknya otak dll, demikian juga menjual idealnya sepanjang hidup kita harus terus dan terus menjual sesuai kebutuhan...bla bla bla...(saya berbicara cukup banyak disana)
Spoiler for BLA BLA BLA (isinya kurang lebih seperti didalam ini):
MANUSIA ADALAH MAKHLUK PENJUALAN
Tanpa kita sadari sebetulnya spirit of selling sebetulnya sudah melekat dari kita bahkan sedari kita kecil, pernahkah anda melihat balita yang begitu lucunya sehingga anda rela memberikan sepersekian dari waktu anda untuk sejenak menimang-nimang atau bahkan menggendongnya. Dalam sudut pandang ini dapat saya katakan bahwa sadar tidak sadar balita atau bayi tersebut sebetulnya sudah membargain waktu kita dengan kelucuannya. Kalau anda mengatakan itu bukan suatu penjualan, coba kita renungkan, bukankan waktu adalah uang.
Disinilah saya ingin mengajak anda untuk lebih kritis dalam menanggapi segala sesuatu hal yang terjadi disekeliling kita. Makhluk penjualanyang saya maksud adalah makhluk yang sepanjang hidupnya terus menerus melakukan penjualan demi penjualan ,dan barter demi barter demi kelangsungan hidupnya. Sekali lagi saya akan mengajak anda untuk merenungkan terlebih dahulu tulisan - tulisan diatas dengan harapan apabila dalam perenungan anda merasa apa yang saya tuliskan adalah benar adanya, atau paling tidak ada benarnya, maka saya yakin anda akan mau untuk sejenak membuka pikiran dan memahami kebenaran ini.
Untuk contoh yang lebih natural adalah saat seseorang ingin mendapatkan kekasih, atau lebih sering kita sebut dengan "menembak" bukankah proses penembakan sama dengan pitching, sama dengan penawaran. kita menawarkan diri kita (product), menawarkan indahnya bila nanti dengan kita (aftersale),bahkan mungkin jaminan bila nanti putus tidak ada foto atau video apapun yang akan di upload di youtube (warranty), dan akhirnya diakhiri dengan "jadian" (agreement) Sampai analogi diatas saya yakin sebagian besar dari anda sudah mulai mengangguk-angguk dan mulai memahami apa yang saya maksudkan. Tulisan ini sengaja saya tulis untuk kembali memulihkan semangat menjual anda, dan membuka paradigma sebagian orang yang sampai sekarang ini masih beranggapan bahwa profesi di bidang penjualan adalah lebih rendah dari profesi yang lain. Manusia sepanjang hidupnya ditakdirkan untuk menjual dan menjual. "bisnis diawali tidak lain tidak bukan dari menjual sesuatu" http://www.kompasiana.com/nardihiday...33117e3cbc6e2d
Pada akhirnya saya menyadari bahwa banyak hal yang membuat seseorang menjadi phobia terhadap yang namanya berjualan :
entah karena masa lalu, lingkungan atau bahkan mungkin karena ketidaktahuan akan indahnya seni berjualan.
DETEKSI DINI SELLING PHOBIA
penting bagi kita untuk melihat kedalam diri kita apakah ada didalam diri kita SELLING PHOBIA tersebut. Namun pertama-tama saya mohon untuk jujur terlebih dahulu paling tidak ke diri kita sendiri
Spoiler for DD SELLING PHOBIA:
Adakah kesulitan bagi anda untuk menawarkan kebaikan dalam diri anda kepada orang lain (dalam konotasi yang baik tentunya) entah kepada gebetan, guru, dosen, atasan atau siapapun? Ada beberapa rekan saya yang kesulitan untuk hal ini, bahkan sekalipun apa yang dia akan tawarkan adalah kebaikan, namun ketakutannya terlampau besar sehingga akhirnya justru kebaikanlah yang dikalahkan. Dia memilih diam
Pernahkah anda ditolak dan seberapa keras arti penolakan itu buat anda (dalam hal apapun) Banyak calon enforcer (saya menyebut salesman enforcer di perusahaan saya) gagal karena penolakan pertama. Bahkan ada beberapa celetukan yang membuat saya amaze dan terkagum kagum semisal : "saya malu pak ditolak seperti ini!!" "sakit saya pak" "Tidak pernah saya diperlakukan seperti ini" sumpah lebay sekali tapi itulah kenyataan yang terjadi.
Apakah anda memiliki masa lalu yang tidak mengenakan tentang penjualan di masa lalu di masa kecil mungkin (saya pernah) Pernah suatu ketika waktu SD guru saya memarahi saya karena membawa kartu gambar dari daerah dekat rumah untuk saya jual ke teman teman sekolah saya, kata-kata guru tersebut tidak pernah saya lupakan hingga sekarang " KECIL KECIL SUDAH JUALAN KALAU BESAR MAU JADI APA KAMU???!! dan sekarang saya jawab " BEST SALESMAN EVER PAK- TERIMAKASIH DOANYA"
saat melihat orang berjualan di jalan (terutama yang ekstrim) apa yang anda rasakan. Satu kasus yang pernah saya lihat sendiri saat saya menjadi guru les waktu kuliah, orang tua dari murid saya melihat penjaja krupuk di lampu merah dan berkata ke anaknya " lihat tu dik, kalau ga rajin belajar nanti kamu jualan kaya gitu sepanjang hidupmu" hmmmm
Pertanyaan semacam ini akan menjadi semacam tamparan bagi orang yang memiliki SELLING PHOBIA. mari kita renungkan bersama, mungkin ada yang mau memberi masukan pertanyaan silahkan
PENTINGNYA MENGATASI SELLING PHOBIA
Spoiler for DD SELLING PHOBIA:
SANGAT PENTING
dari ujung kuku sampai ujung rambut kita manusia dikodratkan hanya memiliki dua fungsi utama yaitu mempertahankan hidup dan melanjutkan keturunan padahal untuk setiap fungsi tersebut manusia membutuhkan kemampuan untuk menjual.
absurd?saya rasa tidak, untuk bisa makan manusia harus mendapatkan uang untuk membelinya, untuk bisa mendapat uang mau tidak mau manusia harus menjual jasanya atau barangnya kepada orang lain - sebelum anda lanjutkan membaca saya mohon renungkan terlebih dahulu tulisan saya diatas.
Berkaitan dengan melanjutkan keturunan ada yang lebih fatal lagi ,hal itu adalah tanpa kemampuan menjual bisa jadi populasi jomblo akan merebak lebih cepat dari populasi zombie di racoon city.
Mari kita renungkan , urutan dalam mencari jodoh tidak jauh berbeda dengan penjualan.
Pertama tentunya ada list database cewek (cewek karena saya cowok so wajar ya) dari list kita tentukan beberapa yang kita rasa pas proses sortir berjalan menggunakan asas 2M (kitanya MAU dan dianya kayaknya MAU juga) berlanjut dengan proses paling seru yaitu proses mbribik atau kalau dalam dunia marketing : visitasi atau salescall.
Dari sekian banyak list berakhir menjadi 1 atau 2,
Perjuangan belum berakhir disini semua metode penjualan digunakan dari mulai propaganda, promosi, dan berbagai metode penawaran dilakukan untuk memancing munculnya sinyal deal.
Akhirnya tibalah hari yang ditunggu tunggu yaitu hari deal atau biasa kita sebut dengan penembakan, story goes on sampailah ke merayu mertua, dan menikah dstnya..semuanya mengharuskan kita untuk bisa menjual, paling tidak menjual diri kita. Bayangkan yang terjadi bila banyak dari kita memiliki SELLING PHOBIA yang kuat..endingnya bisa jadi manusia menjadi punah.
STREET WISE SELLING PHOBIA
cara jalanan artinya cara mudah dan aplikatif untuk mengatasi SELLING PHOBIA
Spoiler for SW SELLING PHOBIA:
CARANYA
cara mengubah phobia ada ratusan macam, namun saya akan coba sederhanakan menjadi cukup 2 saja, cara ini well proven buat saya, seperti yang selalu saya bilang "ambil yang positif buang yang jelek" silahkan direnungkan, dipraktekkan , dan akhirnya dimodifikasi sesuai yang termudah untuk anda sekalian 2 Cara Menyembuhkan Selling Phobia
1. CARA BIASA
cara biasa adalah metode penyembuhan yang biasa , tidak ekstrim, mudah dilakukan dan sekalipun kecil namun mengena. Contoh ikuti seminar tentang penjualan, baca buku tentang pemulihan karakter, atasi deteksi dini yang sudah dituliskan diatas, miliki suatu yel pribadi yang dapat menyemangati diri anda.
Cara biasa ini tidak memerlukan banyak effort, terkhusus bagi anda yang memiliki sudah memiliki kesibukan saya sarankan cukup dengan cara biasa yang dilakukan dengan konstan hingga menjadi kebiasaan.
Ingat bahwa tetesan air dapat melubangi sebuah batu karena tingkat keajegan yang tinggi.
2. CARA LUAR BIASA
Cara ini khusus dan ekstrem, dampaknya bisa secara langsung menghajar titik perubahan anda dan voila perubahan terjadi no more phobia. Cara ini biasa saya praktekkan ke enforcer kami yang sudah akan mengikat hubungan kerja dengan perusahaan kami.
Di Thread sebelumnya sebagian cara sudah saya kemas dalam judul "Pemutusan Urat Kemaluan"
Spoiler for PEMUTUSAN URAT MALU:
Quote:
Original Posted By nard27►Pada bagian ini saya akan coba ungkap cara pengasahan soft skill yang biasa saya lakukan ke semua marketing
1.Pemutusan Urat Kemaluan :
Spoiler for Urat Malu:
Bagi yang membaca dengan asumsi negatif silahkan tapi bagi saya setiap training saya harus berkesan, so tagline nya memang itu..setiap orang punya batas akhir dimana pada sisi itu dia tidak bisa untuk lebih malu lagi..dan ini sudah terbukti. Dalam arti sederhana seperti ini gan..agan nyanyi di kamar mandi oke ga malu...nyanyi di ruang tamu keluarga oke ga malu juga...nyanyi di karaokean disaksikan teman aga malu sih awalnya tapi masih oke...tapi kalau nyanyi di pasar...
ada beberapa respon yang muncul
a.ah kan ga kenal gan...
b.gila itu namanya gan...
c.ntar pandangan orang gimana gan...
d. dsbnya dsbnya
Poin yang mau saya katakan adalah ada garis batas dimana kita tidak mampu menembus sisi kemaluan itu, berapa banyak dari kita yang kalau guru atau dosen atau ada kuis di mall menanyakan sesuatu dan,siapa yang bisa menjawab dapat reward..kita tahu pastinya tapi kita menolak untuk maju (saya tahu persis di hati berdebar-debar sangat itu rasanya)
Hal ini adalah tepi batas malu, yang saya beri istilah urat kemaluantadi.
Apa yang harus kita lakukan, apakah jadi orang ga punya malu semacam O*ga..jawaban saya simple gan, kata kuncinya adalah "worthed it ga".kalau semisal untuk mendapat klien itu kita harus menyanyi atau berteriak di mall "saya ganteng 15x" dan agan sekalian menganggap itu berharga untuk di jalani so why not...
Jadi yang saya mau katakan pelatihan tahap satu saya adalah kebebasan dari rasa malu yang diiringi dengan pemahaman akan sesuatu yang berharga bagi hidup kita..itu maksud ane gan.
Pelatihan Saya (berdasar kejadian nyata)
Spoiler for Training Sadis:
1.Team Marketing dan Fasilitator kami pernah saya tugaskan untuk masuk ke pasar dan mencari kerja, saya lepas mereka tanpa uang, pengenal dll, pada akhirnya mereka paham bahwa mencari uang itu susah, dan kesempatan itu jarang, kemudian mereka jadi mengerti betul apa yang berharga buat mereka saat itu adalah bagaimana cara kembali ke lokasi pelatihan yang berjarak +/- 10km. (akhirnya ada yang ngamen,ada yang cuci piring, ngelilingin buku dll)
2.Pernah saya suruh team saya menjadi surveyor gadungan ke rumah warga di salah satu desa,dan berkenalan kemudian menanyakan masalah mereka didaerah itu. tidak mudah lho bagi seseorang yang baru kenal untuk mengungkapkan masalah. INi adalah point bagi marketing.
3.Tiap hari saya instruksikan marketing baru saya untuk berjalan didaerah yang sama sekali belum dia kenal dan berkenalan dengan minimal 25 orang.ini juga parah gan.tp hasilnya cukup mengejutkan diluar dugaan saya.
4.sebetulnya masih banyak tapi saya takut kalau di kiranya saya ini kok kejamnya minta ampun gitu...kan demi kebaikan kata saya.
Selengkapnya bisa dibaca di Marketingdisana saya bahas mengenai cara-cara penjebolan semacam revolusi m**tal gitu, namun cukup ekstrem sehingga pasti dikenang dan tidak mudah dilupakan