Quote:
Wakil Ketua DPR Fadli Zon lebih memilih Presiden ke-2 Soeharto ditunjuk Pahlawan Nasional ketimbang Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Pemilihan ini didasari tidak adanya perjuangan secara fisik dilakukan Gus Dur di era kemerdekaan.
Dia menyarankan pemberian gelar itu justru kepada orangtua maupun kakeknya Gus Dur. Namun, baginya bekas Petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tetap pahlawan di bidang lain.
“Kalau menurut saya, Gus Dur itu pahlawan tapi di bidang yang lain. Kalau revolusi fisik, ayahnya Gus Dur lebih tepat. Kakeknya lebih tepat. Tapi Gus Dur sendiri bukanlah orang yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan,” kata Fadli di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/11/15).
Politikus Gerindra ini menjelaskan pemilihannya kepada Soeharto. Dia menganggap Presiden ke-2 itu pernah terlibat secara fisik dalam serangan umum 1 Maret.
Soeharto, kata Fadli, merupakan sosok kepercayaan Jendral Soedirman. Di samping terlibat serangan 1 Maret, Soeharto merupakan pihak terlibat langsung perdamaian antara Presiden dan Wakil Presiden pertama Soekarno-Hatta dengan Jendral Soedirman.
“Pak Soeharto jelas ada. Dalam serangan umum 1 Maret, itu jasanya jelas tidak bisa dipungkiri. Pak Soeharto termasuk tokoh yang merekonsiliasi antara Soekarno-Hatta dengan Jenderal Soedirman. Karena Pak Harto ini adalah orang kepercayaan Jenderal Sudirman. Di samping Pak Harto juga berjasa dalam serangan umum 1 Maret. Itu jelas. Itu menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia masih eksis, masih ada walaupun hanya 6 jam pendudukan di Jogja,” jelasnya.
Fadli juga menampik tudingan publik menyebut Soeharto menerapkan rezim otoriter pada masa kepemimpinan. Sebab, pandangan itu merupakan penilaian pribadi orang-orang saja.
“Jadi harus kita melihat jasanya. Kalau ketika itu tidak ada pemerintah darurat Indonesia dan gerilya dari Jenderal Soedirman plus apa yang dilakukan perebutan 1 Maret, saya kira Indonesia di dalam perundingan internasional itu sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.
Fadli mengkritik pemerintah perihal pemberian gelar Pahlawan Nasional . Dia melihat mesti dirapikan sesuai klasifikasinya. Jika tidak maka gelar itu akan melimpah dan Indonesia dicap negara dengan pahlawan paling banyak
“Tetapi kalau kita bicara pahlawan nasional, menurut pendapat saya seharusnya adalah orang-orang yang berjasa, berjuang tanpa pamrih, dengan segala upayanya melebihi apa yang ditugaskan kepadanya. Terutama dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan di waktu revolusi fisik,” ujarnya.
http://www.merdeka.com/politik/fadli...-nasional.html
Hanya karena blm ada perjuangan fisik, om fadli pilih soeharto dibanding gus dur?