- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Djarot: Tangkap dan Permalukan Pembuang Sampah di Kali


TS
lintasjakarta
Djarot: Tangkap dan Permalukan Pembuang Sampah di Kali
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat ingin memberikan sanksi moral yang berat untuk warga yang kedapatan membuang sampah di kali. Sebab karena tumpukan sampah di aliran kali, beberapa titik di Jakarta kerap dilanda banjir.
"Saya pernah sampaikan, kita bentuk polisi sampah, tangkap yang membuang sampah dan dipermalukan," ujar Djarot saat menghadiri peringatan Hari Ciliwung, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (11/11).
Menurut Djarot, dengan membuang sampah di kali berarti warga tidak menyayangi diri sendiri. Sebab alam akan membalas perlakuan buruk yang dibuat oleh manusia.
"Masih ada kasur, bantal, sarung rusak, handuk, semua campur menjadi satu, dan bangkai ayam. ini artinya kita menyakiti Kali Ciliwung," ucapnya.
Saat ini, lanjut Djarot, setiap harinya warga Jakarta menghasilkan 7.500 ton sampah. Dan komunitas peduli lingkungan hanya sanggup mengelola 1.500 ton diantaranya. Sisanya dibuang ke Bantar Gebang, Bekasi.
"Saya selalu sampaikan dengan masyarakat, kalau bisa sampah diselesaikan di hulunya. Di rumah dengan memilah sampah. Dengan cara seperti itu, kita bisa menyelesaikan sampah dan juga bisa menyelamatkan lingkungan," tandasnya.
Sumber: http://www.beritajakarta.com/read/19...i#.VkMhOfmqpBc
"Saya pernah sampaikan, kita bentuk polisi sampah, tangkap yang membuang sampah dan dipermalukan," ujar Djarot saat menghadiri peringatan Hari Ciliwung, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (11/11).
Menurut Djarot, dengan membuang sampah di kali berarti warga tidak menyayangi diri sendiri. Sebab alam akan membalas perlakuan buruk yang dibuat oleh manusia.
"Masih ada kasur, bantal, sarung rusak, handuk, semua campur menjadi satu, dan bangkai ayam. ini artinya kita menyakiti Kali Ciliwung," ucapnya.
Saat ini, lanjut Djarot, setiap harinya warga Jakarta menghasilkan 7.500 ton sampah. Dan komunitas peduli lingkungan hanya sanggup mengelola 1.500 ton diantaranya. Sisanya dibuang ke Bantar Gebang, Bekasi.
"Saya selalu sampaikan dengan masyarakat, kalau bisa sampah diselesaikan di hulunya. Di rumah dengan memilah sampah. Dengan cara seperti itu, kita bisa menyelesaikan sampah dan juga bisa menyelamatkan lingkungan," tandasnya.
Sumber: http://www.beritajakarta.com/read/19...i#.VkMhOfmqpBc
0
1.5K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan