Medan- Debat kandidat dua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yakni, Ramadhan Pohan - Eddie Kusuma dengan Dzulmi Eldin - Ahyar, yang diadakan di Hotel Tiara Medan, berlangsung seru.
Ramadhan Pohan menyorot birokrasi Pemerintahan Kota (Pemkot) Medan, yang saat dipimpin oleh rival politiknya, penuh dengan nuansa pungutan, kutipan, dan bayaran untuk setiap penempatan jabatan.
"Jika saya diberikan kesempatan untuk memimpin pemerintahan di Medan, maka semua jabatan harus melalui uji kompetensi. Saya tidak membedakan suku, agama, maupun Ras," ujar Ramadhan Pohan.
Menurutnya, penyaringan dalam penempatan jabatan itu penting dilakukan. Uji kompetensi murni dan tidak perlu mengeluarkan mahar, apalagi dari kantong sendiri. Pakta integritas yang dibentuk.
"Masyarakat sudah lelah, sakit hati karena tidak mendapatkan perhatian dan pelayanan dari pemerintahan. Dengan adanya pakta integritas maka ada jaminan buat masyarakat. Jadi, stop pungli dan suap," tegasnya.
Ramadhan mengungkapkan hal tersebut karena mendengar kabar adanya mahar terhadap pegawai yang ingin menduduki jabatan camat maupun kepala dinas.
Sementara itu, calon Wali Kota Dzulmi Eldin, menyatakan tidak muluk ke muluk dalam memperbaiki birokrasi yang pernah dipimpinnya tersebut. Eldin mengaku akan memperbaiki birokrasi yang sudah ada.
"Perbaikan itu dengan penyempurnaan struktur di pemerintahan, meningkatkan pelayanan di masyarakat. Namun, jika ada penyimpangan maka akan diambil tindakan tegas. Kita maksimalkan peranan inspektorat," sebutnya.
Arnold H Sianturi/PCN

sumber : m.beritasatu.com/nasional/321129-debat-calon-wali-kota-medan-berlangsung-seru.html