- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Apa Ya? Apa Dong?


TS
duuuwi
Apa Ya? Apa Dong?
Quote:
Sebelumnya mungkin ada yang bingung, apa maksud dari judulnya? Sebelum kalian bingung, gw sudah bingung jauh-jauh hari. Sudah tiga hari gw mikir apa judul yang tepat buat cerita yang mau gw ceritain kali ini.

Jangan di bawa bingung, karena kita enggak akan bahas tentang bingung-bingungan. Nikmati ceritanya dan mari seru-seruan.

Quote:
PROLOG
Lima belas tahun yang lalu, lahirlah seorang anak perempuan yang bernama Dwi. Dwi terlahir sebagai anak pertama, tapi entah kenapa orang tuanya memberinya nama Dwi, yang konon artinya adalah dua. Mungkin saat kehamilannya, orang tuanya menginginkan anak kembar tapi enggak kesampaian. Makanya Dwi di anggap satu tubuh yang memiliki dua jiwa. Jiwa laki-laki dan jiwa perempuan.
Dwi ini lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Warna kulitnya juga biasa-biasa saja, enggak putih, enggak hitam. Tapi maaf, wajahnya enggak biasa. Manis kalau gw bilang. Ada sebuah lesung pipi di sebelah kanannya. Dan ketika beranjak remaja, tumbuhlah dua gigi taring yang gingsul, masing-masing di bagian atas kanan dan kiri.
Seperti yang sudah gw singgung tadi, Dwi ini mempunyai dua jiwa, dan sayangnya jiwanya lebih condong sebagai anak laki-laki. Saat gw lihat foto-fotonya waktu masih kecil, rambutnya selalu dipotong seperti anak laki-laki. Teman-temannya juga anak laki-laki. Permainanya juga enggak lepas dari permainan anak laki-laki. Dan gw juga enggak bisa nutupi kalau sikapnya, bahkan berantemnya pun sama anak laki-laki.
Walaupun begitu, Dwi ini sangat sayang dengan ibunya, bahkan seseorang yang bisa membuatnya patuh dan nurut adalah dengan ibunya. Padahal ibunya sering membuat badan terutama pahanya menjadi biru-biru karena terkena cubitan ibunya. Masa kecilnya Dwi terbagi dengan menjaga dua adiknya yang masih kecil-kecil dan juga merapikan rumah. Apabila telat atau malah pergi bermain dan pekerjaannya belum selesai, mendaratlah cubitan-cubitan yang langsung membekas di pahanya. Kadang dulu itu membuat gw jadi sedih kalau melihatnya.
Ya dia seorang Dwi dan sekarang sudah mulai memasuki seragam abu-abunya. Masih berjiwa laki-laki, sikapnya pun sama halnya laki-laki, yang membedakan sekarang adalah rambutnya yang sudah tidak seperti laki-laki lagi. Andai sekolahnya dulu waktu SMP tidak memaksanya untuk memanjangkan rambutnya, mungkin sekarang pun rambutnya juga masih seperti anak laki-laki.
Tulisan gw masih jauh dari kata sederhana bahkan masih berantakan untuk dibaca. Tapi gw akan terus belajar buat memperbaiki dan terus memperbaikinya. Ini adalah sebuah kisah dari tempat dan waktu yang tersembunyi. Ini cuma sebuah cerita, jangan dibawa nyata, jangan dibawa serius. Selamat membaca dan selamat menikmati alurnya.

Salam gw,
Dwi


anasabila memberi reputasi
1
2.5K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan