VIVA.co.id - Provinsi Madura memang menjadi aspirasi warga Madura sejak lama. Tapi, menurut Wakil Ketua Badan Anggaran DPR-RI, Said Abdullah, yang juga putra daerah asal Sumenep, Madura, keinginan untuk berpisah dari Provinsi Jawa Timur jangan dijadikan sebagai ajang permainan.

Menurutnya, harus dipertimbangkan dari beberapa aspek dan harus diperhitungkan dengan matang. Seperti aspek politik, ekonomi, sumber daya manusia, dan aspek sumber daya alam.
"Jangan sampai Provinsi Madura menjadi provinsi yang gagal," kata Said Abdullah, Senin, 9 November 2015.

Said berpendapat, alangkah baiknya jika warga Madura meminta kepada Presiden Joko Widodo agar Madura menjadi zona ekonomi khusus, sehingga pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat. Kemudian ada akselerasi terhadap pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Daripada sekedar mengedepankan politik kekuasaan yang menurutnya akan berdampak membahayakan terhadap masa depan Madura nantinya," kata Said.
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, terbentuknya sebuah provinsi harus memiliki lima kabupayen/kota. Sementara saat ini Madura masih empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Karena itu, harus ada pengembangan daerah sehingga syarat pembentukan provinsi bisa dipenuhi.

Bila semua syarat sesuai aturan sudah dipenuhi dan DPRD menyetujui dan konsep meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan mempercepat berbagai pembangunan, maka proses Madura menjadi provinsi bisa dilanjutkan.
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/697212--jangan-sampai-madura-jadi-provinsi-gagal-?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

tak iye cong