4 Karakteristik Masyarakat Indonesia Dengan Musibah
TS
sipitacular
4 Karakteristik Masyarakat Indonesia Dengan Musibah
BanyakKata.com - Musibah memang misteri Ilahi, tidak ada satu pun diantara kita yang dapat mengetahui hal itu terjadi. Khususnya di Indonesia Musibah memang sering terjadi, entah itu musibah bencala alam atau pun musibah akibat ulah manusia sendiri. Pada post kali ini, BanyakKata ingin menggali lebih mengenai musibah yang menjadi karakteristik orang indonesia dalam menanggapinya. Berikut adalah 4 Karakteristik Masyarakat Indonesia Dengan Musibah:
1. Selfie
Spoiler for click:
Jaman sekarang siapa sih yang gak kenal sama selfie? Gaya menangkap gambar melalui kamera (biasanya menggunakan kamera depan) apalagi di jaman sekarang yang serba-serbi modern, selfie bisa dilakukan dengan ponsel pribadi. Faktanya selfie juga sering dilakukan pada saat musibah datang. Entah apa motivasi melakukan selfie saat musibah datang, tegasnya hal itu membuat salah kaprah.
2. Cuek
Spoiler for click:
Yup, cuek! maksud cuek disini meninggalkan penderitaan orang lain yang penting dirinya selamat. Kerap kali hal ini terjadi. Contoh saja yang simpel, ketika sedang berkendara dan dengan sengaja melihat seseorang yang menuntun motor karena kehabisan bensin. Secara mayoritas dan reflek, sebagai manusia biasa ditinggalkannya seseorang tersebut. Sebagai orang yang melihat kejadian tersebut hanya bisa berbicara dalam hati "eh.. itu orang kenapa? kok motornya dituntun?" *lalu tancap gas* jujur saja.
3. Kepo
Spoiler for click:
Nah, tipe ini yang menjadi favorit BanyakKata untuk dibahas. Karena apa? ini kebiasaan yang sangat jelek dari orang Indonesia (bahkan BanyakKata pun mengakui itu). Sering kali tiap ada musibah yang diterima orang lain, secara spontanitas selalu aja bertanya "ada apa?" dan parahnya, setelah dijawab secara reflek yang dihasilkan hanya jawaban "OH". Itu yang membuat heran, kenapa bisa kebiasaan itu selalu terjadi? Apa untungnya untuk kita kalo tau penyebab musibah yang diterima orang lain? Kenapa tidak turun tangan urusan orang lain kalo itu menguntungkan buat orang lain yang terkena musibah? Hal ini seperti membuang semboyan karya Mpu Tantular, bukankah orang Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetap satu) atau berbeda beda tetap YA U DAH?!
4. Menolong
Spoiler for click:
Mungkin contoh diatas merupakan contoh yang 'nyeleneh' tanggapan orang indonesia dengan Karakteristik Masyarakat Indonesia Dengan Musibah tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada orang Indonesia yang peduli dengan sekitarnya. Orang seperti ini pastinya menganggap bahwa menolong itu bukan lah sebagai tindakan tetapi menolong menjadi kebutuhan. Semoga saja dengan berkembangnya jaman yang semakin modern, semakin tinggi pula tingkat kepedulian sosial masyarakat terutama di Indonesia.