Kaskus

News

kithulenakAvatar border
TS
kithulenak
Adinda Dirudapaksa dari Depan dan Belakang, Pelaku Diduga Pedofil
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Polres Bogor dan Polda Metro Jaya terus berupaya mengungkap kasus APP alias D alais Adinda (12) siswi SMP asal Tanah Abang Jakarta yang dirudapaksa dan dibunuh lalu jenazahnya ditemukan di Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/10/2015) lalu.
"Awalnya kami kira korban haid jadi dirudapaksa lewat belakang. Dari hasil visum diketahui korban dirudapaksa lewat depan dan belakang (anus). Dugaan pelakunya bukan kelas anak kecil, tapi pedofil," tegas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, Minggu (1/11/2015) di Polda Metro.
Krishna melanjutkan dugaan korban tewas diduga sekitar 8-12 jam sebelum diotopsi.
Dimana korban dinyatakan hilang pada pukul 14.00 WIB dan ditemukan pada Jumat (23/10/2015) pagi.
"Hasil otopsi, dari lambung, gerus makan terakhir diketahui perkiraan tewasnya 8-12 jam sebelum diotopsi. Diduga korban dibunuh malam hari," kata Krishna.
Ditanya soal dugaan pelaku apakah lebih dari satu orang, Krishna belum bisa memastikan pasalnya masih dilakukan penyelidikan.

Dan berkali-kali olah TKP, termasuk merunun peristiwa tersebut sejak korban hilang hingga jenazahnya ditemukan,
Krishna meyakini tim gabungan Polres Bogor dan Polda Metro yang menangani kasus tersebut pasti berhasil mengungkap, namun memang membutuhkan waktu.
Pasalnya rumah korban berada di Benhil, Jakpus wilayah hukum Polda Metro, sedangkan jenazah korban ditemukan di wilayah Bogor, Jabar.
‎Krishna menambahkan pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk juga ibu korban.
Dan Ibu korban juga telah membuat laporan ke Polda Metro Jaya.
"Laporan polisi sudah dibuat di Polda Metro Jaya dengan laporan kehilangan anak dan anak telah ditemukam tewas di Bogor," ucap Krishna.

Misteri cara buang mayat Adinda

Lokasi pembuangan AAP (12) alias Adinda di tengah areal lahan Perhutani RPH petak 17.a, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor ternyata punya banyak jalur masuk.
Seluruh jalur bisa dilalui mobil dan motor. Hanya saja semua rute itu berupa jalan berbatu dan tanah dengan lubang-lubang dalam.
Serta di malam hari seluruh jalur itu gelap gulita. Tak ada satupun lampu disana. Seluruh yang melintas disana adalah truk-truk pengangkut kayu.
Mobil jenis minibus seperti Innova atau Avanza akan kesulitan melintas. Tapi tetap bisa jika dipaksakan.
Total ada 4 jalur masuk yang semuanya bisa mengarah ke lokasi jenazah Adinda ditemukan.
Namun ada 1 jalur masuk yang paling masuk akal apabila pelaku memakai mobil. Jalur ini memiliki paling sedikit lubang dalam, tak terlalu menanjak dan jalannya lebar.
Hutan milik Perhutani yang jadi lokasi pembuangan Adinda merupakan kawasan hutan produksi Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Maribaya dan RPH Tenjo.

Sebagian besar lahannya ditanami pohon Akasia Mangium. Saat ini, bulan Oktober 2015 termasuk musim penebangan.
Makanya beberapa lokasi lahan sedang dalam kondisi tandus dan kering, karena pohon-pohonnya baru dipanen.
Keempat jalur masuk itu, antara lain melalui Pos Tamsu RPH Maribaya di Desa Tapos, Kecamatan Parung Panjang (Sebelah Utara).
Kemudian jalur masuk dari Kampung Pasir Madang di Desa Bojong, Kecamatan Tenjo (Arah Timur).
Lalu bisa juga melalui rute Kampung Cipeusing, Desa Batok, Kecamatan Tenjo (arah Timur). Serta melalui rute Kampung Cinyomplong, Desa Batok, Kecamatan Tenjo (Arah Selatan).
Pantauan Wartakotalive.com, rute terjauh menuju lokasi pembuangan mayat Adinda adalah lewat Pos Tamsu RPH Maribaya dan Kampung Pasir Madang.
Jarak dari kedua rute itu menuju ke lokasi pembuangan mayat adalah sekitar 6 kilometer melalui jalan berbatu tak rata, menanjak, dan terkadang melalui area sempit yang kiri kanannya rimbunan pohon dan semak.

Sedangkan jalur Kampung Cipeusing lebih pendek. Jaraknya 4 kilometer mulai dari masuk sampai tiba di lokasi pembuangan mayat Adinda.
Namun kondisi jalannya sama, bahkan lebih sulit, yakni sempit, berbatu, dan ada banyak lubang dalam serta ada pula jalan dengan susunan batu tajam dengan jarak panjang.
Bahkan, saat sekitar 500 meter menuju lokasi mayat Adinda, kendaraan harus melalui jalan menanjak dengan lubang-lubang dalam.
Jarak paling pendek adalah melalui rute Kampung Cinyomplong.
Jaraknya hanya 2 kilometer apabila melalui jalur motor, sedangkan apabila memakai mobil, jaraknya sekitar 3 kilometer mulai dari perkampungan sampai ke lokasi pembuangan mayat Adinda.
Rute mobil di jalur ini memang berbeda dengan jalur motor. Jalur mobil dibuat agak berputar sampai akhirnya bertemu perkampungan. Makanya lebih jauh.
Rute melalui Kampung Cinyomplong, pantauan Wartakotalive.com merupakan rute termudah.

Susunan bebatuan di jalur itu cukup rapat. Tak banyak lubang dalam dan jalur menanjaknya relatif pendek.
Makanya mobil-mobil biasa seperti Avanza dan Xenia tak akan terlalu kesulitan menempuh rute ini ketimbang lewat tiga rute lainnya.
Wartakotalive.com melakukan pengukuran jarak ini dengan aplikasi Nikerunning yang akurat untuk mengukur jarak.
Sementara itu, Kepala RPH Maribaya, Mahdi, menjamin tak ada mobil yang masuk lewat Pos Tamsu RPH Maribaya di malam Adinda diduga dibuang, yakni Kamis (22/10) malam.
"Di Pos Tamsu jalan masuknya diportal kalau malam. Dan ada Pos jaga disitu. Kebetulan malam itu saya yang sedang piket," kata Mahdi kepada Wartakotalive.com saat ditemui di pos jaga, Sabtu (31/10).
Mahdi mengaku mulai berjaga sejak pukul 17.00, Kamis (22/10/2015). Dia terjadi sampai pukul 01.00, Jumat (23/10) dinihari, kemudian terlelap dan digantikan rekannya. Dia kemudian bangun pukul 05.00 pada Jumat (23/10).
"Tak ada mobil masuk dari Pos Tamsu pokoknya. Apalagi kalau mobil pribadi masuk lewat Pos Tamsu pasti kami periksa," kata Mahdi.

Namun dari seluruh jalan masuk disana, hanya Pos Tamsu saja yang dijaga. Sedangkan rute lainnya tak terjaga dan orang bisa masuk kapanpun tanpa warga curiga.
Warga Kampung Cinyomplong, Madhawi (40), mengatakan, warga tak pernah curiga apabila ada mobil atau motor berjalan ke hutan di malam gelap, lantaran di dalam hutan Perhutani itu ada makan Keramat.
"Orang kalau datang ziarah ke makam itu memang selalu malam kebanyakan. Makanya kami tak pernah curiga kalau ada pendatang naik mobil atau motor masuk ke hutan malam hari," kata Madhawi kepada Wartakotalive.com, Sabtu (31/10).
Makam keramat itu lokasinya tak jauh dari lokasi pembuangan mayat Adinda. Hanya 3 kilometer.
Tapi tak bisa diakses mobil. Sebab harus melewati jalan selebar hanya 1,5 meter yang ditumbuhi rumput, berkelok-kelok, serta kiri kanannya tumbuh pohon-pohon lebat dan beberapa ruas jalannya berbatasan dengan tebing curam.
Persisnya makam keramat itu berada di jalur masuk melalui Kampung Pasir Madang.
Tapi jalan masuk menuju makam keramat yang sempit dan tak bisa dilalui mobil itu baru bisa ditemukan setelah melalui jalur Pasir Madang sekitar 4,5 kilometer.
Jadi lokasinya sudah berada di ujung Jalur Pasir Madang yang mengarah masuk ke hutan.
Sebelumnya, Jenazah Adinda ditemukan dalam kondisi mengenaskan di areal lahan Perhutani RPH petak 17.a, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jumat (23/10).
Saat ditemukan tak diketahui identitasnya.
Kemudian, baru pada Senin (26/10) diketahui bahwa mayat yang ditemukan di areal lahan Perhutani itu adalah Adinda, warga Kelurahan Karet Tengsin, RT 04 RW 07, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang pergi dari rumahnya terakhir pada Kamis (22/10) dan setelah itu tak pernah kembali lagi.

http://m.tribunnews.com/metropolitan...diduga-pedofil

Nih berita panjang bener...
Btw..
Rip adinda.., korban tusbol ternyata...
Diubah oleh kithulenak 07-11-2015 18:47
0
5.7K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan