- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tulisan Dosen Asing Soal Jokowi Ketemu Obama Bayar 80 Ribu Dollar AS


TS
namimi
Tulisan Dosen Asing Soal Jokowi Ketemu Obama Bayar 80 Ribu Dollar AS
Quote:
Tulisan Dosen Asing Soal Jokowi Ketemu Obama Bayar 80 Ribu Dollar AS Bikin Kemenlu Bereaksi

TRIBUNNEWS.COM - Beredar berita di media asing soal pemerintah Indonesia menyewa sebuah lobbying firm di Las Vegas, AS, untuk mendapatkan akses ke Washington, dalam sebuah kontrak sewa jasa.
Informasi itu dikutip dari sebuah artikel yang ditulis oleh dosen politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies, London, Dr Michael Buehler.
Dalam artikelnya yang dilansir oleh Malay Mail Online, dikatakan pembayaran misterius diterima oleh sebuah perusahaan LA bernama R&R Partners, yang memiliki kontrak dengan sebuah perusahaan Singapura bernama Pereira International PTE LTD.
Dalam kontraknya itu, disebutkan bahwa perusahaan konsultan Singapura menggunakan jasa lobi R&R Partners, dengan biaya jasa sebesar sekitar Rp 1 miliar.
Tertulis pula bahwa konsultan yang melobi akan "mengkomunikasikan kebutuhan RI pada AS, memfokuskan (kerjasama) di bidang keamanan, perdagangan, dan perekonomian".
Hal itu dikatakan sesuai dengan benefit yang didapat oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke AS pekan lalu, yaitu kerjasama di bidang perdagangan dan pertahanan.
Bahkan, Indonesia juga mendapat kesempatan tergabung dalam Trans-Pacific Partnership.
Namun, jika dilihat pada situs internet resmi milik R&R Partner, tak tercatat bahwa pemerintah RI pernah menjadi klien mereka untuk membantu mengkomunikasikan kebutuhan RI pada AS.
Yang jelas pihaknya pernah mengaku pernah membantu melalui jasa konsultasi untuk Indonesia adalah perusahaan konsultan Singapura Pereira International.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...menlu-bereaksi

TRIBUNNEWS.COM - Beredar berita di media asing soal pemerintah Indonesia menyewa sebuah lobbying firm di Las Vegas, AS, untuk mendapatkan akses ke Washington, dalam sebuah kontrak sewa jasa.
Informasi itu dikutip dari sebuah artikel yang ditulis oleh dosen politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies, London, Dr Michael Buehler.
Dalam artikelnya yang dilansir oleh Malay Mail Online, dikatakan pembayaran misterius diterima oleh sebuah perusahaan LA bernama R&R Partners, yang memiliki kontrak dengan sebuah perusahaan Singapura bernama Pereira International PTE LTD.
Dalam kontraknya itu, disebutkan bahwa perusahaan konsultan Singapura menggunakan jasa lobi R&R Partners, dengan biaya jasa sebesar sekitar Rp 1 miliar.
Tertulis pula bahwa konsultan yang melobi akan "mengkomunikasikan kebutuhan RI pada AS, memfokuskan (kerjasama) di bidang keamanan, perdagangan, dan perekonomian".
Hal itu dikatakan sesuai dengan benefit yang didapat oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke AS pekan lalu, yaitu kerjasama di bidang perdagangan dan pertahanan.
Bahkan, Indonesia juga mendapat kesempatan tergabung dalam Trans-Pacific Partnership.
Namun, jika dilihat pada situs internet resmi milik R&R Partner, tak tercatat bahwa pemerintah RI pernah menjadi klien mereka untuk membantu mengkomunikasikan kebutuhan RI pada AS.
Yang jelas pihaknya pernah mengaku pernah membantu melalui jasa konsultasi untuk Indonesia adalah perusahaan konsultan Singapura Pereira International.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...menlu-bereaksi
Quote:
Dituding Bayar 80 Ribu Dollar AS, Menlu Tunjukkan Surat Undangan Obama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi telah membantah jika pihaknya menggunakan lobbyist agar Presiden Joko Widodo bisa bertemu dengan Presiden Barrack Obama di Gedung Putih.
Retno menegaskan, kehadiran Presiden Joko Widodo di Gedung Putih merupakan undangan resmi yang disampaikan Gedung Putih kepada Pemerintah Indonesia.
Selain itu, telah ada serangkaian peristiwa pendahulu yang menegaskan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat merupakan hasil interaksi antara kedua Negara.
"Saya tegaskan, semua persiapan kunjungan Presiden Jokowi dilakukan secara formal atau official dan Kemlu mengkoordinir persiapan kunjungan, bekerjasama dengan kementerian dan lembaga lainnya," ujar Retno dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2015).
Retno mengatakan sudah ada surat resmi dari Amerika Serikat, yang disampaikan oleh Pemerintah Amerika Serikat dalam kunjungan Special Assistance The US President atau National Security Consul Senior Director for Asian Affairs pada bulan Maret 2015 lalu.
"Surat resmi tersebut yaitu, I'm very pleased to invite you to the White House in 2015. And I'm confident your visit will provide and important, perhaps even a historic opportunity to strenghten US-Indonesia comprehensive partnership," ujar Retno mengutip surat resmi Presiden Obama.
Retno mengatakan Presiden Jokowi pun telah menyampaikan surat balasan secara resmi kepada Presiden Barrack Obama. Retno pun mengutip surat yang disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada Presiden Obama.
"Saya gembira. Para pejabat kita telah sepakat tentukan tanggal kunjungan pada 26 Oktober 2015," kata Retno.
Retno mengatakan sebelumnya juga Presiden Jokowi dan Presiden Obama telah melakukan pertemuan di sela KTT APEC yang digelar di Beijing, China pada tanggal 10 November 2014 lalu. Dalam pertemuan itu, Presiden Obama telah mengundang Presiden Jokowi secara lisan untuk datang ke Gedung Putih.
"Presiden Obama mengundang secara lisan kepada Presiden Jokowi untuk melakukan kunjungan ke Amerika Serikat," kata Retno
http://www.tribunnews.com/nasional/2...ndangan-obama.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi telah membantah jika pihaknya menggunakan lobbyist agar Presiden Joko Widodo bisa bertemu dengan Presiden Barrack Obama di Gedung Putih.
Retno menegaskan, kehadiran Presiden Joko Widodo di Gedung Putih merupakan undangan resmi yang disampaikan Gedung Putih kepada Pemerintah Indonesia.
Selain itu, telah ada serangkaian peristiwa pendahulu yang menegaskan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat merupakan hasil interaksi antara kedua Negara.
"Saya tegaskan, semua persiapan kunjungan Presiden Jokowi dilakukan secara formal atau official dan Kemlu mengkoordinir persiapan kunjungan, bekerjasama dengan kementerian dan lembaga lainnya," ujar Retno dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2015).
Retno mengatakan sudah ada surat resmi dari Amerika Serikat, yang disampaikan oleh Pemerintah Amerika Serikat dalam kunjungan Special Assistance The US President atau National Security Consul Senior Director for Asian Affairs pada bulan Maret 2015 lalu.
"Surat resmi tersebut yaitu, I'm very pleased to invite you to the White House in 2015. And I'm confident your visit will provide and important, perhaps even a historic opportunity to strenghten US-Indonesia comprehensive partnership," ujar Retno mengutip surat resmi Presiden Obama.
Retno mengatakan Presiden Jokowi pun telah menyampaikan surat balasan secara resmi kepada Presiden Barrack Obama. Retno pun mengutip surat yang disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada Presiden Obama.
"Saya gembira. Para pejabat kita telah sepakat tentukan tanggal kunjungan pada 26 Oktober 2015," kata Retno.
Retno mengatakan sebelumnya juga Presiden Jokowi dan Presiden Obama telah melakukan pertemuan di sela KTT APEC yang digelar di Beijing, China pada tanggal 10 November 2014 lalu. Dalam pertemuan itu, Presiden Obama telah mengundang Presiden Jokowi secara lisan untuk datang ke Gedung Putih.
"Presiden Obama mengundang secara lisan kepada Presiden Jokowi untuk melakukan kunjungan ke Amerika Serikat," kata Retno
http://www.tribunnews.com/nasional/2...ndangan-obama.
hahaha ada2 saja...
sorry mod bukan maksud mengubah judul ye.. tpi judulnya kepanjangan dan tidak d terima sama kaskus..

0
1.9K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan