- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Setiap Melakukan Aksi Bejatnya Cabuli Perawan, Fausi Selalu Dibantu Sang Pacar


TS
atfrie
Setiap Melakukan Aksi Bejatnya Cabuli Perawan, Fausi Selalu Dibantu Sang Pacar

Napi yang kabur dari Rutan Gianyar, Muhamad Fausi bersama dua gadis yang jadi korban aksi cabulnya diamankan Polsek Bungutan, Situbondo, Jumat (6/11/2015).
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Kepala Rutan Kelas IIB Gianyar, Putu Astawa mengaku belum mendapatkan informasi resmi bahwa yang ditangkap jajaran Polsek Bungatan adalah tahananya yang kabur, Muhamad Fausi.
Diberitakan sebelumnya, narapidana Rutan Kelas IIB Gianyar, Bali, Fauzi yang melarikan diri pada Sabtu (31/10/2015) lalu dibekuk oleh jajaran Polsek Bungatan, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (6/11/2015).
"Saya belum mendapatkan kabar resmi. Jadi saya tidak berani memastikan kabar tersebut. Ini anak buah saya masih ngecek di internet," katanya melalui sambungan telepon

Putu Astawa mengatakan akan menyerahkan dulu apabila kepolisian masih membutuhkan keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Tergantung kepolisian, kalau masih butuh data dan keterangan, silakan. Baru setelah itu kami tarik," ungkap dia.

Residivis kasus penipuan ini resmi menjadi narapidana sejak 8 Januari 2015.
Karena berlaku baik, ia kemudian mendapatkan remisi dasawarsa sebanyak 75 hari pada 17 Agustus 2015.
Dia akan bebas pada 13 Mei 2017 mendatang.
Pria kurus ini semasa di dalam rutan dikenal alim dan tidak pernah berulah.
Namun tindakannya kabur saat mendapatkan tugas piket juru masak membuatnya terancam tidak mendapatkan remisi pada sisa hukumannya ke depan.
"Sebelumnya dia tidak pernah berulah. Tapi atas kasus ini, ke depannya remisi bisa dicabut. Dia sudah melanggar kedisiplinan. Selain itu, berapa hari dia meninggalkan rutan, selama itu pula masa tahanannya ditambah," jelas Astawa

Aksi tersebut dilakukan di sebuah kebun jagung di sekitar kawasan Pantai Selating Tabanan, 22 Oktober 2014.
Anehnya, saat melakukan aksinya, Fausi dibantu oleh kekasihnya, RPA (14).
Kepada RPA, Fausi mengaku bernazar harus mendapatkan tujuh perawan gadis belia.
Di bawah ancaman Fausi, RPA pun bertugas mencari gadis belia untuk dijadikan korban.
Saat Fausi melakukan aksi bejatnya, RPA bertugas memegangi tangan korban.
Setelah merudapaksa dan mempreteli harta benda DW, Fausi bersama RPA kabur ke Probolinggo.

Dengan modus yang sama, RPA lagi-lagi menjadi pencari korban sekaligus membantu aksinya.
Kali ini gadis asal Jember berusia 14 berinisial HN yang menjadi korban.
Merasa belum puas, Fausi semakin menggila.
Setelah merudapaksa dua gadis belia kini ia memburu korban berikutnya.
ND (11) gadis asal Malang ini akhirnya menjadi penutup rangkaian ambisi syahwat Fausi sebelum jajaran Buser Polres Gianyar datang dan membekuknya.
"Saat saya rudapaksa HN, RPA yang tetap bantu. Kemudian waktu sama ND, RPA dan HN yang pegangin," ujar Fausi di hadapan tim buser saat diringkus pada 12 November 2014 dinihari di areal parkir terminal Bayu Angga, Probolinggo.

Fausi kemudian ditahan 2 tahun 6 bulan di Rutan Gianyar setelah dikenakan Pasal 363 KUHP yakni pencurian dengan pemberatan.
Untuk kasus pemerkosaan, Fausi dijadwalkan akan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tabanan.
Sidang baru akan dilakukan setelah Fausi menjalani masa hukuman di Rutan Gianyar.
Namun kenyataannya, belum juga sidang pemerkosaan digelar di Tababan, Fausi kembali berulah dengan mencabuli dua gadis sekaligus.
Faktanya, pria yang mengaku tak memiliki "jimat" untuk merayu gadis-gadis belia ini belum juga bertobat.

Sumber : http://m.tribunnews.com/regional/2015/11/07/setiap-melakukan-aksi-bejatnya-cabuli-perawan-fausi-selalu-dibantu-sang-pacar?page=5




0
4.7K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan