Pagi hari di hari libur merupakan waktu yang pas bagi kita untuk santai dan meminum secangkir kopi hangat, menonton tv sambil merasakan sejuknya angin yang meniup rambut kepala kita. Tapi tiba – tiba acara yang sedang kita tonton terhenti, di sela oleh acara berita mendadak yang membuat kita sedikit geram, tetapi rasa geram itu berubah menjadi rasa takut dan panik ketika kita mendengar bahwa acara berita itu memberitahukan bahwa 4 bulan dari sekarang akan ada asteroid super besar yang akan menghantam bumi dan menyebabkan kehidupan di bumi musnah atau bahkan bumi yang akan musnah.


Apa yang bisa kita lakukan ?

Opsi pertama.
kita akan berusaha menghabiskan saat – saat terakhir kita dengan orang – orang yang kita cintai. Tapi setelah itu ? kita tidak memiliki hal apapun untuk kita tinggalkan untuk, mungkin, mahluk yang akan menghuni bumi di masa depan. Sejarah kita tidak akan pernah di kenal, hilang begitu saja.


Opsi kedua.
kita menyiapkan pesan untuk masa depan sehingga kita memiliki sesuatu yang bisa kita tinggalkan dan disampaikan kepada penemu di masa depan bahwa kita pernah ada.


Mana yang akan kalian pilih, menghilang tanpa jejak atau tetap bisa di kenal ?
Kita mengetahui opsi kedua merupakan pilihan yang paling tepat. Dan sebenarnya kita sudah melakukan opsi kedua tersebut. Kita sudah “menyimpan” banyak pesan untuk masa depan sehingga ketika kita, atau bumi musnah, pesan itu akan terus ada, menyimpan semua informasi tentang kehidupan kita. Dan bukan hanya itu, kitapun sudah mengirimkan beberapa pesan untuk mahluk luar angkasa.

Apa dan bagaimana cara kerja pesan tersebut ?

Pertama – tama jika kita hendak membuat pesan untuk masa depan yang jauh ataupun kepada mahluk luar angkasa maka kita harus memikirkan cara agar pesan tersebut bertahan hingga jutaan atau bahkan miliyaran tahun. Lalu kita juga harus mempertimbangkan siapa yang akan membaca pesan kita. Dan menentukan bahasa apa yang tepat untuk di gunakan. Mungkin saja, nanti, mahluk yang akan membaca pesan kita merupakan mahluk yang tidak bisa melihat, merasakan, mendengar, dan mencium seperti kita. Atau mungkin tubuh mereka terbuat dari material yang dapat menghancurkan setiap material dari pesan yang kita buat.

Semua kemungkinan bisa terjadi, lalu bahasa apa yang bisa kita gunakan ? secara umum bahasa matematika dan fisika merupakan bahasa yang dapat di mengerti oleh seluruh mahluk yang memiliki kecerdasan di alam semesta.

Pesan Arecibomerupakan salah satunya. pesan ini diarahkan ke luar angkasa melalui antena gelombang radio pada tanggal 16 November 1974. Pesan berukuran sekitar 210 byte, ditransmisikan dengan frekuensi 2380 MHz. Seluruh transmisi berlangsung selama 1679 detik. Pesan ini ditujukan ke kluster bintang M13
Penulis Pesan Arecibo adalah Dr. Frank Drake–pencetus Persamaan Drake yang berhubungan erat dengan Fermi paradox, dengan bantuan dari beberapa orang termasuk Carl Sagan. Pesan ini terdiri dari 7 bagian, yaitu:
1. Angka 1 sampai 10 dalam bentuk biner
2. Nomor atom dari hidrogen, karbon, nitrogen, oksigen, dan fosfor, yang membentuk deoxyribonucleic acid (DNA)
3. Formula gula dan basa nukleotida dalam DNA
4. Jumlah nukleotida dalam DNA, dan gambar dari struktur double helix dari DNA
5. Gambar manusia, dengan tinggi rata-rata manusia, dan populasi manusia di Bumi
6. Gambar Tata Surya
7. Gambar teleskop radio Arecibo dan diameter fisik dari antena pemancar


Karena akan memakan waktu 25.000 tahun untuk pesan untuk mencapai tujuan bintang yang dimaksud (dan tambahan 25.000 tahun untuk sebuah balasan), Pesan Arecibo itu cenderung di jadikan sebuah demonstrasi dari pencapaian teknologi manusia daripada upaya nyata untuk berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa. Bahkan, bintang-bintang M13 tidak akan berada di lokasi itu saat pesan tiba.

Sebenarnya kita sudah mengirimkan pesan keluar angkasa jauh sebelum pesan arecibo di kirimkan.

Project Diana, merupakan percobaan pertama kita untuk berusaha berkomunikasi dengan “sesuatu” di luar bumi. Di lakukan pada tahun 1946, 1 tahun setelah berakhirnya perang dunia ke-2 dan kemerdekaan indonesia. Ilmuan amerika mencoba memantulkan glombang radio ke bulan menggunakan antena. Gelombang radio memiliki kecepatan yang sama dengan kecepatan cahaya di ruang hampa udara yaitu sekitar 300.000 Km/s. Gelombang yang di kirim dari bumi itu berhasil dipantulkan kembali oleh permukaan bulan setelah selang waktu 2,5 detik. Tapi ketika antena dari bumi memancarkan sinyal ke bulan, radius sinyal itu terus melebar sehingga lebih besar dari permukaan bulan hingga menyebabkan sinyal yang tak terkena permukaan bulan terus melebar menuju luar angkasa dengan kecepatan cahaya hingga sekarang.


setelah projek diana, banyak bermunculan antena – antena lain yang memancarkan gelombang radio ke luar angkasa, seperti stasiun TV, yang secara tidak langsung, kita mengirimkan “cerita – cerita” kita sebagai manusia ke luar angkasa dengan kecepatan cahaya.



Hingga saat ini gelombang radio sudah mencapai rentang jarak 71 tahun cahaya menuju luar angkasa yang berarti pesan tersebut sudah mecapai ribuan planet, dan bintang. Tapi hingga saat ini kita belum mendapatkan sebuah “balasan” dari mahluk luar angkasa.
Atau mungkin, mereka mengirimkan balasan, tapi teknologi kita belum dapat memahami pesan mereka. Bagaimana jika gelombang radio hanyalah sebuah fase pendek dari panjangnya penjelajahan kita pada bidang teknologi ? mungkin saja. Peradaban luar angkasa yang sedikit lebih maju dari kita mungkin saja telah berpindah fase pada teknologi transmisi yang lebih canggih, cara berkomunikasi yang berbeda, cara berkomunikasi yang belum kita temukan atau kita bayangkan. mungkin saja pesan – pesan mereka sekarang sedang mengelilingi kita tapi kita tidak memiliki alat untuk mendeteksi dan memahami pesan tersebut.


bisakah kita menyimpan gelombang radio untuk mahluk masa depan yang akan menghuni bumi atau mengunjungi bumi ? bisa saja, tapi bagaimana jika kita menyimpan sesuatu yang lebih konkret, seperti satelit.

LAGEOS-1adalah salah satu satelit yang di ciptakan oleh manusia yang salah satu tujuannya adalah menjadi pesan bagi mahluk penghuni bumi di masa depan. Satelit ini di perkirakan akan masuk kembali ke atmosfer bumi setelah 8,4 juta tahun di orbit. Di dalam satelit ini terdapat sebuah plaque atau lempengan yang memuat pesan angka 1 sampai 10 dalam bentuk biner dan gambar permukaan bumi di masa 250 juta tahun lalu, permukaan bumi di masa sekarang, dan permukaan bumi pada masa 8,4 juta tahun mendatang.




Dan Jika kita ingin satelit yang bisa lebih lama bertahan di luar angkasa maka kita harus mengirimkan staelit itu hingga Geostationary orbit. Orbit ini lebih aman dari tarikan atmosfer bumi sehingga satelit yang berada pada orbit ini akan bertahan jauh lebih lama dari satelit seperti LAGEOS-1.

satelit Echostar XVImerupakan satelit yang diletakan pada Geostationary orbit. Satelit ini memuat pesan berupa 100 foto – foto tentang bumi. Dan satelit ini di perkirakan akan bertahan di orbit hingga miliaran tahun.


Baiklah, bagaimana jika seluruh sistem tatasurya kita hancur ? maka solusinya kita harus membuat satelit yang bisa di kirim keluar sistem tatasurya kita – satelit antar bintang. Hingga Kita telah menciptakan 5 satelit yang bisa melakukan hal tersebut, yaitu Pioneer 10, Pioneer 11, Voyager-1, Voyager-2, dan New Horizon.



Satelit – satelit ini merupakan benda buatan manusia yang berpergian sangat jauh keluar angkasa. Jutaan atau miliaran tahun dari sekarang, satelit – satelit tersebut akan menghampiri banyak planet di galaksi bima sakti dan mungkin akan di temukan oleh mahluk luar angkasa. Dan setiap satelit membawa pesannya masing – masing.
Seperti halnya Satelit Voyager yang membawa sebuah piringan yang memuat ratusan suara – suara dan gambar – gambar kebudayaan dari bumi yang akan bertahan hingga 1 miliar tahun kedepan, dan piringan ini juga terbuat dari bahan khusus sehingga nanti bila ada mahluk luar angkasa yang menemukan satelit ini maka mereka dapat menentukan umur dari satelit ini. Selain itu pada piringan ini terdapat beberapa pesan lain salah satunya adalah letak matahari pada galaksi bimasakti.


Kita telah mengirim dan menyimpan pesan – pesan tersebut dan membuat nya bertahan hingga jutaan bahkan miliaran tahun, masa dimana bumi, tata surya, yang kita kenali sekarang ini, tidak akan terlihat atau berbentuk sama seperti sekarang.

Apakah semua pesan – pesan itu sudah cukup ?

Bagaimana jika kita mengirim SEGALANYA ? Kita bisa melakukan hal ini bila kita mengirim Library of Babel.
Library of Babel merupakan sebuah website (libraryofbabel.info). Di buat oleh Jonathan Basile.

Basile mepesentasikan perpusatkaan virtual ini ke sebuah ruangan hexagonal, setiap ruangan memiliki 4 dinding lemari buku, setiap lemari buku memiliki 5 rak, setiap rak memiliki 32 volume buku, dan setiap buku memiliki 410 halaman, dan setiap halaman memiliki 3200 karakter dari basis 29 (abcdefghijklmnopqrstuvwxyz., )


Perpustakaan virtual ini menyediakan segala hal yang sudah di tulis dan belum di tulis. Bagaimana hal itu bisa terjadi ? website ini menggunakan sebuah alogaritma unik yang mejadikan nomor halaman menjadi basis 10 (0-9), dan dari basis 10 alogaritma mejadikanya menjadi basis 29. Yang menjadikan website ini memiliki setiap kemungkinan kombinasi dari basis 29.


Dan perpustakaan ini memiliki sekitar 10^5000 volume buku, sebagai perbandingan, jumlah atom yang ada pada alam semesta yang teramati adalah 10^80.

Jadi, secara teori di perpustakaan ini telah tertulis masa lalu dan masa depan alam semesta, asal mula kehidupan, arti kehidupan, dan segala hal yang bisa di katakan.

Itulah cara kita – manusia untuk memberikan pesan kepada mahluk luar angkasa ataupun penghuni masa depan bahwa, kita (pernah) ada. Bagaimanapun juga semua itu hanya sebuah persiapan bila kita gagal melewati seleksi alam. Dan sekarang yang bisa kita lakukan agar bisa lolos dari seleksi alam adalah besikap bijaksana dalam menjaga planet, rumah kita – bumi.