- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menyikapi Dua Peristiwa Yang Sedang Menimpa TNI


TS
mr.sirait
Menyikapi Dua Peristiwa Yang Sedang Menimpa TNI
SELAMAT DATANG AGAN-AGAN SEKALIAN
SEMOGA TULISAN KALI INI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN
SEMOGA TULISAN KALI INI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN

Quote:
BELUM SAMPAI SEBULAN SEMENJAK HUT TNI KE-70 PADA 5 OKTOBER LALU, KINI ADA DUA PERISTIWA YANG SEDANG RAMAI DIBERITAKAN AWAK MEDIA YANG MENCORENG INSTITUSI TERSEBUT. PADAHAL TIDAK LAMA LAGI AKAN DIGELAR JENDERAL SOEDIRMAN CUP DIMANA TNI IKUT ANDIL.

KEDUA PERISTIWA TERSEBUT ADALAH PENGGEREBEKAN DANDIM SIDOARJO DENGAN ARZETTI DITAMBAH YANG MASIH HANGAT YAITU PENEMBAKAN SEORANG PRIA DI CIBINONG OLEH ANGGOTA KOSTRAD. SEBELUM JAUH MELANGKAH DAN MEMBACA MARILAH KITA MENDINGINKAN KEPALA TERLEBIH DAHULU.
Spoiler for Tindakan tersebut salah:
Disini saya tidak akan membela dan menyatakan bahwa perbuatan yang dilakukan anggota tersebut benar atau salah, walau mungkin para pembaca pasti akan menilai saya seperti membela.
1. Tindakan menembak sehingga mengakibatkan terbunuhnya seorang warga sipil, itu sudah pasti salah. Menurut hemat saya, seharusnya Serda Y tidak perlu sampai mengeluarkan senjata api miliknya, apalagi diruang publik seperti itu (unnessecary action)
2. Mengenai Dandim Sidoarjo, Letkol (Kav) RIW, masih banyak hal yang ditutupi, tidak ada satupun yang tahu pasti kenapa mereka berdua harus bertemu di hotel. Tapi sudah pasti bisa ditebak bagaimana pemikiran khalayak menilai peristiwa tersebut.
Menurut pengakuan AB, yang bertemu dengan Letkol RIW di hotel, mengatakan pada saat jumpa pers:
Alasan kenapa mereka bertemu di hotel, karena kalau di Mall ditakutkan ada yang minta foto bersama dan sebagainya. (ini yang saya ingat, kalau salah mohon koreksi).

Menurut hemat saya, ini sudah menjadi kesalahan, kalau memang tidak ingin bertemu di tempat umum, kenapa tidak bertemu di kantor Dandim saja? Saya jamin, tidak akan ada yang minta foto-foto, dan pasti suasananya lebih tenang, kan Dandim pasti dihormati dilingkungan kerjanya. Sebagai anggota DPR RI seharusnya AB mengerti soal norma dan kode etik, apalagi sampai pergi kehotel hanya berdua (tanpa ajudan).
Spoiler for Penembakan Pria Di Cibinong:
Kronologi :
Quote:
Anggota TNI itu bernama Serda Yoyok. Dia merupakan anggota Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad).
"Namanya Serda Yoyok dengan NRP 31000642560481, jabatannya Baintel 2/3/A Kompi Intai Tempur Batalyon (Taipur Yon) Intel Kostrad. Beralamat di Asrama Taipur Yon Intel Kostrad, Jakarta Selatan," ujar Kolonel (Arm) Robertson Ismail kepada Liputan6.com, Rabu (4/11/2015).
Lewat keterangannya, Robertson juga menjelaskan kronologi penembakan itu. Kejadian berawal ketika Serda Yoyok yang tengah mengendarai mobil, kesal dengan cara Japra mengemudikan sepeda motor saat keduanya melintas di putaran PLN Jalan Mayor Oking, Cibinong, Jawa Barat.
"Serda Yoyok berangkat dari arah Cibinong menuju Sentul menggunakan mobil. Sampai putaran PLN Jalan Mayor O King, tiba-tiba datang motor dari kiri, kemudian ke kanan. Diklakson oleh Serda Yoyok. Yang bersangkutan tidak terima, dan membawa motor secara zig-zag," terang Robertson.

Serda Yoyok berhenti ke pinggir dan sempat terlibat adu mulut dengan korban dan teman-teman korban, hingga pada akhirnya Japra tewas terkena tembakan senapan api (senpi) di bagian kepalanya.
"Serda Yoyok mengeluarkan senpi jenis FN dan saling dorong dengan korban. Tiba-tiba senpi meletus dan mengenai dahi korban. Korban langsung jatuh dan meninggal dunia," kata Robertson.
Namun isu yang mengabarkan bahwa Serda Yoyok berusaha melarikan diri menggunakan mobil Honda CRV dengan nomor polisi F 1239 DZ yang dikendarainya, disanggah oleh Kodam III/Siliwangi. Berdasarkan keterangan Robertson, Serda Yoyok justru ingin menyerahkan diri ke Polisi Militer (PM).
"Serda Yoyok setelah itu langsung naik ke mobil dan berencana menyerahkan diri ke PM. Namun teman-teman korban memberhentikan kendaraan Serda Yoyok di depan Pos 9B, kemudian Serda Yoyok diamankan di Pos 9B," sambung Robertson.
"Namanya Serda Yoyok dengan NRP 31000642560481, jabatannya Baintel 2/3/A Kompi Intai Tempur Batalyon (Taipur Yon) Intel Kostrad. Beralamat di Asrama Taipur Yon Intel Kostrad, Jakarta Selatan," ujar Kolonel (Arm) Robertson Ismail kepada Liputan6.com, Rabu (4/11/2015).
Lewat keterangannya, Robertson juga menjelaskan kronologi penembakan itu. Kejadian berawal ketika Serda Yoyok yang tengah mengendarai mobil, kesal dengan cara Japra mengemudikan sepeda motor saat keduanya melintas di putaran PLN Jalan Mayor Oking, Cibinong, Jawa Barat.
"Serda Yoyok berangkat dari arah Cibinong menuju Sentul menggunakan mobil. Sampai putaran PLN Jalan Mayor O King, tiba-tiba datang motor dari kiri, kemudian ke kanan. Diklakson oleh Serda Yoyok. Yang bersangkutan tidak terima, dan membawa motor secara zig-zag," terang Robertson.

Serda Yoyok berhenti ke pinggir dan sempat terlibat adu mulut dengan korban dan teman-teman korban, hingga pada akhirnya Japra tewas terkena tembakan senapan api (senpi) di bagian kepalanya.
"Serda Yoyok mengeluarkan senpi jenis FN dan saling dorong dengan korban. Tiba-tiba senpi meletus dan mengenai dahi korban. Korban langsung jatuh dan meninggal dunia," kata Robertson.
Namun isu yang mengabarkan bahwa Serda Yoyok berusaha melarikan diri menggunakan mobil Honda CRV dengan nomor polisi F 1239 DZ yang dikendarainya, disanggah oleh Kodam III/Siliwangi. Berdasarkan keterangan Robertson, Serda Yoyok justru ingin menyerahkan diri ke Polisi Militer (PM).
"Serda Yoyok setelah itu langsung naik ke mobil dan berencana menyerahkan diri ke PM. Namun teman-teman korban memberhentikan kendaraan Serda Yoyok di depan Pos 9B, kemudian Serda Yoyok diamankan di Pos 9B," sambung Robertson.
Pelaku penembakan adalah seorang anggota Tontaipur, salah satu pasukan Kostrad berkualifikasi khusus, saya juga pernah membuat thread yang menjelaskan mengenai Tontaipur. Bisa saya katakan, prajurit Kostrad itu dilatih keras, militan, dan tangguh bila dibandingkan pasukan atau satuan reguler TNI lainnya. Mungkin pelatihannya yang begitu keras menjadi melekat dalam kepribadiannya, ditambah tidak adanya perang, membuat kondisi prajurit ada rasa jenuh.
Dari pangkatnya, bisa kita lihat bahwa Serda Y adalah seorang Bintara. Dari cara berpikir dan bertindak pasti berbeda antara seorang prajurit Bintara dengan Perwira. Itulah kenapa menjadi seorang Perwira mempunyai jalan panjang, perlu kematangan berpikir, emosi yang selalu stabil dll. Belum lagi Serda Y adalah seorang intel, seorang intel harus selalu waspada. Harus agan-agan tahu bahwa ketika menjadi prajurit pandangannya akan sesuatu menjadi berbeda dengan warga sipil. Seorang prajurit punya prinsip dalam medang perang, membunuh atau dibunuh. Tentunya prinsip ini akan menjadi bahaya ketika dibawa dalam kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu TNI disarankan melakukan evaluasi ulang terhadap personel-personel intelnya. Adakah personel Intel TNI yang belum lolos psycho test? Dan kondisi kejiwaan prajurit harus dievaluasi dengan jangka waktu tertentu.

Banyak yang bilang, kenapa nyawa manusia dihargai segampang itu? Perbuatan yang dilakukan Serda Y memang perbuatan sangat tidak terpuji, tapi apakah agan-agan sadar? Banyak juga pengendara kendaraan khususnya roda dua yang ugal-ugalan di jalan, srempet sana-sini, kadang membuat pengendara lain emosi, mereka juga tidak menghargai keberadaan orang di jalan selain dirinya, sayangnya pengendara yang begitu juga susah akan sadar sebelum ada kejadian yang menimpanya. Disini saya tidak bilang bahwa korban penembakan adalah pengendara yang seperti itu. Hanya saja, sebelum kita menghakimi perbuatan yang dilakukan Serda Y, marilah kita koreksi diri kita lebih dahulu, sudahkah saya sebagai pengendara motor atau mobil berkendara dengan baik dan aman?
Semoga ini menjadi pelajaran kedepannya bagi para prajurit TNI, supaya semboyan TNI dekat dengan rakyat itu jangan sampai sirna, juga TNI diharapkan mampu mengevaluasi keadaan emosional bagi para parjuritnya. Kini kasus tengah ditangani Sub Detasemen Polisi Militer Kodam III/Siliwangi, semoga peradilan militer bagi Serda Y berjalan lancar dan adil seadil-adilnya.
Spoiler for Pertemuan Dandim dan Anggota DPR RI:
Kronologi :
Quote:
Minggu (25/10) Pukul 13.00 WIB
Denpom Divisi 2 Kostrad mendapat laporan tentang keberadaan anggota TNI bersama seorang wanita di Hotel Arjuna, Lawang, Malang. Tidak disebutkan siapa pelapornya. Pelaporan disampaikan ke Denpom Divisi 2 Kostrad karena kedudukannya yang dekat dengan lokasi hotel tersebut.
Pukul 14.00 WIB
Kemudian anggota Denpom 2 Divisi I Kostrad mendapati seorang Perwira TNI AD yakni Dandim Sidoarja Letkol Kav Rizeki sedang bersama seorang wanita yang diketahui bernama AB (Arzeti Bilbina).
Setelah melakukan penggerebekan, Denpom Divisi 2 Kostrad lalu melimpahkan penemuan kepada Denpom wilayah dalam hal ini adalah Denpom Malang. Perkara dilimpahkan ke Denpom Malang mengingat Denpim Divisi 2 Kistrad tidak bisa melakukan proses penyelidikan lanjutan. Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki selanjutnya diperiksa di Denpom Malang

Meski begitu, Tatang belum menjelaskan siapa sebenarnya yang melaporkan pertemuan Arzetti dengan Rizeki. Namun ia tidak menutup kemungkinan, ada alasan lain di balik pertemuan keduanya.
"Makanya kita tidak menyampaikan itu perselingkuhan. Artinya perselingkuhan harus dibuktikan dulu. Yang jelas ada laporan ada yang melaporkan ada laporan kan, laporan masuk, diperiksa ada," tuturnya.
Jika pemeriksaan telah usai, kata Tatang, maka pihak penyidik dari Denpom Malang akan melimpahkan kasus ini kepada otditur militer. Kemudian akhirnya kasus pun akan dibawa hingga mahkamah militer.
"Langkah awalnya pasti diperiksa dulu. Meriksa kan tidak mungkin dua hari selesai kan. Lalu kalau sudah dibawa ke otmil baru dilimpahkan ke pengadilan," jelas Tatang.
Denpom Divisi 2 Kostrad mendapat laporan tentang keberadaan anggota TNI bersama seorang wanita di Hotel Arjuna, Lawang, Malang. Tidak disebutkan siapa pelapornya. Pelaporan disampaikan ke Denpom Divisi 2 Kostrad karena kedudukannya yang dekat dengan lokasi hotel tersebut.
Pukul 14.00 WIB
Kemudian anggota Denpom 2 Divisi I Kostrad mendapati seorang Perwira TNI AD yakni Dandim Sidoarja Letkol Kav Rizeki sedang bersama seorang wanita yang diketahui bernama AB (Arzeti Bilbina).
Setelah melakukan penggerebekan, Denpom Divisi 2 Kostrad lalu melimpahkan penemuan kepada Denpom wilayah dalam hal ini adalah Denpom Malang. Perkara dilimpahkan ke Denpom Malang mengingat Denpim Divisi 2 Kistrad tidak bisa melakukan proses penyelidikan lanjutan. Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki selanjutnya diperiksa di Denpom Malang

Meski begitu, Tatang belum menjelaskan siapa sebenarnya yang melaporkan pertemuan Arzetti dengan Rizeki. Namun ia tidak menutup kemungkinan, ada alasan lain di balik pertemuan keduanya.
"Makanya kita tidak menyampaikan itu perselingkuhan. Artinya perselingkuhan harus dibuktikan dulu. Yang jelas ada laporan ada yang melaporkan ada laporan kan, laporan masuk, diperiksa ada," tuturnya.
Jika pemeriksaan telah usai, kata Tatang, maka pihak penyidik dari Denpom Malang akan melimpahkan kasus ini kepada otditur militer. Kemudian akhirnya kasus pun akan dibawa hingga mahkamah militer.
"Langkah awalnya pasti diperiksa dulu. Meriksa kan tidak mungkin dua hari selesai kan. Lalu kalau sudah dibawa ke otmil baru dilimpahkan ke pengadilan," jelas Tatang.
Dalam hal ini, kita sebagai manusia cenderung akan berpikir cepat mengenai sesuatu yang negatif. Saya tidak akan menyalahkan hal tersebut, itu memang sudah jadi sifat dasar manusia. Kalau ada dua orang datang ke hotel, pasti kita langsung berpikir yang seperti itu. Namun disini kita semua harus tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Biar persidangan militer yang membuktikan. Proses sedang berjalan. Sekarang, jabatan Dandim Sidoarjo akan diisi Kabag Pendidikan Rindam V/Brawijaya Letkol (Inf) Sarwo Supriyo.

Sedangkan Letkol (Kav) RIW untuk sementara ditempatkan sebagai perwira menengah Kodam V/Brawijaya. Ini hanyalah mutasi sementara, jika memang nanti terbukti bersalah dan terkena sanksi bukan tidak mungkin Letkol RIW akan secara permanen dicopot dari jabatannya, dan mungkin akan mendapat demosi (penurunan pangkat).
Quote:
AKHIR KATA, SEMOGA KEDUA PERISITIWA INI MENJADI PELAJARAN, DAN TIDAK AKAN TERULANG KEDEPANNYA, JADIKAN INI SEMANGAT UNTUK KOREKSI DIRI, MAJU TERUS TNI! 

INI FORUM BEBAS, AGAN BEBAS MAU PRO DAN KONTRA
SEKIAN DARI SAYA PADA SORE HARI INI, SEMOGA APA YANG SAYA KEMUKAKAN DAPAT BERMANFAAT.
Sumber :
Liputan 6
Detik


INI FORUM BEBAS, AGAN BEBAS MAU PRO DAN KONTRA

SEKIAN DARI SAYA PADA SORE HARI INI, SEMOGA APA YANG SAYA KEMUKAKAN DAPAT BERMANFAAT.

Sumber :
Liputan 6
Detik
0
5.4K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan