Quote:
Atambua -Kawasan perbatasan Indonesia dengan Timor Leste terus dibenahi dalam hal infrastruktur dasar seperti jalan, pos perbatasan dan lainnya. Namun masyarakat di sana masih harus berjuang mendapatkan pasokan listrik karena infrastruktur yang masih terbatas.
Seorang warga perbatasan bernama Eman dari Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menceritakan pengalamannya kepada detikFinance, bagaimana dirinya berjuang untuk mendapatkan pasokan listrik.
Menurut Eman yang perlu jadi perhatian di kawasan ini adalah ketersediaan listrik. Di rumah tempatnya tinggal masih belum ada jaringan listrik.
"Sekarang kita masih daftar-daftar saja, katanya tahun depan PLN mau kasih kita kabel listrik," kata Eman Kamis (5/11/2015)
Namun Eman tetap bisa menikmati listrik di tengah keterbatasan. Ia memenuhi kebutuhan listrik hariannya dengan cara menyambung kabel dari rumah tetangganya yang lebih dekat dengan jaringan listrik.
"Nanti kita kasih bayar ke tetangga. Dulu masih pakai meteran, tapi sekarang kita pakai sistem pulsa," jelasnya.
Ia berharap, penyediaan jaringan listrik ke rumahnya cepat bisa terealisasi. Karena, listrik sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan sehari-hari keluarganya.
"Anak malam belajar perlu listrik. Kalau nggak ada lsitrik, bisa susah kita," katanya.
Kunjungan detikFinance beberapa waktu lalu di pos lintas batas negara (PLBN) Motaain, pasokan listrik di kawasan ini memang sudah tersedia. Namun pemadaman listrik yang sering masih menjadi persoalan.
(dna/hen)
http://finance.detik.com/read/2015/1...-dapat-listrik
edited..