- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ramai di Path, Rumah Deni di Bintaro ini Dikurung Tembok Oleh Sekelompok Orang


TS
najwa.mata
Ramai di Path, Rumah Deni di Bintaro ini Dikurung Tembok Oleh Sekelompok Orang
Quote:
Senin 02 Nov 2015, 15:34 WIB
Ramai di Path, Rumah Deni di Bintaro ini Dikurung Tembok Oleh Sekelompok Orang
Jabbar Ramdhani, - detikNews

Foto: Jabbar/detikcom
Jakarta - Ada yang ramai tersebar di media sosial path. Sebuah rumah di Perumahan Bukit Mas Bintaro, Jaksel, ditembok persis di depan pintu gerbangnya. Tembok itu mengelilingi rumah dan hanya menyisakan satu lubang kecil seukuran satu orang.
detikcom pada Senin (2/11/2015) menelusuri keterangan perihal rumah itu. Rumah itu milik Deni Akung. Ditemui di rumahnya, Deni yang didampingi pengacaranya Ronny Talapessy, menyampaikan bahwa penembokan terjadi pada Juni lalu.
"Saya juga sudah bicara kepada warga (yang kompleks yang menembok-red). Saya bertanya, kenapa harus sampai rumah saya ditembok? Dan bagaimana penyelesaiannya? Tapi jawaban yang didapatkan dari warga tersebut, saya diminta untuk bersabar. Sampai kapan saya harus bersabar? Penembokan ini sudah terjadi dari bulan Juni. Selama 5 bulan kasus ini masih saja ada," jelas Deni.
"Saya cuma ingin bisa merdeka tinggal di rumah. Dalam waktu selama ini saya dan istri dirugikan. Karena kami sulit untuk bekerja," tambah Deni.
Deni mengaku menempati rumah tersebut berdasarkan legalitas pemerintah. Dia sudah membayar pajak dan IMB. Deni bertutur, penembokan yang dilakukan sekelompok orang itu terkait urusan jual beli dengan pihak pengembang. Dia membeli tanah dari penjual terdahulu, dan tidak ada lagi urusan dengan pengembang atau warga kompleks.
"Bagaimana mungkin, saya beli rumah tapi ada uang permintaan di luar harga tanah dan bangunan. Kalau memang akan dilakukan pembongkaran tembok, saya harap yang melakukan adalah pihak pemda (P2B). Bukan dari penjual, warga ataupun saya sebagai pemilik rumah. Agar ke depannya tidak ada lagi masalah. Karena yang membongkar pihak pemda, berarti sudah ada wewenang langsung dari pemerintah," urai dia.

Soal penembokan ini memang masih belum clear benar. Deni menyebut karena urusan uang jual beli, tapi ada juga kabar yang menyebut karena urusan internal warga.
Pengacara Deni, Ronny, berharap agar kliennya bisa segera memanfaatkan gerbang depan rumahnya yang terhalang tembok.
"Saya sebagai pengacara klien, cuma menginginkan hak untuk tinggal. Kenyataannya sampai hari ini sudah dilakukan penembokan. Sementara orang yang ada di dalam cuma dikasih akses keluar satu orang. Mobil dan motor tidak bisa keluar," tutur Ronny. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak warga yang melakukan penembokan.
(dra/dra)
Ramai di Path, Rumah Deni di Bintaro ini Dikurung Tembok Oleh Sekelompok Orang
Jabbar Ramdhani, - detikNews

Foto: Jabbar/detikcom
Jakarta - Ada yang ramai tersebar di media sosial path. Sebuah rumah di Perumahan Bukit Mas Bintaro, Jaksel, ditembok persis di depan pintu gerbangnya. Tembok itu mengelilingi rumah dan hanya menyisakan satu lubang kecil seukuran satu orang.
detikcom pada Senin (2/11/2015) menelusuri keterangan perihal rumah itu. Rumah itu milik Deni Akung. Ditemui di rumahnya, Deni yang didampingi pengacaranya Ronny Talapessy, menyampaikan bahwa penembokan terjadi pada Juni lalu.
"Saya juga sudah bicara kepada warga (yang kompleks yang menembok-red). Saya bertanya, kenapa harus sampai rumah saya ditembok? Dan bagaimana penyelesaiannya? Tapi jawaban yang didapatkan dari warga tersebut, saya diminta untuk bersabar. Sampai kapan saya harus bersabar? Penembokan ini sudah terjadi dari bulan Juni. Selama 5 bulan kasus ini masih saja ada," jelas Deni.
"Saya cuma ingin bisa merdeka tinggal di rumah. Dalam waktu selama ini saya dan istri dirugikan. Karena kami sulit untuk bekerja," tambah Deni.
Deni mengaku menempati rumah tersebut berdasarkan legalitas pemerintah. Dia sudah membayar pajak dan IMB. Deni bertutur, penembokan yang dilakukan sekelompok orang itu terkait urusan jual beli dengan pihak pengembang. Dia membeli tanah dari penjual terdahulu, dan tidak ada lagi urusan dengan pengembang atau warga kompleks.
"Bagaimana mungkin, saya beli rumah tapi ada uang permintaan di luar harga tanah dan bangunan. Kalau memang akan dilakukan pembongkaran tembok, saya harap yang melakukan adalah pihak pemda (P2B). Bukan dari penjual, warga ataupun saya sebagai pemilik rumah. Agar ke depannya tidak ada lagi masalah. Karena yang membongkar pihak pemda, berarti sudah ada wewenang langsung dari pemerintah," urai dia.

Soal penembokan ini memang masih belum clear benar. Deni menyebut karena urusan uang jual beli, tapi ada juga kabar yang menyebut karena urusan internal warga.
Pengacara Deni, Ronny, berharap agar kliennya bisa segera memanfaatkan gerbang depan rumahnya yang terhalang tembok.
"Saya sebagai pengacara klien, cuma menginginkan hak untuk tinggal. Kenyataannya sampai hari ini sudah dilakukan penembokan. Sementara orang yang ada di dalam cuma dikasih akses keluar satu orang. Mobil dan motor tidak bisa keluar," tutur Ronny. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak warga yang melakukan penembokan.
(dra/dra)
http://news.detik.com/berita/3059775...kelompok-orang
ente beli tanah dari warga kampung tapi bikin rumah pake akses cluster pengembang ya wajar ente ditembokin, uda bagus dikasih akses masuk

Quote:
Original Posted By Clunki►Udah ada fakta lebih lengkap di detik.com nih Gan...
http://news.detik.com/berita/3060816...ingga-november
Emang itu rumah di luar kompleks. Punya akses jalan ke jalanan yg berada di luar cluster. Tetapi kebetulan batas belakang tanah-nya ke tembok komplek yang terus dia jebol. Kebetulan tembok komplek tersebut gak ada rumah di dalam cluster, langsung jalanan. WELEH WELEH.. SAMA SEKALI TIDAK ETIS. Wajar warga di dalam kompleks protes.
Di artikel detik.com di atas, bahkan ada foto kronologis nya. Ketika rumah tersebut masih belum jebol tembok belakang-nya (yg akhirnya jadi tembok depan). Pas di tembok belakang tsb ada pos satpam. Kemudian rumah tersebut berbalik arah, jebol tembok belakang ke arah kompleks, dan pos satpam yg di pojokan dipindah ke tengah jalan. WELEH WELEH WELEH...
Buat TS, tolong artikel detik.com nya taruh di page-one biar keliatan kronologis nya.
http://news.detik.com/berita/3060816...ingga-november
Emang itu rumah di luar kompleks. Punya akses jalan ke jalanan yg berada di luar cluster. Tetapi kebetulan batas belakang tanah-nya ke tembok komplek yang terus dia jebol. Kebetulan tembok komplek tersebut gak ada rumah di dalam cluster, langsung jalanan. WELEH WELEH.. SAMA SEKALI TIDAK ETIS. Wajar warga di dalam kompleks protes.
Di artikel detik.com di atas, bahkan ada foto kronologis nya. Ketika rumah tersebut masih belum jebol tembok belakang-nya (yg akhirnya jadi tembok depan). Pas di tembok belakang tsb ada pos satpam. Kemudian rumah tersebut berbalik arah, jebol tembok belakang ke arah kompleks, dan pos satpam yg di pojokan dipindah ke tengah jalan. WELEH WELEH WELEH...
Buat TS, tolong artikel detik.com nya taruh di page-one biar keliatan kronologis nya.
Quote:
Selasa 03 Nov 2015, 15:16 WIB
Momen Kisruh Penembokan Rumah Deni di Bintaro Sejak Juni Hingga November
Aditya Mardiastuti, - detikNews
95
SHARES
1382045
Momen Kisruh Penembokan Rumah Deni di Bintaro Sejak Juni Hingga November
Foto: dok.Warga/rumah Deni di titik E

Jakarta - Juni lalu, sekelompok warga Bukit Mas menembok di depan gerbang kediaman Deni Akung di Bintaro. Tak ada jalan keluar bagi Deni, kecuali sebuah lubang yang hanya cukup untuk satu orang keluar masuk.

saat pos satpam belum dipindahkan
Deni bersandar pada argumen kuat, IMB dan segala macam surat dia miliki, jadi tidak ada masalah. Dia pun siap bermusyawarah dengan warga yang menolak dengan menembok di depan gerbang rumahnya.
"Belakang rumah ini kan jalan Mawar, tadinya rumah ini menghadap jalan itu. Kemudian tembok ini ditutup, pos satpam itu mepet di pintu gerbangnya terus dipindah, tadinya ukurannya 1,5 kali. Pos satpam itu dipindahin ke tengah jalan. Ini tembok pembatas perumahan (nunjukin batas-batas rumah). Dia mau ngadep Jl. Mawar silakan tapi jangan masuk kompleks. Tanah kompleks itu tanah warga," jelas Penny Firmansyah (58), warga Bukit Mas yang ditemui di depan rumah Deni, Selasa (3/11/2015).
Pertengahan Oktober, tembok rumah dibongkar oleh Deni dengan disaksikan Ketua RT 01 dan Ketua RW 015 yang menaungi Perumahan Bukit Mas. Namun akhir Oktober, warga kembali menembok rumah Deni.

saat tembok dibongkar
"Kita beli rumah mahal bandingin di sebelah tembok beda harga. Pihak developer kita sudah nggak aktif semua sudah diserahkan ke warga," terang Penny.
Penny juga mengaku dalam denah peta komplek, nomor rumah Deni tidak terdaftar. Bila dihitung sebenarnya masuk area Fasos, karenanya Penny dan warga lainnya merasa heran mengapa bisa keluar izin. Belum lagi saat membangun rumah pos satpam digeser.

kondisi saat ini warga menembok kembali
"Kita warga ini sudah keluar biaya pribadi masing-masing untuk kelestarian lingkungan kita, untuk kenyamanan kita bersama," tutup dia.
(dra/dra)
Momen Kisruh Penembokan Rumah Deni di Bintaro Sejak Juni Hingga November
Aditya Mardiastuti, - detikNews
95
SHARES
1382045
Momen Kisruh Penembokan Rumah Deni di Bintaro Sejak Juni Hingga November
Foto: dok.Warga/rumah Deni di titik E

Jakarta - Juni lalu, sekelompok warga Bukit Mas menembok di depan gerbang kediaman Deni Akung di Bintaro. Tak ada jalan keluar bagi Deni, kecuali sebuah lubang yang hanya cukup untuk satu orang keluar masuk.

saat pos satpam belum dipindahkan
Deni bersandar pada argumen kuat, IMB dan segala macam surat dia miliki, jadi tidak ada masalah. Dia pun siap bermusyawarah dengan warga yang menolak dengan menembok di depan gerbang rumahnya.
"Belakang rumah ini kan jalan Mawar, tadinya rumah ini menghadap jalan itu. Kemudian tembok ini ditutup, pos satpam itu mepet di pintu gerbangnya terus dipindah, tadinya ukurannya 1,5 kali. Pos satpam itu dipindahin ke tengah jalan. Ini tembok pembatas perumahan (nunjukin batas-batas rumah). Dia mau ngadep Jl. Mawar silakan tapi jangan masuk kompleks. Tanah kompleks itu tanah warga," jelas Penny Firmansyah (58), warga Bukit Mas yang ditemui di depan rumah Deni, Selasa (3/11/2015).
Pertengahan Oktober, tembok rumah dibongkar oleh Deni dengan disaksikan Ketua RT 01 dan Ketua RW 015 yang menaungi Perumahan Bukit Mas. Namun akhir Oktober, warga kembali menembok rumah Deni.

saat tembok dibongkar
"Kita beli rumah mahal bandingin di sebelah tembok beda harga. Pihak developer kita sudah nggak aktif semua sudah diserahkan ke warga," terang Penny.
Penny juga mengaku dalam denah peta komplek, nomor rumah Deni tidak terdaftar. Bila dihitung sebenarnya masuk area Fasos, karenanya Penny dan warga lainnya merasa heran mengapa bisa keluar izin. Belum lagi saat membangun rumah pos satpam digeser.

kondisi saat ini warga menembok kembali
"Kita warga ini sudah keluar biaya pribadi masing-masing untuk kelestarian lingkungan kita, untuk kenyamanan kita bersama," tutup dia.
(dra/dra)
http://news.detik.com/berita/3060816...ingga-november
Diubah oleh najwa.mata 03-11-2015 16:51
0
58K
Kutip
510
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan