Seiring dengan perkembangan media sosial, semakin banyak kita temui ungkapan kemarahan dan kebencian yang bertebaran dimana-mana. Meskipun sudah ada Undang-undang ITE, tetapi para Haters (sebutan bagi orang yang menebar kebencian) tak juga berkurang. Menilik gelagat yang bisa memecah belah bangsa tersebut mungkin saking gemesnya, akhirnya Kepolisian mengeluarkan Surat Edaran Tentang Ujaran Kebencian. Surat Edaran dengan Nomor SE/06/X/2015 tersebut diteken Jenderal Badrodin Haiti pada 8 Oktober 2015 lalu dan telah dikirim ke Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) seluruh Indonesia. Jadi mulai sekarang kita harus berhati-hati, jangan sampai kita terjebak dan terjerat karena menjadi Haters. Lihat sumber

Kadang kita salah membedakan dan menyamaratakan “Haters” dengn “Toekang Kritik”. Secara umum, “Toekang Kritik” tahu permasalahan dan hal apa yang dikritiknya. Meskipun pedas dan keras, kritikan yang diberikan bermaksud mengingatkan dan menunjukkan kesalahan yang orang lain lakukan. Bahkan seringkali disertai saran atau nasehat untuk perbaikan. Dan jikapun salah mereka akan bersedia mengakui kesalahan, lebih jauh mungkin akan minta maaf.
Berkebalikan dengan Haters yang pada dasarnya sejak awal membenci dan mencari-cari kesalahan untuk menjatuhkan. Tentu saja tujuannya untuk mempengaruhi opini orang lain agar ikut-ikutan jadi benci. Boleh dibilang apapun yang anda lakukan, baik benar maupun salah akan mendapatkan penilaian buruk dari Haters.
Haters akan mengungkapkan kebencian lewat berbagai media dan kadang disertai dalil, alasan dan sumber informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Karena pada dasarnya sudah punya sentimen dan kebencian, informasi negatif apapun tentang orang yang dibencinya akan segera dilahap mentah-mentah. Shahih tidaknya informasi bukan urusan bagi mereka, toh kalaupun salah mereka tak bakalan minta maaf, he..he..he...

Ada beberapa tipe Haters menurut saya, karena ini berdasar pengamatan dan pengalaman pribadi. Maka kemungkinan bisa saja kurang atau tidak tepat, Maklum saya hanya pernah belajar ngutak-ngatik mekanis dan perangkat keras lainnya..‪#‎Peace‬

Tipe “Mengapa Bukan Aku” , Haters tipe ini sebenarnya adalah haters yang sering kalah bersaing dan lemah. Untuk menutupi kelemahannya dia akan mencari-cari kesalahan dan kelemahan saingannya atau orang yang dianggap menjadi pesaingnya. Keberhasilan dan kesuksesan pesaingnya akan dianggap sebagai pencapaian yang bukan murni dari usaha pesaingnya tersebut. Satu hal lagi, dia akan selalu merasa lebih baik dalam mengerjakan hal yang sama “JIKA” berada di posisi pesaingya. ‪#‎Susah_move_On ‬

Tipe “Paling Benar dan Superior”, Tipe ini sering bersifat arogan dan merasa sempurna. Bagi mereka, apapun tindakan, keputusan maupun ide yang tidak sejalan dengan mereka akan dianggap hal yang buruk dan salah. Yang paling repot, anda tak akan pernah berdebat atau beradu argumentasi dengan mereka. Tak ada jalan tengah, jika anda tidak sepakat dengan mereka maka anda dianggap salah. ‪#‎Mungkin_Megalomania‬

Tipe “Merasa paling menderita”, Ini adalah tipe Haters yang selalu merasa paling di “Dzalimi”. Sehingga selalu berharap orang lain ikut merasakan penderitaannya dengan memberikan komentar-komentar bernada sinis pada orang-orang yang berhasil dan sedang berbahagia. Pada intinya, mereka ini tidak suka melihat orang lain senang dan suka melihat orang lain menderita. Satu hal lagi, Haters tipe ini biasanya adalah orang yang susah dan tidak mau berusaha untuk berubah sambil terus menerus menyalahkan keadaan....‪#‎Ngenes‬

Tipe “Kacamata Kuda”, Hampir mirip dengan tipe “Paling Benar dan Superior” haters tipe ini merasa dia dan kelompoknya adalah yang paling baik, paling sempurna dan paling benar. Haters tipe ini biasanya melihat persoalan hanya dari satu sisi saja tanpa mau melihat aspek-aspek lainnya. Dia akan cuek dengan alasan maupun argumen apapun yang diberikan orang lain. Haters ini tidak akan peduli dengan apapun masalah yang tidak berkaitan dengan diri dan kelompoknya....‪#‎Waduh‬

Tentu saja ada “Haters” yang menderita “Komplikasi”, perpaduan tipe dari yang sudah saya sebutkan diatas. Dan ada pula yang diam-diam jadi “Haters” jadi tidak terdeteksi di masyarakat maupun media sosial...., he...he..he... ‪#‎Mungkin_termasuk_saya‬