- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kerja Efektif : Pulang Sore atau Pulang Malam?


TS
mirza3m
Kerja Efektif : Pulang Sore atau Pulang Malam?
Buat agan-agan yang kerjanya gak kenal waktu, ada artikel bagus nih.
Sumbernya dimari.
Ane tambahin curcol agan-agan di komentar
Spoiler for Satu:
Dalam sebuah seminar di Bank milik BUMN saya ditanya oleh salah seorang eksekutifnya. ‘Pak Paulus, apa Bapak pernah diajak ‘meeting’ Pak Prijono (Presdir Astra) setelah jam 7 malam?’ tanyanya dengan mimik serius. ‘Hah, di atas jam 7 malam?’ saya terkejut mendengar pertanyaan itu. ‘Lho kok kaget, pernah atau sering Pak,’ tanya si eksekutif lagi. ‘Selama tiga tahun di bawah Pak Pri, saya belum pernah sekali pun diajak ‘meeting’ mulai jam 7 sore apalagi jam 7 dan di atasnya,’ kali ini saya menjawab juga dengan mimik serius.
‘Bapak biasanya pulang jam berapa dari kantor?’ tanya eksekutif yang lain. ‘Kalau dari Sunter -kantor pusat Astra- saya umumnya pulang jam 5.30 pm. Jam segitu sudah sepi di lantai 6-lantai khusus direksi. Kalau dari Kuningan -kantor Astratel- saya pulang jam 6-6.30 pm. Sekitar jam 7-7.30 pm biasanya sudah sampai rumah. Tentu kecuali ada ‘dinner’ atau acara lain bersama mitra lain,’ saya menjawab dengan santai.
Kali ini, kedua eksekutif tadi berpandangan mata. ‘Pulang jam 5.30 pm tapi profit Astra 19,4 Trilliun ya. Kita pulang tengah malam kadang subuh tapi profit masih jauh dibandingkan Astra. Apa yang salah dengan kita,’ keduanya terbahak. ‘Kali kalau Presdir dan eksekutif Astra pulangnya kayak eksekutif kita, profitnya jadi 25 T kali ya,’ yang satu kembali berceloteh.
Kali ini saya sambar: ‘Kalau cara kerja petinggi Astra meeting mulai jam 9 malam dan kadang jam 11 malam kayak boss Anda, saya yakin profit Astra tinggal 10 T. Karena semakin malam semakin tidak produktif dan isinya cuman marah-marah melulu karena tensi sudah tinggi dan tidak bisa memikirkan hal strategis di tengah otak yang sudah lelah dan badan yang sudah payah. Makanya lebih baik berangkat kantor pagi pulang sore dibanding berangkat siang pulang malam hari,’ tanpa sadar saya mulai berkotbah.
Ternyata pertanyaan guyonan di tengah rehat kopi di seminar tersebut adalah pertanyaan serius yang dialami oleh banyak eksekutif dan staf muda yang sudah menyadari pentingnya ‘Balance of Life.’ Mereka sudah mulai menggerutu dan tidak ‘menyenangi’ kerja rodi, di kantor sampai malam karena menunggu giliran bertemu atau rapat dengan boss. Mereka ingin ‘fun’ dan sosialisasi dengan mitra di tempat santai atau bahkan sudah banyak yang ingin makan malam dengan keluarga, sudah jengah dan bosan terus-menerus bergulat dengan pekerjaan kantor.
Sialnya, mungkin kata ini terkalu kasar, banyak petinggi yang sukses selalu mengkaitkan kesuksesannya dengan kerja keras dalam arti kerja ‘long hour’ dan lembur dengan ukuran ‘simple’nya pulang malam. Pulang di bawah jam 9 malam menunjukkan kurang dedikasi dan kerja keras.
‘Bapak biasanya pulang jam berapa dari kantor?’ tanya eksekutif yang lain. ‘Kalau dari Sunter -kantor pusat Astra- saya umumnya pulang jam 5.30 pm. Jam segitu sudah sepi di lantai 6-lantai khusus direksi. Kalau dari Kuningan -kantor Astratel- saya pulang jam 6-6.30 pm. Sekitar jam 7-7.30 pm biasanya sudah sampai rumah. Tentu kecuali ada ‘dinner’ atau acara lain bersama mitra lain,’ saya menjawab dengan santai.
Kali ini, kedua eksekutif tadi berpandangan mata. ‘Pulang jam 5.30 pm tapi profit Astra 19,4 Trilliun ya. Kita pulang tengah malam kadang subuh tapi profit masih jauh dibandingkan Astra. Apa yang salah dengan kita,’ keduanya terbahak. ‘Kali kalau Presdir dan eksekutif Astra pulangnya kayak eksekutif kita, profitnya jadi 25 T kali ya,’ yang satu kembali berceloteh.
Kali ini saya sambar: ‘Kalau cara kerja petinggi Astra meeting mulai jam 9 malam dan kadang jam 11 malam kayak boss Anda, saya yakin profit Astra tinggal 10 T. Karena semakin malam semakin tidak produktif dan isinya cuman marah-marah melulu karena tensi sudah tinggi dan tidak bisa memikirkan hal strategis di tengah otak yang sudah lelah dan badan yang sudah payah. Makanya lebih baik berangkat kantor pagi pulang sore dibanding berangkat siang pulang malam hari,’ tanpa sadar saya mulai berkotbah.
Ternyata pertanyaan guyonan di tengah rehat kopi di seminar tersebut adalah pertanyaan serius yang dialami oleh banyak eksekutif dan staf muda yang sudah menyadari pentingnya ‘Balance of Life.’ Mereka sudah mulai menggerutu dan tidak ‘menyenangi’ kerja rodi, di kantor sampai malam karena menunggu giliran bertemu atau rapat dengan boss. Mereka ingin ‘fun’ dan sosialisasi dengan mitra di tempat santai atau bahkan sudah banyak yang ingin makan malam dengan keluarga, sudah jengah dan bosan terus-menerus bergulat dengan pekerjaan kantor.
Sialnya, mungkin kata ini terkalu kasar, banyak petinggi yang sukses selalu mengkaitkan kesuksesannya dengan kerja keras dalam arti kerja ‘long hour’ dan lembur dengan ukuran ‘simple’nya pulang malam. Pulang di bawah jam 9 malam menunjukkan kurang dedikasi dan kerja keras.
Spoiler for Dua:
Bahkan ada yang bangga, apalagi ini ‘founder’ atau pemilik perusahaan, dengan gaya kerja kalong ini. Pertemuan jam 11 malam bahkan jam 1 pagi sering diceritakan ke sahabat dan pekerja untuk menunjukkan bagaimana ia meraih sukses dengan kerja keras seperti itu. Plus, sabtu minggu pun ia masih sering mengajak stafnya ‘meeting’ atau rapat penting. Kalau semua berkumpul dengan tepat, ia membanggakannya dengan berceloteh ‘Ini adalah simbol kerja keras kalian, saya sangat menghargai kalian yang mau mengorbankan waktu libur untuk perusahaan,’ ujar sang pemilik dengan senyum.
‘Kalau menurut Pak Paulus, bagaimana sebaiknya? Apakah kerja seperti itu perlu dilestarikan?’ Kali ini yang bertanya adalah cucu konglomerat yang sudah mulai berani ‘mbalelo’ terhadap ayahnya dengan tidak mendukung pulang pagi dan rapat di hari Sabtu Minggu.
Bagi saya sederhana saja. Karyawan normal, artinya yang kerja di siang hari tanpa kerja shift atau pekerjaan khusus yang menuntut kerja malam pulang pagi, seharusnya bekerja mengikuti jam alam yang normal. Kerja jam 8-6 sore sudah lebih dari cukup. Yang penting bukan lamanya, tapi intensitasnya. Banyak yang berlama-lama karena sekedar pulang malam agar dianggap kerja keras padahal kerjanya cuman ngobrol dan main ‘facebook’an.
Semakin efektif menggunakan waktu dan resources yang ada, eksekutif harusnya semakin senggang. Semakin ia membutuhkan waktu lebih dari 12 jam sehari mengerjakan pekerjaan kantor, saya mempertanyakan efektivitasnya dalam menggunakan sumber daya yang ada. Ia memiliki staf, pembantu dan advisor yang seharusnya bisa membantu meringankan pekerjaannya. Kalau sampai lebih dari 14 jam sehari, saya memastikan ada yang salah dalam desain pekerjaan yang harus dilakukannya. Artinya mungkin, ia harus menyerahkan bukan hanya mendelegasikan ke orang lain agar ia bisa berfokus pada ‘main job’ nya.
‘Kalau menurut Pak Paulus, bagaimana sebaiknya? Apakah kerja seperti itu perlu dilestarikan?’ Kali ini yang bertanya adalah cucu konglomerat yang sudah mulai berani ‘mbalelo’ terhadap ayahnya dengan tidak mendukung pulang pagi dan rapat di hari Sabtu Minggu.
Bagi saya sederhana saja. Karyawan normal, artinya yang kerja di siang hari tanpa kerja shift atau pekerjaan khusus yang menuntut kerja malam pulang pagi, seharusnya bekerja mengikuti jam alam yang normal. Kerja jam 8-6 sore sudah lebih dari cukup. Yang penting bukan lamanya, tapi intensitasnya. Banyak yang berlama-lama karena sekedar pulang malam agar dianggap kerja keras padahal kerjanya cuman ngobrol dan main ‘facebook’an.
Semakin efektif menggunakan waktu dan resources yang ada, eksekutif harusnya semakin senggang. Semakin ia membutuhkan waktu lebih dari 12 jam sehari mengerjakan pekerjaan kantor, saya mempertanyakan efektivitasnya dalam menggunakan sumber daya yang ada. Ia memiliki staf, pembantu dan advisor yang seharusnya bisa membantu meringankan pekerjaannya. Kalau sampai lebih dari 14 jam sehari, saya memastikan ada yang salah dalam desain pekerjaan yang harus dilakukannya. Artinya mungkin, ia harus menyerahkan bukan hanya mendelegasikan ke orang lain agar ia bisa berfokus pada ‘main job’ nya.
Spoiler for Tiga:
Lebih tragis lagi, kalau eksekutif yang sudah ‘burn out’ seperti ini mengajak anak buahnya ikut menemami ‘burn out’ nya. Diminta pulang malam, dan Sabtu Minggu waktu keluargapun masih sering dirampok. Saya kira, kalau ada yang model begini, ia harus belajar lagi soal ‘time management’ dan terutama belajar ‘menghargai’ bawahan yang punya keinginan dan kepentingan privasi untuk hidup bersama keluarga dan koleganya. Kalau boss sudah tidak menghargai orang lain yang tidak memiliki konsep kerja seperti dia dan memaksakan kehendaknya agar semua mengikutinya, ia adalah model pimpinan yang menganggap bawahan adalah ‘resources’ bukan ‘human’. Ia perlu membaca lagi buku ‘Lead to Bless Leader’ agar mengerti kebutuhan dasar manusia sebagai ‘human’.
‘Pertanyaannya Pak, kalau kondisi di kantor saya seperti itu. Saya berangkat pagi dan pulang minimal jam 11 malam setiap hari bahkan setidaknya dua kali sebulan Sabtu Minggu pun diajak rapat sama boss, apa yang mesti saya lakukan,’ tanya rekan saya yang lain.
‘Kalau mau sehat jasmani rohani, sehat hubungan dengan keluarga dan komunitas dan bahagia, saya sarankan kirimkan CV ke tempat lain,’ saya menjawab dengan tegas. Kali ini ia yang menyeringai karena gajinya terlalu besar walaupun dengan kerja rodi seperti itu.
‘Nah, itu soal pilihan hidup,’ kali ini saya mulai berfilsafat. ‘Anda mau menyesal di kemudian hari karena hubungan dengan istri, anak dan keluarga menjadi dingin. Atau sebaiknya Anda korbankan gaji yang tinggi dengan mendapat pekerjaan yang lebih wajar dan boss yang memperlakukanmu sebagai manusia bukan sumber daya. ‘The choice is yours. Control your destiny or your boss will,’ saya menutup perbincangan malam ini sambil pamit undur diri karena waktu sudah jam 6.30pm. Itu berarti jam pulang.
Pertanyaan buat pembaca, Anda pilih yang mana? Pergi pagi pulang sore atau pergi siang pulang tengah malam atau pergi pagi pulang pagi lagi? Yang sudah salah kaprah, jujurlah pada diri sendiri apakah kehangatan rumah tangga bersama istri dan anak masih sama atau sudah mulai mendingin? Kalau sudah mulai berubah negatif, ‘it is the time to choose my friend.'
‘Pertanyaannya Pak, kalau kondisi di kantor saya seperti itu. Saya berangkat pagi dan pulang minimal jam 11 malam setiap hari bahkan setidaknya dua kali sebulan Sabtu Minggu pun diajak rapat sama boss, apa yang mesti saya lakukan,’ tanya rekan saya yang lain.
‘Kalau mau sehat jasmani rohani, sehat hubungan dengan keluarga dan komunitas dan bahagia, saya sarankan kirimkan CV ke tempat lain,’ saya menjawab dengan tegas. Kali ini ia yang menyeringai karena gajinya terlalu besar walaupun dengan kerja rodi seperti itu.
‘Nah, itu soal pilihan hidup,’ kali ini saya mulai berfilsafat. ‘Anda mau menyesal di kemudian hari karena hubungan dengan istri, anak dan keluarga menjadi dingin. Atau sebaiknya Anda korbankan gaji yang tinggi dengan mendapat pekerjaan yang lebih wajar dan boss yang memperlakukanmu sebagai manusia bukan sumber daya. ‘The choice is yours. Control your destiny or your boss will,’ saya menutup perbincangan malam ini sambil pamit undur diri karena waktu sudah jam 6.30pm. Itu berarti jam pulang.
Pertanyaan buat pembaca, Anda pilih yang mana? Pergi pagi pulang sore atau pergi siang pulang tengah malam atau pergi pagi pulang pagi lagi? Yang sudah salah kaprah, jujurlah pada diri sendiri apakah kehangatan rumah tangga bersama istri dan anak masih sama atau sudah mulai mendingin? Kalau sudah mulai berubah negatif, ‘it is the time to choose my friend.'
Sumbernya dimari.
Ane tambahin curcol agan-agan di komentar
Spoiler for Curcol:
Quote:
Original Posted By nexrider►Nice thread gan
Sudah ane rate 5
Ane seorang manager di salah satu prusahaan besar di indonesia gan
Ini saya rasain dari dulu gan
Ane kalau kerja, selalu pulang malam
Masuk jm 7, pulang minimal jm 8
Seharusnya libur 2 hari, cuma dapat 1 hari
Saat kerja, waktu itu sangat penting gan
Ini yg ane rasain, waktu untuk diri sendiri + keluarga kurang banget
Uda pulang malam, cm dapat 1 hari libur
Mending gaji ane kurangin 2 juta, tapi ane bisa hidup normal
Masuk jm 8 pulang jm 5, 2 hari libur
Atasan ane sebenarnya baik gan
Tapi terlalu gila kerja
Menurut dia loyalitas itu penting
Iyya penting, tapi harus ada batasnya menurut ane
Karena hidup itu hrus seimbang
Tapi itu yg trkadang tdk dilihat perusahaan
Karena kerja bukan segala2nya gan
Balance of life itu penting
Sori gan curhat
Tapi ini yg ane rasain
Page one kalau berkenan
Sudah ane rate 5

Ane seorang manager di salah satu prusahaan besar di indonesia gan
Ini saya rasain dari dulu gan
Ane kalau kerja, selalu pulang malam
Masuk jm 7, pulang minimal jm 8
Seharusnya libur 2 hari, cuma dapat 1 hari
Saat kerja, waktu itu sangat penting gan
Ini yg ane rasain, waktu untuk diri sendiri + keluarga kurang banget
Uda pulang malam, cm dapat 1 hari libur
Mending gaji ane kurangin 2 juta, tapi ane bisa hidup normal
Masuk jm 8 pulang jm 5, 2 hari libur
Atasan ane sebenarnya baik gan
Tapi terlalu gila kerja
Menurut dia loyalitas itu penting
Iyya penting, tapi harus ada batasnya menurut ane
Karena hidup itu hrus seimbang
Tapi itu yg trkadang tdk dilihat perusahaan
Karena kerja bukan segala2nya gan
Balance of life itu penting
Sori gan curhat
Tapi ini yg ane rasain
Page one kalau berkenan
Quote:
Original Posted By bobaymontegobay►Ane salah satu pendukung Balance of Life.
Ane kerja masuk jam 8.30 tapi udah dimeja sekitar jam 8 pagi dan pulang jam 5.30 atau sehabis shalat magrib..
Alasan utama ane cuman satu dan ini alasan masing2 individu mungkin beda2 ya.
"ane udah berkeluarga dan punya anak laki2 umur 5 tahun,,,dan ane muslim,,
ane punya tanggung jawab mengajarkan dan mengarahkan, mendidik anak ane terutama urusan kerohanian (agama)..
makanya sebisa mungkin dalam satu hari,,ada satu waktu shalat dimana ane bisa ngajak anak ane buat shalat jamaah di masjid,,yaitu shalat Isya.
Klo shubuh ane mungkin masih toleransi deh,,anak sekecil anak ane kalo harus jamaah shubuh di masjid kayaknya its oke gak perlu gak apa2...toh banyak orang2 yang udah tua yang baca thread ini aja banyak yang gak pernah solat subuh dimasjid kan.....
Nah,,ane kejar target itu,,ane harus sekali dalam satu hari ngajak anak ane jamaah di masjid..
Malu dong,,punya anak cuman bisa bikinnya doang,,,cuman bisa kasih nafkah lahir doang,,,
mau jawab apa kita di yaumil akhir???
Ane kerja masuk jam 8.30 tapi udah dimeja sekitar jam 8 pagi dan pulang jam 5.30 atau sehabis shalat magrib..
Alasan utama ane cuman satu dan ini alasan masing2 individu mungkin beda2 ya.
"ane udah berkeluarga dan punya anak laki2 umur 5 tahun,,,dan ane muslim,,
ane punya tanggung jawab mengajarkan dan mengarahkan, mendidik anak ane terutama urusan kerohanian (agama)..
makanya sebisa mungkin dalam satu hari,,ada satu waktu shalat dimana ane bisa ngajak anak ane buat shalat jamaah di masjid,,yaitu shalat Isya.
Klo shubuh ane mungkin masih toleransi deh,,anak sekecil anak ane kalo harus jamaah shubuh di masjid kayaknya its oke gak perlu gak apa2...toh banyak orang2 yang udah tua yang baca thread ini aja banyak yang gak pernah solat subuh dimasjid kan.....
Nah,,ane kejar target itu,,ane harus sekali dalam satu hari ngajak anak ane jamaah di masjid..
Malu dong,,punya anak cuman bisa bikinnya doang,,,cuman bisa kasih nafkah lahir doang,,,
mau jawab apa kita di yaumil akhir???
Quote:
Original Posted By ariean1787►jadi inget boss di tempat gawe ane dulu...
suka banget nelponin anak buahnya di hari sabtu dan minggu cuma buat tanyain pekerjaan yang sebenarnya bsa diselesaikan d hari senin, dan itu selalu dia lakuin smp anak2 buahnya merasa "diterror" karena kehilangan waktu privat dengan keluarga, memang benar boss yang bertabiat spti itu cenderung melihat bawahan hanya sebagai "resources" bukan sebagai "human", dia pikir karena sudah hire, membayar gaji bawahan maka dya berhak memeras habis keringat anak buah nya, padahal ini justru berbahaya karena bisa merusak hubungan atasan-bawahan yang berakibat pada menurunnya kinerja...
suka banget nelponin anak buahnya di hari sabtu dan minggu cuma buat tanyain pekerjaan yang sebenarnya bsa diselesaikan d hari senin, dan itu selalu dia lakuin smp anak2 buahnya merasa "diterror" karena kehilangan waktu privat dengan keluarga, memang benar boss yang bertabiat spti itu cenderung melihat bawahan hanya sebagai "resources" bukan sebagai "human", dia pikir karena sudah hire, membayar gaji bawahan maka dya berhak memeras habis keringat anak buah nya, padahal ini justru berbahaya karena bisa merusak hubungan atasan-bawahan yang berakibat pada menurunnya kinerja...
Quote:
Original Posted By mrautumn►Pengalaman ane.
Pekerja teknis-24 jam-3 shift
Administratif-Managerial 9-5
Operasional 8 jam kerja

Pekerja teknis-24 jam-3 shift
Administratif-Managerial 9-5
Operasional 8 jam kerja



Quote:
Original Posted By tuyulbatu►
Boss korea emng a** gan
Ane pernah sabtu yg harus ny plng siang malah balik tengah malem, mana wakuncar pula
Tiap hari kerja tuh 12jam, stress berat pko ny idup. Tp skrng dh resign, wirausaha aja
Boss korea emng a** gan

Ane pernah sabtu yg harus ny plng siang malah balik tengah malem, mana wakuncar pula

Tiap hari kerja tuh 12jam, stress berat pko ny idup. Tp skrng dh resign, wirausaha aja

Quote:
Original Posted By lacae►Ane pernah kerja dr jam 7 pagi sampe jam 8 malam, kadang sampai jam 11 malam dengan agenda meeting dan sebagainya, hari kerja senin-sabtu, minggu sangat berharap bisa jalan2 ama istri, nyatanya minggu juga tetap ditelpon tuk meeting. Dan tidak ada hitungan lembur. Akhirnya ane kirim cv k tempat lain.
Kalau masi bujang, kerja seperti itu bisa dijalanin, kalau udah berkeluarga, bisa repot
Kalau masi bujang, kerja seperti itu bisa dijalanin, kalau udah berkeluarga, bisa repot
Quote:
Original Posted By moneygrabber►Kamu Ini Bangun Pagi Mandi
Pamit Kerja Pakai Seragam
Kaki Di Bungkus Sepatu
Berangkat Pagi Pulang Sore
Bayaran Ga Seberapa Kerja
Apa Dikerjain
by Bob Sadino
ane mah nomor 1 keluarga, karena waktu kita sedih,sakit dan capek perusahaan tidak ada bagi kita. bahkan kalau kita sakit hampir 1 atau 2 bulan melayang deh surat SP3.. keluarga akan selalu ada saat suka maupun duka
Pamit Kerja Pakai Seragam
Kaki Di Bungkus Sepatu
Berangkat Pagi Pulang Sore
Bayaran Ga Seberapa Kerja
Apa Dikerjain
by Bob Sadino
ane mah nomor 1 keluarga, karena waktu kita sedih,sakit dan capek perusahaan tidak ada bagi kita. bahkan kalau kita sakit hampir 1 atau 2 bulan melayang deh surat SP3.. keluarga akan selalu ada saat suka maupun duka

Spoiler for Update Curcol:
Quote:
Original Posted By takashe►Ane Manager di sebuah perusahaan manufaktur PMA di pinggiran ibukota..
saya ngerintis karir dari level staff di perusahaan ini. dari awal kerja.. ane penganut sistem kerja Tenggo ( begitu Teng langsung Go ), di saat staff dan manager yang lain ada yang masih sibuk kerja bahkan sampe jam 8 Malem.
Tapi karir ane menanjak dengan mulus. karena ane berkeyakinan, dalam bekerja itu adalah yang penting WORK SMART not only WORK HARD.
saya ngerintis karir dari level staff di perusahaan ini. dari awal kerja.. ane penganut sistem kerja Tenggo ( begitu Teng langsung Go ), di saat staff dan manager yang lain ada yang masih sibuk kerja bahkan sampe jam 8 Malem.
Tapi karir ane menanjak dengan mulus. karena ane berkeyakinan, dalam bekerja itu adalah yang penting WORK SMART not only WORK HARD.
Quote:
Original Posted By indry87►Ikut share ah. Saya pernah kerja di industri kosmetik. Awal saya masuk kebetulan juga awal masa kehamilan saya. Ya begitulah orang hamil muda. Saya izin 2 hari dalam sebulan karena bener2 teler gak bisa bangun. Bulan depannya dah dapat Surat PHK dari HRD. hueleh.... truz HRD cerita, kita tidak melarang orang hamil,yang penting tidak ganggu kerjaan, dulu ada juga yang habis kuret langsung berangkat walopun sebenernya harus bedrest. Gak tau lah emang semua perusahaan begitu adanya ato gimana.
Quote:
Original Posted By perihbanget►setuju banget,,
dan sialnya boss ane termasuk tipe yang ga menganggap bawahan human..
bukan menjelekkan,tapi dia seringkali datang siang..
dan juga tidak masuk kerja..
tak jarang juga "memaksa" kami para bawahannya untuk meeting diluar jam kerja..
kami datang jam 8 pagi,dia datang jam 2 siang..
kami ingin pulang jam 6 sore,dia memaksa ikut aturan dia pulang jam 9 malam..
kami juga punya keluarga,,
dan waktu bersama keluarga itu yang tidak dapat tergantikan oleh nominal uang..
dan sialnya boss ane termasuk tipe yang ga menganggap bawahan human..
bukan menjelekkan,tapi dia seringkali datang siang..
dan juga tidak masuk kerja..
tak jarang juga "memaksa" kami para bawahannya untuk meeting diluar jam kerja..
kami datang jam 8 pagi,dia datang jam 2 siang..
kami ingin pulang jam 6 sore,dia memaksa ikut aturan dia pulang jam 9 malam..
kami juga punya keluarga,,
dan waktu bersama keluarga itu yang tidak dapat tergantikan oleh nominal uang..
Quote:
Original Posted By khi7mg►gw kerja udah 10 bulan di pabrik pakan, yg gw rasain adalah, kerja 8 jam itu mustahil, minimal kerja dit4 kami 10 jam
kadang pulang sampe jam 12 malam, terus besok masuk pagi jam 7 pagi, waktu istirahat hampir gak ada, semuanya hanya kerja kerja dan kerja
emang gaji dengan jam kerja yg ada hampir sebanding, kalo yg masih lajang gpp kerja sampe malam gitu, tapi yg udah berkeluarga, gimana coba??
ya bisa agan2 bayangin masuk jam 7 pagi pulang jam 12 malam, begitu seterusnya
kadang pulang sampe jam 12 malam, terus besok masuk pagi jam 7 pagi, waktu istirahat hampir gak ada, semuanya hanya kerja kerja dan kerja
emang gaji dengan jam kerja yg ada hampir sebanding, kalo yg masih lajang gpp kerja sampe malam gitu, tapi yg udah berkeluarga, gimana coba??
ya bisa agan2 bayangin masuk jam 7 pagi pulang jam 12 malam, begitu seterusnya
Spoiler for Update Curcol Lagi:
Quote:
Original Posted By cloud.zathura►Ane bantu rate 5 dulu ye gan belum ISO..
Hehe..
Bacaan menarik nih..
Ane masih mahasiswa yang suka ambil project kecil2 di luar sana..
Pernah di salah satu project jam kerja ane amburadul banget..
Kebetulan ane anak lapangan..
Berangkat ke lapangan jam 8 pagi sampai 7 malem..
Mandi makan lanjut gambar hasil lapangan hari ini sampe jam 3 atau 4 pagi..
Kurang tidur jadi ga fokus keesokan harinya..
Akhirnya disaranin sama temen mending segera pulang aja jam 4 sore trs rehat sejenak lanjut gambar jam 7 malem sampe 9 malem cukup..
Setelah itu tidur persiapan energi untuk esok..
Lebih baik waktumu jam 9 malem sampe 4 pagi untuk istirahat recharge energi daripada buat ngerjain gambar dimana temen ane yakin kalo pekerjaan jam 7 malem sampe 9 malem hasilnya 2x lipat lebih banyak dibanding kerjaan ane jam 9 malem sampe 4 pagi..
Faktanya emang iya sih hasil kerjaan ane justru lebih banyak yg jam 7-9 malem padahal durasinya cuma 2 jam..
Jangan cuma bisa bekerja dengan keras tapi bekerjalah dengan cerdas..
Hehe..
Bacaan menarik nih..
Ane masih mahasiswa yang suka ambil project kecil2 di luar sana..
Pernah di salah satu project jam kerja ane amburadul banget..
Kebetulan ane anak lapangan..
Berangkat ke lapangan jam 8 pagi sampai 7 malem..
Mandi makan lanjut gambar hasil lapangan hari ini sampe jam 3 atau 4 pagi..
Kurang tidur jadi ga fokus keesokan harinya..
Akhirnya disaranin sama temen mending segera pulang aja jam 4 sore trs rehat sejenak lanjut gambar jam 7 malem sampe 9 malem cukup..
Setelah itu tidur persiapan energi untuk esok..
Lebih baik waktumu jam 9 malem sampe 4 pagi untuk istirahat recharge energi daripada buat ngerjain gambar dimana temen ane yakin kalo pekerjaan jam 7 malem sampe 9 malem hasilnya 2x lipat lebih banyak dibanding kerjaan ane jam 9 malem sampe 4 pagi..
Faktanya emang iya sih hasil kerjaan ane justru lebih banyak yg jam 7-9 malem padahal durasinya cuma 2 jam..
Jangan cuma bisa bekerja dengan keras tapi bekerjalah dengan cerdas..
Quote:
Original Posted By sasrabirawa►Ikut share saja Gan
Ane kerja di divisi kreatif (Promotion, Event) di salah satu perusahaan Importir
tadinya saya kena sindrom pergi pagi pulang malam, kadang meeting ugal ugalan sampai jam 11 malam
tapi sekarang setelah melakukan manajemen waktu, Ane bisa pulang tepat waktu tanpa meninggalkan PR kerjaan, kecuali kalau memang ada kerja di luar jam kantor, namanya orang promosi, pasti ada saatnya kerja malam buat bangun stand promosi dll
Ane kerja di divisi kreatif (Promotion, Event) di salah satu perusahaan Importir
tadinya saya kena sindrom pergi pagi pulang malam, kadang meeting ugal ugalan sampai jam 11 malam
tapi sekarang setelah melakukan manajemen waktu, Ane bisa pulang tepat waktu tanpa meninggalkan PR kerjaan, kecuali kalau memang ada kerja di luar jam kantor, namanya orang promosi, pasti ada saatnya kerja malam buat bangun stand promosi dll
Quote:
Original Posted By adhitzkillms►Ane mau curhat ah.. Kejadiannya barusan jadi di kantor ane kan pulang jam 4 sore. Tapi tadi ane sengaja pulang agak telat jadi pulang jam 5 padahal kerjaan udah selesai. Temen2 yg lain pun juga sebagian udah ada yg pulang duluan. Nah pas ane mau pulang baru mau absen eh tiba2 salah satu atasan ane ada nyeletuk gini "kalo jam segini udah pulang mah mending ga usah masuk kerja aja mas" nadanya engga enakin banget. lah? Saya pikir dalam hati ini saya salah dimana? Peraturan di kantor jam 4 udah pulang saya pulang jam 5 kok malah di sindir. Haduhh...
Quote:
Original Posted By Yggdrasilmaniac►Overworked.. Gak baik..
Gue aja di perkuliahan kl ada rapat2 ampe malam2 gitu rasanya lamaaa bgt gak kelar2 masalahnya, yg ada malah makin ribet, makin pusing, dan makin ngantuk. Beda kalo rapat pagi, cepet, lgs kerja.
Beda lagi tp sm org di industri kreatif, kdng2 malah muncul inspirasi dini hari di jamban
Gue aja di perkuliahan kl ada rapat2 ampe malam2 gitu rasanya lamaaa bgt gak kelar2 masalahnya, yg ada malah makin ribet, makin pusing, dan makin ngantuk. Beda kalo rapat pagi, cepet, lgs kerja.
Beda lagi tp sm org di industri kreatif, kdng2 malah muncul inspirasi dini hari di jamban

Spoiler for Curcol Lagi & Lagi:
Quote:
Original Posted By and123Z►ane kerja di salah 1 lembaga pendidikan dan dulu ane alumni jg. senior2 ane dulu skrg jd temen kerja.
jam kerja ane cuman 5 hari kerja dari senin-jumat dengan jadwal sbb
senin : 06.50-11.145 & 16.00-21.45 (istilahnya split)
selasa : 12.15-21.45 (shift 2)
rabu : 06.50-11.45 & 16.00-21.45
kamis : 06.50-16.00
jumat 12.15-21.45
ada kalanya cuma 1 shift dr jam 06.50-15.30 tapi kadang harus over time nyampe jam 18.00 ato 20.00
itu jam kerja ane.. ane kadang mikir mendingan tidur skalian dikerjaan dah drpd pulang gan...
jam kerja ane cuman 5 hari kerja dari senin-jumat dengan jadwal sbb
senin : 06.50-11.145 & 16.00-21.45 (istilahnya split)
selasa : 12.15-21.45 (shift 2)
rabu : 06.50-11.45 & 16.00-21.45
kamis : 06.50-16.00
jumat 12.15-21.45
ada kalanya cuma 1 shift dr jam 06.50-15.30 tapi kadang harus over time nyampe jam 18.00 ato 20.00
itu jam kerja ane.. ane kadang mikir mendingan tidur skalian dikerjaan dah drpd pulang gan...

Quote:
Original Posted By playboobs►Bener banget....
Ane dept marketing.
Kerja jam 9-19.
Libur week day
Sekalinya "curi-curi" waktu lubur di week end eh telp hp tuh gak berenti2 krang kring krang kring... Bbm isinya target, wa isinya gimana porspect, gimana penjualan....
Huuuffftttttttthhh ingin rasanya teriak MARKETING JUGA MANUSIA......
Apalagi ekonomi lg slow down, penjualan semua off target.... Dept lain malah nyudutin kinerja marketing. Setiap rapat dept head selalu di sudutin.
Pengen rasanya tuh teriak ke dept lain : HELOOOOOO WAKTU PENJUALAN ON TARGET ATAU BAHKAN OVER TARGET BUKANKAN KALIAN SEMUA JUGA MERASAKAN BONUS DAN INSENTIF ?
Sorry jadi curcol
Ane dept marketing.
Kerja jam 9-19.
Libur week day
Sekalinya "curi-curi" waktu lubur di week end eh telp hp tuh gak berenti2 krang kring krang kring... Bbm isinya target, wa isinya gimana porspect, gimana penjualan....
Huuuffftttttttthhh ingin rasanya teriak MARKETING JUGA MANUSIA......
Apalagi ekonomi lg slow down, penjualan semua off target.... Dept lain malah nyudutin kinerja marketing. Setiap rapat dept head selalu di sudutin.
Pengen rasanya tuh teriak ke dept lain : HELOOOOOO WAKTU PENJUALAN ON TARGET ATAU BAHKAN OVER TARGET BUKANKAN KALIAN SEMUA JUGA MERASAKAN BONUS DAN INSENTIF ?
Sorry jadi curcol
Quote:
Original Posted By KonnaX►Baru kemaren ketemu temen gue yang masih aktif di kantor akuntan. Doi masuk standar, pulangnya dini hari. Gaji sih cukup mumpuni lah, ditambah uang lembur dll, bisa 1x gaji lagi.
Yang gue ambil dari sini, kadang uang dituker sama waktu. Mau penghasilan gede, tapi waktu minim, atau waktu luang tapi penghasilan pas-pasan. Semua ada plus minus.
Kalo gue, sekarang sih lagi ngerasain waktu luang dan gaji pas-pasan, soalnya udah mabok sama gaji gede tapi waktu maen dan nyantainya dikit banget. Boro-boro maen, tidur aja cuma bentar. Maklum, dulu gue jebolan kantor akuntan juga
Yang gue ambil dari sini, kadang uang dituker sama waktu. Mau penghasilan gede, tapi waktu minim, atau waktu luang tapi penghasilan pas-pasan. Semua ada plus minus.
Kalo gue, sekarang sih lagi ngerasain waktu luang dan gaji pas-pasan, soalnya udah mabok sama gaji gede tapi waktu maen dan nyantainya dikit banget. Boro-boro maen, tidur aja cuma bentar. Maklum, dulu gue jebolan kantor akuntan juga

Quote:
Original Posted By Irfanfranchi►hahaha persis kaya di tempat gw, boss gw banget lah, dateng kagak jelas kadang jam 11, kadang jam 9, kadang jam 1 siang malah, dia baliknya suka jam 9 malem atau jam 11 malem, kagak jelas pokoknya, ane sih bodoamatan lah yaww, cuma efek dari situ yg ane gak suka, jam istirahat dipake meeting lah
, nanti jam 5 sore pas dah rapih mau balik, eehhh dipanggil briefing
jujur aja gw paling ga suka kalo dah waktunya buat balik, dipanggil, kecuali emang kerjaan belom kelar, lah ini kerjaan dah kelar masih aja dengerin ceramah
jam masuk jg pagi jam setengah 8, gw ga pernah telat selama ini, giliran mau balik tepat waktu ada aja masalahnya, moga cepet sadar dah orang kek gitu, disiplin waktunya kurang





jujur aja gw paling ga suka kalo dah waktunya buat balik, dipanggil, kecuali emang kerjaan belom kelar, lah ini kerjaan dah kelar masih aja dengerin ceramah

Quote:
Original Posted By bogdanovv►Dulu dikantor saya memulai kerja dr jam 8 pagi sampai jam 8mlm.
Ya kembali kepada hakikatnya aja.
Kalau itu g maksimal krna pasti bnyak yg g maksimal kerjanya.
Sekarang diubah jm 4 hrus sudah merapat dikantor dan closing.
Ya emang lebih efektif sih. Sesekali lembur g nasalah jg kan.
Yg ptg bisa kumpul dg keluarga
Ya kembali kepada hakikatnya aja.
Kalau itu g maksimal krna pasti bnyak yg g maksimal kerjanya.
Sekarang diubah jm 4 hrus sudah merapat dikantor dan closing.
Ya emang lebih efektif sih. Sesekali lembur g nasalah jg kan.
Yg ptg bisa kumpul dg keluarga
Quote:
Original Posted By bangge►dulu atasan ane galak nya setengah mampus gan , kalo marah2an bikin orang mikir tp mikir bener, tp enaknya dia apa lo dateng tepat waktu lo juga harus pulang tepat waktu, kata dia orang yg yg kerja berlebihan itu yg ada bukan makin selesai malah makin ga jelas alur kerjanya..
makanya ane sampe skrg walopun ditempat baru jd cepet kerjanya biar sblm jam pulang udah selesai krn bos pertama ane didiknya begitu pulang harus tenggo kalo telat jgn lebih dr 30menit deh..
makanya ane sampe skrg walopun ditempat baru jd cepet kerjanya biar sblm jam pulang udah selesai krn bos pertama ane didiknya begitu pulang harus tenggo kalo telat jgn lebih dr 30menit deh..
Quote:
Original Posted By aibohponhcet►Ane kerja senin-jumat jam 8 sampe jam 8 malam gan...sabtu sampe jam 6 sore..
Dulu minggu kantor ane buka jg kyk sabtu jam kerjanya, berhubung sepi, jadi diliburin...
Tanggal merah jg kadang mesti masuk...
Nasib kuli...
Dulu minggu kantor ane buka jg kyk sabtu jam kerjanya, berhubung sepi, jadi diliburin...
Tanggal merah jg kadang mesti masuk...
Nasib kuli...
Diubah oleh mirza3m 04-11-2015 14:30
0
46.3K
Kutip
325
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan