akarta - Rencana pemerintah mencabut subsidi listrik pada tahun depan, membuat sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) semakin tak berdaya menghadapi kondisi ekonomi yang sedang sulit. Salah satunya yang terjadi di sentra bordir Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Pencabutan subsidi pada pelanggan yang berdaya 450-900 KV, bakal membuat beban operasi beberapa UKM penikmat subsidi mulai ketar-ketir. Pelaku UKM, sekaligus pedagang ini mau tak mau harus menaikan harga barang yang dijualnya.

"Saya nggak pakai mesin jahit, cuma pakai 4 lampu neon saja buat toko saya itu sebulan sudah Rp 600.000. Buat dipakai dari buka jam 9.30 sampai jam 18.00. Katanya mau naik langsung 100% lebih tahun depan," ungkap Amin Santoso, pedagang kaos dan seragam militer Pasar Senen, ditemuidetikFinance, Minggu (1/11/2015).

Dengan kenaikan listrik, dirinya terpaksa harus menaikan harga barang dagangannya jika tetap mau bertahan. "Mau naikkan kan juga orang yang beli sekarang lagi sedikit, kalau naik lagi pasti semakin sedikit yang beli, tapi kalau nggak naik nggak ketutup ongkos," jelas Amin.

Meski pengguna listrik daya subsidi sebesar 900 KV, kata Amin, rata-rata pemakaian listrik pedagang dan penjahit bordir di Pasar Senen membayar tagihan listrik di atas Rp 600.000 per bulan. Ini termasuk dengan iuran kepada pengelola.

"Saya yang pakai buat neon saja ketahuan bayar segitu. Itu belum yang pada pakai mesin jahit, komputer buat desain. Itu temen saya yang jualan di depan sebulan Rp 1,5 juta (2 toko). Kalau naik 100% kebayang kaya bagaimana," katanya.

Senada dengan Amin, pedagang lainnya, Edward juga berencana menaikan harga barangnya jika pemerintah benar-benar mencabut subsidi listrik tahun depan.

"Satu-satunya cara yah naik lagi. Padalah bahan saja sudah naik 20%, berat sekali sekarang orang pada jarang beli. Masyarakat kan buat makan saja lagi susah, kita yang jualan jadi susah juga. Sekarang malah mau naik listrik, belum tol naik. Barang kita naikin juga berat karena sesama pedagang di sini saingan," pungkasnya.
http://m.detik.com/finance/read/2015...-naikkan-harga

yg pakai daya listrik 900watt itu kebanyakan ruko2 dan UKM, kalau subsidinya di cabut ya harga barang dan jasa yg dijual ukm2 tersebut pasti bakalan naik juga....