- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KEKERASAN ANAK: MENCARI PELAKU ATAU MENCEGAH??


TS
ryoanugerah
KEKERASAN ANAK: MENCARI PELAKU ATAU MENCEGAH??
Ketika kejahatan seksual terjadi, semua pasang mata mulai dari masyarakat, aparat keamanan, hingga pemberitaan di media selalu menaruh perhatian pada proses pencarian hingga tertangkapnya pelaku. Proses dan penangkapannya dikemas sedemikian rupa sehingga masyarakat dibuat ikut mencari tahu dan penasaran siapa yang menjadi pelaku utama kekerasan seksual terhadap di bawah umur.
Namun, apakah agan –agan semua tahu nasib anak korban itu sekarang? Atau apakah agan – agan tahun bagaimana cara mencegahnya?
CARI PELAKU!!!

Ketika agan mencari dim bah google dengan keyword “kekerasan anak”, maka hampir 70% berita yang keluar adalah mengenai sepak terjang si pelaku dan juga hukuman yang pas.
Berita “Pelaku” Kekerasan anak

SUMBER

SUMBER

SUMBER
Tidak hanya di Online, pemberitaan di media televisi pun “menggila” ketika proses pencarian pelaku dan juga penetapannya…

SUMBER
dalam kasus Engeline, sebuah program debat di sebuah stasiun televisi swasta rela mengundang seluruh pihak dari Bali ke Jakarta hanya untuk melakukan debat yang pada akhirnya sama sekali masih belum membawa titik terang dan lagi – lagi soal pelaku.

SUMBER
Begitu pula dengan kasus PNF, bocah yang meninggal di dalam kardus. Lagi – lagi dibuat “breaking News” hanya untuk mempertontonkan siapa pelaku utama.
MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI
Tidak salah jika media terus – menerus mengabarkan peristiwa atau pun mempertontonkan pencarian pelaku kekerasan. Tapi apakah itu hanya untuk menarik banyaknya pembaca atau untuk menaikan rating dari acara tersebut?
Hingga saat ini apakah agan tau bagaimana seharusnya masyarakat mencegah kekerasan seksual? Bagaimana kisah Engeline selanjutnya? Atau bagaimana dengan kehidupan orang tua PNF yang anaknya menjadi korban? Atau kehiduapan dan juga penyembuhan dari anak lainnya, yang masih hidup, yang merupakan korban kekerasan seksual?
Setelah mengetahui siapa pelakunya, apakah kita bisa mencegah terjadinya kekerasan anak di sekeliling kita?

SUMBER

SUMBER
tidak sampai sebulan, mulai dari bulan september hingga oktober, kekerasan anak terjadi dua kali, pertama di kelapa gading dan juga di kalideres yang menewaskan PNF. Walaupun pelaku kekerasan anak di kelapa gading sudh diketahui, namun kekerasan tetap berlanjut di tempat lain dan mirisnya dalam waktu yang tidak lama.

SUMBER
Mengerikan gan, kasus anak sudah capai 1500 kasus, dan sayangnya masih banyak yang belum diketahui.
Hingga saat ini, pencegahan terhadap kasus – kasus ini masih samar dan belum ditemukan solusi yang tepat dan mirisnya masih saling lempar satu sama lain.

SUMBER

SUMBER
WASPADA DAN MULAI DARI KITA
Untuk melindungi adik, kakak, ponakan, cucu kita, agan – agan sebagai masyarakat Indonesia tidaklah perlu menunggu aksi nyata dari pemerintah, tapi mulai dari diri agan masing – masing. Kita pasti tidak ingin kejadian ini terjadi pada diri kita, maka pencegahan terdekat adalah dengan waspada dan juga mengawasi saudara kita lainnya…
Namun, apakah agan –agan semua tahu nasib anak korban itu sekarang? Atau apakah agan – agan tahun bagaimana cara mencegahnya?
CARI PELAKU!!!
Ketika agan mencari dim bah google dengan keyword “kekerasan anak”, maka hampir 70% berita yang keluar adalah mengenai sepak terjang si pelaku dan juga hukuman yang pas.
Berita “Pelaku” Kekerasan anak
SUMBER
SUMBER
SUMBER
Tidak hanya di Online, pemberitaan di media televisi pun “menggila” ketika proses pencarian pelaku dan juga penetapannya…
SUMBER
dalam kasus Engeline, sebuah program debat di sebuah stasiun televisi swasta rela mengundang seluruh pihak dari Bali ke Jakarta hanya untuk melakukan debat yang pada akhirnya sama sekali masih belum membawa titik terang dan lagi – lagi soal pelaku.
SUMBER
Begitu pula dengan kasus PNF, bocah yang meninggal di dalam kardus. Lagi – lagi dibuat “breaking News” hanya untuk mempertontonkan siapa pelaku utama.
MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI
Tidak salah jika media terus – menerus mengabarkan peristiwa atau pun mempertontonkan pencarian pelaku kekerasan. Tapi apakah itu hanya untuk menarik banyaknya pembaca atau untuk menaikan rating dari acara tersebut?
Hingga saat ini apakah agan tau bagaimana seharusnya masyarakat mencegah kekerasan seksual? Bagaimana kisah Engeline selanjutnya? Atau bagaimana dengan kehidupan orang tua PNF yang anaknya menjadi korban? Atau kehiduapan dan juga penyembuhan dari anak lainnya, yang masih hidup, yang merupakan korban kekerasan seksual?
Setelah mengetahui siapa pelakunya, apakah kita bisa mencegah terjadinya kekerasan anak di sekeliling kita?
SUMBER
SUMBER
tidak sampai sebulan, mulai dari bulan september hingga oktober, kekerasan anak terjadi dua kali, pertama di kelapa gading dan juga di kalideres yang menewaskan PNF. Walaupun pelaku kekerasan anak di kelapa gading sudh diketahui, namun kekerasan tetap berlanjut di tempat lain dan mirisnya dalam waktu yang tidak lama.
SUMBER
Mengerikan gan, kasus anak sudah capai 1500 kasus, dan sayangnya masih banyak yang belum diketahui.






Hingga saat ini, pencegahan terhadap kasus – kasus ini masih samar dan belum ditemukan solusi yang tepat dan mirisnya masih saling lempar satu sama lain.
SUMBER
SUMBER
WASPADA DAN MULAI DARI KITA
Untuk melindungi adik, kakak, ponakan, cucu kita, agan – agan sebagai masyarakat Indonesia tidaklah perlu menunggu aksi nyata dari pemerintah, tapi mulai dari diri agan masing – masing. Kita pasti tidak ingin kejadian ini terjadi pada diri kita, maka pencegahan terdekat adalah dengan waspada dan juga mengawasi saudara kita lainnya…
0
1K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan