Kaskus

News

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Tommy Winata Jelaskan Dukungannya di Paviliun Indonesia Milan Expo
Milan - Cerita Paviliun Indonesia di event Milan World Expo 2015 diawali dengan buruk. Pendanaan yang kurang menjadi masalah utama. Imbasnya, pengunjung tidak mendapat sajian yang menarik pada hari pembukaan expo pada 1 Mei 2015 lalu.

Pengunjung yang kecewa menumpahkan keluh kesahnya di dunia maya. Bak bola salju, kabar miring seputar penyelenggaraan Paviliun Indonesia di Milan Expo terus bergulir, dan membesar. "Memang banyak kendala. Selain pendanaan, juga ada masalah teknis seperti barang-barang yang tertahan," ujar Budiman Muhammad, Direktur Paviliun Indonesia, saat ditemui detikcom di Milan, Selasa (27/10/2015).

Kabar miring yang menyudutkan nama Indonesia membuat Tommy Winata lewat grup Artha Graha tergerak. Artha Graha yang awalnya hanya berperan di urusan kuliner diminta Didi Petet untuk berkontribusi lebih. Tentunya termasuk urusan pendanaan.

Sebagai informasi, Paviliun Indonesia berdiri berkat inisiatif almarhum Didi Petet dengan bendera Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN). Pemerintah sebelumnya memutuskan tidak mengalokasikan APBN untuk penyelenggaraan Paviliun Indonesia di World Expo 2015. Didi mengajukan diri untuk mengelola, dan diberi restu oleh pemerintah melalui Kementerian Perdagangan.

"Beliau (Didi Petet) merasa berat, terus ngajak saya ngomong. Saya bilang, kita bantu deh menjalankan operasional lebih luas lagi. Belum selesai perumusan, beliau meninggal dunia. Oleh teman-teman diinformasikan ada amanah dari beliau saya jangan mundur. Naluri saja berjalan. Saya ngga punya pamrih aneh-aneh untuk menyelamatkan paviliun," ungkap Tommy Winata di hadapan para wartawan, Rabu (28/10/2015) di Hotel Barcelo, Milan.

Ia menambahkan, "kenapa? karena paviliun itu namanya Paviliun Indonesia. Ada bendera merah putih, burung garuda. Itu kan legitimasi bangsa dan negara. Sebagai orang Indonesia, apa kita biarkan dilecehkan orang. Itu saja. Kita tidak mampu membuat jadi hebat, tapi berusaha untuk tidak terlalu dilecehkan orang."

Pengusaha kelahiran Pontianak itu mengaku tak punya motif apa-apa. Ia, lagi-lagi menyatakan hanya tak terima jika Paviliun Indonesia dibully. Tommy bahkan sudah tak lagi memperhitungkan biaya. Baginya, nama baik Indonesia lebih penting dari usaha yang dipimpinnya.

"Bagi saya nama baik Indonesia lebih mahal daripada Artha Graha. Kalau kita sudah membela nama indonesia, maka yang lain jadi murah. Jangankan perusahaan, saya sendiri kalau harus jadi korban, ya korban," tegasnya.

Totalitas Tommy dalam pembenahan Paviliun Indonesia sepertinya memang tak sekadar ucapan. Pria yang kini berusia 57 tahun itu turun tangan terlibat dalam rapat operasional Paviliun Indonesia, seperti yang terlihat pada Rabu (28/10/2015) petang waktu Milan. Semua aspek dibahas. Sampai detil seperti susunan acara jelang penutupan paviliun 31 Oktober nanti tak luput dari perhatiannya.

"Kami tidak pernah berhenti sampai saat terakhir terus memperbaiki diri. Saya hanya bilang kita tidak boleh lengah agar acara yang kurang tiga hari ini bisa berakhir dengan baik," tutup Tommy.

https://news.detik.com/berita/305642...sia-milan-expo

begitu gan
0
1.7K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan