
Stasiun Kereta Api (KA) Tanjung Priok, Jalan Taman Stasiun Tanjung Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kini tengah direnovasi, Kamis (29/10/2015). Perenovasian gedung Stasiun KA yang dijadikan salah satu bangunan tua dan dijadikan cagar budaya DKI Jakarta ini, dilakukan sejak Rabu (07/10/2015).
Perenovasian gedung Stasiun KA yang dijadikan salah satu bangunan tua dan dijadikan cagar budaya DKI Jakarta ini, dilakukan sejak Rabu (07/10/2015).
Kepala Humas PT KAI Daop 1, Bambang S. Prayitno, mengatakan perenovasian tersebut merupakan salah satu bagian dari persiapan dari diaktifkannya kembali Rute KRL Tanjung Priok-Kota yang menjadi salah satu jalur destinasi wisata pesisir sejak tahun 2009 itu.
"Perenovasian itu merupakan program dari Dirjen Kepurbakalaan Kementerian Perhubungan RI yang merupakan salah satu persiapan untuk menghidupkan kembali rute Tanjung Priok-Kota," ujarnya.
Menurut dia, gedung tersebut perenovasian itu tak sampai merubah bentuk atau struktur bangunan.
"Karena gaya arsitektur Stasiun Kereta yang sekarang masih berdiri tegap sesuai saat dulu diresmikan pada tahun 1925. Direnovasi karena stasiun Tanjung Priok sudah masuk dalam kategori benda cagar budaya. Makanya gedung itu dilakukan pemlesteran pada bagian dinding bangunan yang sudah mengalami keretakan. Nanti diamplas terlebih dahulu cat lamanya," paparnya.
Bambang mengaku, rute Tanjung Priok-Kota akan kembali diaktifkan pada bulan November 2015 nanti. Hanya saja, jelas Bambang, pelaksanaannya itu akan ditentukan langsung oleh Kementrian Perhubungan RI.
"Sempat beredar wacana itu yang nantinya akan dibuat Stasiun khusus barang atau logistik. Tapi belum fix benar. Jadi stasiun masih bisa mengakomodir moda transportasi yang lain. Untuk proses perbaikan stasiun itu, direncanakan akan selesai pada Desember 2015 nanti," tuturnya.
Ia menambahkan, prenovasian itu tidak menutup kemungkinan bisa lebih cepat bila peresmian rute untuk KRL Tanjung Priok-Kota kembali diaktifkan.
"Kita juga belum pastikan kapan bisa diselesaikan, namun memang banyak ruangan di dalam yang harus diperbaiki, kamar mandi pengunjung juga perlu ditingkatkan fasilitasnya," tuturnya.
Wakil Kepala Stasiun Tanjung Priok, Armidi, terkait pengaktifan Kereta Rel Listrik (KRL) berguna untuk menghilangkan lapak-lapak prostitusi yang ada di sepanjang rel sambungan dari Stasiun Tanjung Priok itu.
"Kami haru berkoodinasi dengan berbagai instansi terkait. Jika Pengaktifan KRL dilakukan, mau tidak mau akan menghilangkan keberadaan mereka. Hanya saja, harus diutamakan cara-cara persuasif untuk menertibkannya," jelasnya. (Panji Baskhara Ramadhan)
Semoga saja bisa lancar beroperasi sesuai jadwal, sehingga masyarakat makin banyak alternatif transportasi