Kaskus

Entertainment

eskuwutAvatar border
TS
eskuwut
Kenapa Memilih untuk Sendiri?
Halo halooo agan agan, pulang ngampus jam segini ane mah suka bingung mau ngapain, yaudah deh ane nyeduh kopi, karna masih panas jadi sembari nunggu kopi rada adem ane bikin thread deh daripada bengong nungguin kopi rada adem, yang ada nanti ane malah galau ngeliat uap kopinya keinget dulu pernah ngeliatin uap kopi panas bareng mantan ane di warung kopi samping pangkalan ojeg waktu ngedate pertama kali, oke ngga penting, check it out emoticon-Ngakak

Ane punya temen, namanya Supri. Di usianya yang sudah menginjak kepala tiga itu, dia masih hidup sendiri. Tapi ane nggak ngeliat dia kesepian, ane nggak ngeliat dia galau, yang ane liat dia selalu ceria. Setiap pulang dari kantor, dia suka menari-nari di depan pintu kamar sebelum dia menusukkan kunci ke gagang pintu. Kadang dia nari balet, kadang dia breakdance, dan terakhir ane liat dia melakukan tarian pemanggil hujan, dia kesamber petir.

Ane sempet kepikiran kok bisa dia tetap selalu ceria di saat usianya sudah cukup matang untuk berkeluarga, namun dia tidak memiliki kehidupan asmara?

Sebagai teman yang baik, ane mencoba untuk menjadi manusia. Ya, manusia yang bisa berkomunikasi dari hati ke hati. Ane nggak mau nanyain ke orang lain tentang Supri yang mungkin akan berujung gossip. Ane milih untuk langsung nanyain ke orangnya.

"Pri.. Kok lo bisa tetep ceria terus sih meskipun elo jomblo?" Ane nanya ke doi sambil nyemir ban motor ane.

"Ha? Tumben lo tanya beginian?" Supri yang sedang sibuk nyedotin uap bensin dari tangki motor ane pun mendadak mengalihkan perhatiannya ke arah ane.

"Hehe.. Abisnya gue penasaran sih.. Kok elo jomblo tapi enggak melo?" Ane masih ngelanjutin nyemir ban motor pake semir sepatu.

Dengan mata yang agak merah karena mabok bensin, Supri menjawab sembari bertanya, "Emang melankolis, sendu, sedih, itu sifat yang harus dimiliki oleh jomblo ya?"

"Yang gue denger sih biasanya gitu." Ane menjawab dengan nada datar karena ane sendiri kurang yakin dengan jawaban ane.

"Haha! Apa yang lo denger, apa yang lo liat, nggak mutlak harus lo ikutin kan?"

"Maksudnya?!" Ane makin bingung dengan pertanyaan Supri.

Supri pun duduk jongkok di samping ane, lalu menepuk pundak ane dan bertanya, "Pernah gak lo ngeliat ilalang tumbuh sendirian? Indah?"

Ane menggelengkan kepala.

"Pernah gak lo make sebatang lidi buat nyapu? Bersih?"

Ane kembali menggelengkan kepala, "Tidak."

"Pernah gak lo nyoba buat boker rame-rame? Nyaman? Tidak." Supri mengakhiri rentetan pertanyaannya dengan cara dia jawab sendiri.

"Gue masih belum paham." Ane ngucapin kalimat itu sambil minum paracetamol karena mulai sakit kepala dengan kalimat-kalimat Supri.

Supri kembali berdiri, membuka tangki bensin motor ane, lalu menghirup uapnya dalam-dalam. Dia pun kembali menjelaskan, "Gini.. Hidup itu punya banyak fase untuk kita jalani. Ada fase yang memang bisa dinikmati sendirian, karena tidak bisa dilalui dengan orang yang tidak tepat. Ada pula fase hidup yang memang cuma bisa dinikmati bukan sendirian. Analoginya kayak ilalang, meskipun dia tidak indah kalo dia berdiri sendiri, dia akan lebih tidak indah kalo dia berdiri ramai-ramai dengan lidi. Kenapa? Karena tidak cocok. Ketidakcocokan akan menciptakan ketidakharmonisan. Tidak perlu dipaksakan."

Ane mengangguk perlahan, merasa mengerti, tapi masih perlu penekanan. Supri melanjutkan, "Dan saat ini, gue lagi jadi ilalang itu. Gue sedang tumbuh sendiri, di sekitar gue nggak ada ilalang lain yang bisa diajak untuk tumbuh bersama. Jadi, buat apa gue maksa untuk berdiri dengan lidi hanya agar terlihat tidak sendiri? Hasilnya tidak akan indah, kan?"

Di titik itu, ane mulai paham apa yang Supri maksud. Dia memilih sendiri karena dia belum bisa menemukan orang yang nyaman di sekitarnya untuk tumbuh bersama. Dia belum menemukan ilalang lain sepertinya.

Oke, di thread kali ini, ane mau nyoba untuk membahas tentang beberapa alasan orang yang memilih hidup sendiri. Here they are:

Spoiler for Belum ada yang cocok:


Spoiler for Trauma:


Spoiler for Terjebak Me-time:


Udah deh segitu aja gan, kopi ane udah rada adem, ane mau minum kopi dulu di luar kamar sambil ngerokok, kata pacar ane ngga boleh ngerokok di dalam kamar soalnya. Ngga deng boong.... Boong apanya? Boong ngerokoknya? Atau boong soalnya pacarnya? Hehehehe ya pokoknya boong deh emoticon-Malu

Seperti biasa ane gak maksa minta emoticon-Blue Guy Cendol (L)atau emoticon-Rate 5 Star, ane cuma minta transferan uang bulanan cepet ditransfer, udah makan ind*mie mulu selama seminggu nih gan emoticon-Mewek #lagilagigakpenting #salammajumundurcantik emoticon-Ngakak

Sumur

Ini ada yang asik berdua di thread ane: emoticon-Ngakak
Spoiler for Cinlok:
Diubah oleh eskuwut 29-10-2014 16:15
0
3.4K
48
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan