- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenang 5 Film Horor Terbaik Indonesia


TS
rontoxbro3
Mengenang 5 Film Horor Terbaik Indonesia

Spoiler for Intro:
Pada tahun 1980-an genre film horor mulai menjadi favorit penikmat film di Indonesia. Nuansa seram, menegangkan, dan memacu adrenalin membuat penikmat film ketagihan menonton film horor. Hal ini berlanjut sampai media 2000-an dimana film horor masih menjadi primadona bagi penikmat film pada saat itu. Akan tetapi hal itu tidak berlanjut lama, karena setelah itu banyak bermunculan film-film horor-erotis yang lebih mengedepankan sisi sensualnya daripada sisi horornya.
Demi mendongkrak penonton, ada rumah produksi yang bahkan sampai menggunakan jasa bintang film panas dari Jepang untuk bermain di film-yang-katanya-horor-itu. Well, Selain didominasi unsur sensual, kemerosotan film horor di Indonesia juga disebabkan karena banyak film horor yang kualitas cerita dan setting filmnya tidak terlalu bagus sehingga mudah ditebak.
Mungkin hanya 5 film berikut yang masuk kategori wajib ditonton bagi kalian para penikmat film horor. Apa saja itu? Lihat dibawah ya.
Demi mendongkrak penonton, ada rumah produksi yang bahkan sampai menggunakan jasa bintang film panas dari Jepang untuk bermain di film-yang-katanya-horor-itu. Well, Selain didominasi unsur sensual, kemerosotan film horor di Indonesia juga disebabkan karena banyak film horor yang kualitas cerita dan setting filmnya tidak terlalu bagus sehingga mudah ditebak.
Mungkin hanya 5 film berikut yang masuk kategori wajib ditonton bagi kalian para penikmat film horor. Apa saja itu? Lihat dibawah ya.
Quote:
1. Pengabdi Setan (1980)

Ini adalah film horor yang sukses melebarkan sayapnya ke luar negeri dan menarik minat penonton di Amerika Serikat, Eropa, hingga Jepang. Pengabdi Setan atau judul di dunia internasional adalah Satan Slave ini awalnya dirilis dalam format VHS (Video Home System). Baru pada tahun 2006, Brentwood Home Video merilis ulang Pengabdi Setan dalam format DVD sebagai bagian dari seri Eastern Horror.
Film yang mempunyai kemiripan alur cerita dengan film Amerika Serikat yang berjudul Phantasm ini disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra dan dibintangi oleh Ruth Pelupessy, W.D. Mochtar, Fachrul Rozy, Simon Cader, Firman Alamsyah, I.M. Damsyik, Doddy Sukma, dan Siska Karebety. Film ini dikenal oleh publik karena menjadi salah satu dari beberapa film horor yang menggunakan kepercayaan Islam, bukan Kristen atau Buddha seperti film horor Indonesia pada umumnya.'
2. Sundel Bolong

Satu lagi film horor besutan sutradara legendaris Sisworo Gautama Putra, sutradara film Primitif (1978) dan Pengabdi Setan (1980), yang mampu menggairahkan genre horor di tanah air pada tahun 1980-an. Sundelbolong adalah film horor dewasa yang dibintangi oleh Barry Prima dan The Queen of Indonesian Horror, Suzanna. Mempunyai semboyan “Cantik… menggairahkan… tak kenal ampun!” Film ini adalah film pertama yang mengangkat dan memopulerkan mitos atau legenda rakyat tentang sundel bolong.
Film ini mempunyai punchline legendaris yang sudah pasti bakal diingat oleh penggemar Suzanna, yaitu “Bang, satenya, Bang! Sate 200 tusuk makan di sini.” Masih ingat kan? Well, berarti kamu sudah tergolong tua kalau masih ingat punchline tersebut. Berkat film inilah kisah sundel bolong menjadi terkenal seantero nusantara.
3. Jelangkung (2001)

Pada tahun 2001, Rizal Mantovani dan Jose Poernomo membuat film horor yang sukses menarik 5,7 juta penonton untuk menonton Jelangkung. Jelangkung juga tercatat sebagai film dengan pendapatan paling besar dengan jumlah sekitar 5 miliar. Wow! Jumlah sebanyak itu bertahan sekitar 7 tahun sebelum akhirnya dikalahkan oleh Laskar Pelangi pada tahun 2008.
Kesuksesan Jelangkung seakan menjadi oase di tengah krisis film horor yang pada saat itu hanya bertumpu pada wajah seram hantu. Jelangkung tampil berbeda dengan menghadirkan ketegangan melalui kamera, efek spesial, dan lokasi yang mendukung. Awalnya Jelangkung hanyalah film pendek yang akan ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta, tetapi ketika diputar di bioskop dan animo masyarakat yang begitu besar membuat Harris Lesmana, pemilik jaringan Bioskop 21, berminat untuk membeli hak tayang Jelangkung.
Yang membuat Jelangkung begitu diminati karena kebanyakan penontonnya adalah anak muda dan mahasiswa, selain itu Jelangkung berhasil mengangkat kehidupan remaja modern dan memperkenalkan musik pop pada film tersebut. Hal yang jarang dilakukan pada saat itu.
4. Takut : Faces Of Fear (2008)

Takut: Faces of Fear adalah kompilasi 6 film horor pendek dari 7 sutradara, Rako Prijanto, Riri Riza, Ray Nayoan, Robby Ertanto, Raditya Sidharta, dan The Mo Brothers (Kimo Stamboel & Timothy Tjahjanto), yang dirilis pada tahun 2008. Film ini dibintangi artis papan atas antara lain Dinna Olivia, Fauzi Baadila, Marcella Zalianty, Shanty, Lukman Sardi, Eva Celia Latjuba, dan Mike Muliadro. Pada tanggal 14-23 November Takut diputar secara premier di Indonesia Internasional Fantastic Film Festival (iNAFFF) 2008 di Jakarta dan pada tanggal 28-30 November diputar di Bandung yang diadakan oleh jaringan bioskop Indonesia, Blitzmegaplex.
6 film horor pendek tersebut terdiri dari Show Unit, Titisan Naya, Peeper, The List, The Rescue, dan Dara / Darah. Masing-masing film mempunyai kategori horor yang berbeda, jadi tidak hanya tentang hantu. Show Unit menceritakan tentang bermula dari kekhilafan seorang ayah yang membunuh anak tirinya dan berujung pada petaka yang lebih besar, Titisan Naya menceritakan tentang gadis metropolitan yang tidak menghargai budaya daerah sehingga dihantui oleh leluhurnya, Peeper menceritakan tentang seorang pria yang hobi mengintip, dan dari hobinya itulah yang membuatnya menjadi tumbal ilmu hitam.
The List menceritakan tentang sepasang mantan kekasih yang saling menyantet satu sama lain sehingga keduanya mati secara kejam dan mengerikan, The Rescue bercerita tentang kota Jakarta yang terinfeksi oleh virus sehingga manusia menjadi makhluk haus darah dan bagaimana selamat dari kejaran makhluk tersebut, dan yang terakhir, Dara, menceritakan tentang pembantaian, mutilasi, dan kanibalisme seorang koki cantik.
5. Keramat

Film ini membawa suasana baru bagi perfilman horor di Indonesia. Film tanpa skenario yang dibesut oleh Monti Tiwa ini menggunakan teknik Handheld Camera sehingga sukses membuat penonton seakan-akan merasakan apa yang dirasakan oleh Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha, Miea Kusuma, Dimas Projosujadi, Diaz Ardiawan, Brama Sutasara, dan Monty Tiwa di film tersebut. Film ini tidak hanya menampilkan kesan mistis dan seram saja, tapi juga ada pesan moral tersirat bagi para penontonnya.
Ingat Kaskuser Bijak Selalu tinggalkan Jejak 





Diubah oleh rontoxbro3 29-10-2015 21:49
0
13.1K
Kutip
77
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan