- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Pertandingan Fantastis Di Babak Keempat Piala Liga Inggris 2015/2016


TS
ReiraMoreloze
5 Pertandingan Fantastis Di Babak Keempat Piala Liga Inggris 2015/2016
Quote:
Ada beberapa pertandingan menarik dan fantastis yang terjadi di tanah Inggris dua hari belakangan ini yaitu pertandingan-pertandingan dari babak keempat Piala Liga Inggris (Capital One Cup) yang mana Manchester City, Manchester United, Chelsea, Arsenal dan Liverpool harus saling bertarung menghadapi klub-klub yang menjadi lawan masing-masing. Dan kisah-kisah pertandingan tersebut adalah sebagai berikut :
Spoiler for Chelsea:
Siapa sangka juara bertahan Chelsea tersingkir lebih awal dari Piala Liga Inggris 2015/16. Tim asuhan Jose Mourinho tak bisa melanjutkan langkahnya setelah dikalahkan Stoke City di putaran keempat. Penampilan buruk Chelsea di Liga Inggris berimbas ketika mengikuti kompetisi Piala Liga Inggris. Langkah “The Blues” harus terhenti di babak perdelapan final usai disingkirkan sesama tim kasta tertinggi, Stoke City.
Bertanding di Britania Stadium, Selasa (27/10) malam waktu setempat atau Rabu (28/10) dini hari WIB, pasukan Jose Mourinho tersingkir lewat drama adu penalti 5-4 usai kedua tim bermain normal 1-1 hingga perpanjangan waktu. Setelah bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Stoke membuat penggemarnya bersorak pada menit ke-52. Gol itu dicetak oleh Walters. Chelsea menghidupkan asa ketika pertandingan memasuki injury time. Loic Remy menjadi pahlawan dengan sepakan keras dari jarak dekat yang menaklukkan Butland. Di sisa pertandingan tak ada gol tercipta, laga berlanjut ke adu tendangan penalti.
Adam menjadi eksekutor pertama Stoke dan berhasil menaklukkan Begovic. Willian mampu menaklukkan Butland hingga skor 1-1. Setelah itu, Oscar, Peter Odemwingie, Xherdan Shaqiri, Remi, Wilson, Zouma, dan Marko Arnautovic, sukses menjalankan tugasnya saat menjadi eksekutor. Langkah Chelsea terhenti setelah Eden Hazard gagal penalti. Ia sebagai penendang terakhir Chelsea, “Si Biru” pun kalah dengan skor akhir 4-5. Manajer Chelsea, Jose Mourinho, tak menyesali hasil akhir timnya. Ia menilai para pemainnya telah bekerja maksimal ketika melawan Stoke City. "Kalah 0-1 dan merasakan situasi menghadapi lawan yang berpengalaman. Tim sudah melakukan semua hal. Saya mencoba untuk membantu juga,"kata Mourinho. "Apa yang para pemain lakukan malam ini adalah menghadapi orang yang menulis, berbicara, dan mengatakan 'Anda bodoh'. Beberapa yang ditulis dan dikatakan orang-orang sangatlah buruk untuk pemain. Mungkin mereka berpikir bahwa para pemain saya seperti mereka saat bermain. Pemain saya tak melakukan itu, mereka sudah mencoba segalanya," ujarnya.
Bertanding di Britania Stadium, Selasa (27/10) malam waktu setempat atau Rabu (28/10) dini hari WIB, pasukan Jose Mourinho tersingkir lewat drama adu penalti 5-4 usai kedua tim bermain normal 1-1 hingga perpanjangan waktu. Setelah bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Stoke membuat penggemarnya bersorak pada menit ke-52. Gol itu dicetak oleh Walters. Chelsea menghidupkan asa ketika pertandingan memasuki injury time. Loic Remy menjadi pahlawan dengan sepakan keras dari jarak dekat yang menaklukkan Butland. Di sisa pertandingan tak ada gol tercipta, laga berlanjut ke adu tendangan penalti.
Adam menjadi eksekutor pertama Stoke dan berhasil menaklukkan Begovic. Willian mampu menaklukkan Butland hingga skor 1-1. Setelah itu, Oscar, Peter Odemwingie, Xherdan Shaqiri, Remi, Wilson, Zouma, dan Marko Arnautovic, sukses menjalankan tugasnya saat menjadi eksekutor. Langkah Chelsea terhenti setelah Eden Hazard gagal penalti. Ia sebagai penendang terakhir Chelsea, “Si Biru” pun kalah dengan skor akhir 4-5. Manajer Chelsea, Jose Mourinho, tak menyesali hasil akhir timnya. Ia menilai para pemainnya telah bekerja maksimal ketika melawan Stoke City. "Kalah 0-1 dan merasakan situasi menghadapi lawan yang berpengalaman. Tim sudah melakukan semua hal. Saya mencoba untuk membantu juga,"kata Mourinho. "Apa yang para pemain lakukan malam ini adalah menghadapi orang yang menulis, berbicara, dan mengatakan 'Anda bodoh'. Beberapa yang ditulis dan dikatakan orang-orang sangatlah buruk untuk pemain. Mungkin mereka berpikir bahwa para pemain saya seperti mereka saat bermain. Pemain saya tak melakukan itu, mereka sudah mencoba segalanya," ujarnya.

Spoiler for Arsenal:
Di Sheffield, tepatnya di Stadion Hillsborough, Arsenal dibuat tak berdaya oleh klub divisi Championship Sheffield Wednesday. The Gunners dikalahkan dengan skor telak 0-3. Gol Ross Wallace, Lucas Joao dan Sam Hutchinson tak bisa dibalas sekalipun oleh tim tamu.
Kekalahan Arsenal semakin komplit dengan cederanya Alex Oxlade-Chamberlain dan Theo Walcott. Kedua pemain ini bergabung dengan enam pemain kunci lain yang telah lebih dahulu masuk ruang perawatan.
Kemenangan besar ini disebut kubu Sheffield merupakan malam yang sangat penting bagi klub. Bos Wednesday, Carlos Carvalhal, tetap merendah meski mampu menang melawan “The Gunners”. Mereka tetap menganggap Arsenal sebagai tim yang jauh lebih kuat. "Saya sangat senang terhadap para pemain dan klub. Ini merupakan kemenangan penting untuk klub,"kata Carvalhal. "Saat Anda melawan tim yang mengalahkan Bayern Munich, mempunyai skuat yang penuh dengan pemain internasional, dan dekat dengan puncak sepakbola Inggris, itu merupakan jarak lebar yang sangat menyulitkan. Mereka (Arsenal) tetap tim terbaik,” ujarnya.
"Level pertandingan ini terlalu tinggi buat para pemain muda. Mereka belum siap bermain di level seperti ini," kata Manajer Arsenal, Arsene Wenger, di Sports Mole. "Kami tidak dapat mengendalikan reaksi publik. Saya meninggalkan enam pemain di markas dan masih ada dua lagi yang cedera. Sekarang kami terkena badai cedera. Ini pukulan telak buat kami," ujar Wenger.
Kekalahan Arsenal semakin komplit dengan cederanya Alex Oxlade-Chamberlain dan Theo Walcott. Kedua pemain ini bergabung dengan enam pemain kunci lain yang telah lebih dahulu masuk ruang perawatan.
Kemenangan besar ini disebut kubu Sheffield merupakan malam yang sangat penting bagi klub. Bos Wednesday, Carlos Carvalhal, tetap merendah meski mampu menang melawan “The Gunners”. Mereka tetap menganggap Arsenal sebagai tim yang jauh lebih kuat. "Saya sangat senang terhadap para pemain dan klub. Ini merupakan kemenangan penting untuk klub,"kata Carvalhal. "Saat Anda melawan tim yang mengalahkan Bayern Munich, mempunyai skuat yang penuh dengan pemain internasional, dan dekat dengan puncak sepakbola Inggris, itu merupakan jarak lebar yang sangat menyulitkan. Mereka (Arsenal) tetap tim terbaik,” ujarnya.
"Level pertandingan ini terlalu tinggi buat para pemain muda. Mereka belum siap bermain di level seperti ini," kata Manajer Arsenal, Arsene Wenger, di Sports Mole. "Kami tidak dapat mengendalikan reaksi publik. Saya meninggalkan enam pemain di markas dan masih ada dua lagi yang cedera. Sekarang kami terkena badai cedera. Ini pukulan telak buat kami," ujar Wenger.

Spoiler for Manchester City:
Manchester City sukses menuai kemenangan telak atas Crystal Palace dengan skor5-1. The Citizens mampu membuka keunggulan terlebih dulu pada menit ke-22, lewat gol yang dicetak oleh Wilfried Bony. Bomber asal Pantai Gading tersebut membobol gawang Crystal Palace dengan sundulan, memanfaatkan assist dari Aleksandar Kolarov. Selanjutnya giliran Kevin De Bruyne, Ihanecho, Yaya Toure dan Manu Garcia bergantian mencatatkan nama di papan skor. Menit 89, Palace mencetak gol memperkecil kedudukan lewat aksi Delaney. Sundulannya tidak mampu diamankan Caballero.

Spoiler for Liverpool:
Liverpool meraih kemenangan perdana sejak ditangani manajer anyar, Juergen Klopp. Mereka menaklukkan Bournemouth di pentas Piala LIga Inggris.Bertanding di Anfield, Rabu, 29 Oktober 2015, The Reds menang tipis 1-0. Gol tunggal dalama laga tersebut dihasilkan oleh bek sayap, Nathaniel Clayne.Menit 17, Clayne memanfaatkan sebuah bola liar hasil pantulan sepakan keras Roberto Firmino di muka gawang lawan.
Sejumlah peluang lain sebenarnya mampu dihasilkan oleh Liverpool. Sayang, dari beberapa kesempatan yang didapatkan, tidak satu pun yang kembali bisa dikonversi menjadi gol.
"Kemenangan pertama saya terasa lebih baik ketimbang hasil imbang. Saya benar-benar puas karena tim ini belum pernah bermain bersama, dan para pemain muda tampil bagus. Kami memiliki banyak peluang melawan tim yang hampir seluruhnya pemain utama,"ujar Klopp seusai laga, seperti dikutip dari BBC Sport.
"Kami mendominasi laga dan pantas meraih kemenangan. Sangat penting meraih kemenangan karena kami tampil dengan tim yang baru. Menang adalah hal yang bagus untuk seluruh tim," tutur pelatih berusia 48 tahun tersebut.
Sejumlah peluang lain sebenarnya mampu dihasilkan oleh Liverpool. Sayang, dari beberapa kesempatan yang didapatkan, tidak satu pun yang kembali bisa dikonversi menjadi gol.
"Kemenangan pertama saya terasa lebih baik ketimbang hasil imbang. Saya benar-benar puas karena tim ini belum pernah bermain bersama, dan para pemain muda tampil bagus. Kami memiliki banyak peluang melawan tim yang hampir seluruhnya pemain utama,"ujar Klopp seusai laga, seperti dikutip dari BBC Sport.
"Kami mendominasi laga dan pantas meraih kemenangan. Sangat penting meraih kemenangan karena kami tampil dengan tim yang baru. Menang adalah hal yang bagus untuk seluruh tim," tutur pelatih berusia 48 tahun tersebut.

Spoiler for Manchester United:
Langkah Manchester United di Piala Liga Inggris atau Capitol One Cup hanya sampai babak keempat. Mereka kalah adu penalti dari Middlesbrough, Rabu (28/10/2015) malam atau Kamis dini hari WIB. Pertandingan di Stadion Old Trafford itu terpaksa dilanjutkan lewat adu penalti setelah kedua tim tak bisa menjebol gawang lawannya selama 120 menit pertandingan.
Dalam adu tendangan penalti, Middlesbrough menang 3-1 atas tuan rumah. Kekalahan Setan Merah di kandangnya ini tak lepas dari kegagalan trio algojo asal Inggris. Wayne Rooney, Michael Carrick, dan Ashley Young merupakan tiga eksekutor gagal dari kubu tuan rumah. Hanya tendangan Andrea Perreira yang bisa menjebol gawang Tomas Mejias.Tembakan Rooney dan Young bisa ditebak oleh Meijas. Sedangkan tembakan Young, melebar ke sisi gawang Middlesbrough.
Adapun dari kubu tim tamu, hanya eksekutor kedua, David Nugent, yang gagal. Sedangkan Grant Leadbitter, Stewart Downing, dan Ben Gibson sukses menjalankan tugasnya menaklukkan Sergio Romero.
Manchester United pun tersisih di Piala Liga. Mereka kalah 1-3 dari Middlesbrough.
Dalam adu tendangan penalti, Middlesbrough menang 3-1 atas tuan rumah. Kekalahan Setan Merah di kandangnya ini tak lepas dari kegagalan trio algojo asal Inggris. Wayne Rooney, Michael Carrick, dan Ashley Young merupakan tiga eksekutor gagal dari kubu tuan rumah. Hanya tendangan Andrea Perreira yang bisa menjebol gawang Tomas Mejias.Tembakan Rooney dan Young bisa ditebak oleh Meijas. Sedangkan tembakan Young, melebar ke sisi gawang Middlesbrough.
Adapun dari kubu tim tamu, hanya eksekutor kedua, David Nugent, yang gagal. Sedangkan Grant Leadbitter, Stewart Downing, dan Ben Gibson sukses menjalankan tugasnya menaklukkan Sergio Romero.
Manchester United pun tersisih di Piala Liga. Mereka kalah 1-3 dari Middlesbrough.

Spoiler for Kisah 5 'Pembunuh Raksasa' Paling Fenomenal di Piala Liga:
Di Inggris, ajang Piala Liga bukanlah target utama tim-tim besar. Gengsi turnamen ini masih di bawah Premier League dan Piala FA.
Tak jarang, tim-tim besar menurunkan tim lapis kedua dan para pemain muda yang biasanya jarang tampil. Ini membuat beberapa kali muncul tim "pembunuh raksasa" di ajang ini.
Berikut 5 "pembunuh raksasa" yang sempat menggegerkan Piala Liga, seperti dihimpun oleh VIVAbola:
1. Sheffield Wednesday 3-0 Arsenal (babak 4 musim 2015-16)
Arsenal baru saja meraih 4 kemenangan beruntun di semua ajang. Mereka juga sukses menempel ketat Manchester City di ajang Premier League. Maka, The Gunners diprediksi bakal menang mudah saat bersua Sheffield Wednesday, yang berstatus tim Championship atau kasta kedua Inggris. Namun, apa yang terjadi di Hillsborough Stadium ternyata di luar perkiraan banyak pihak. Tim berjuluk The Owls ini sukses menang skor telak 3-0. Gol-gol dari Ross Wallace, Lucas Joao dan Sam Hutchinson membuat The Gunners harus menanggung malu.
Julukan "pembunuh raksasa" memang layak disematkan pada Wednesday. Sebab, ini bukan kali pertama Wednesday menaklukkan tim raksasa di Piala Liga musim ini.
Sebelumnya, di babak 3, tim besutan Carlos Carvalhal ini sukses menaklukkan tim Premier League lainnya, Newcastle United. Wednesday sukses menang tipis 1-0 di St James Park.
2. Milton Keynes Dons 4-0 Manchester United (babak 2 musim 2014-15)
Manchester United yang harus memulai Piala Liga dari babak 2 harus dipermalukan tim kasta 3, Milton Keynes Dons. Tampil dengan 5 pemain internasional, Setan Merah malah takluk 0-4 di Stadium MK. Sebuah noda di awal kepelatihan Louis van Gaal. Dua gol dari Will Grigg ditambah sepasang gol dari Benik Afobe membuat MU harus pulang lebih awal. Sayangnya, MK Dons malah disingkirkan sesama tim kasta 3, Sheffield United di babak 4.
3. Bradford City taklukkan 3 tim Premier League di musim 2012-13
Kisah Bradford City di musim 2012-13 ibarat dongeng. Berstatus sebagai tim League Two atas kasta 4 Inggris, mereka sukses menyingkirkan 3 tim Premier League, dan melaju hingga partai final. Di babak 4, Bradford berhasil menyingkirkan Wigan Athletic 0-0 (4-2) lewat adu penalti. Setelah itu di perempat final, The Bantams berhasil menyingkirkan Arsenal. Setelah imbang 1-1 di waktu normal dan perpanjangan, Bradford menang 3-2 lewat adu penalti. Di semifinal, Bradford kembali bertemu dengan tim Premier League. Kali ini, Aston Villa yang menjadi korban. Bradford menang agregat 4-3 (3-1 kandang, 1-2 tandang) dan berhak melaju ke final. Mereka menjadi tim kasta 4 kedua setelah Rochdale pada 1962, yang menembus final Piala Liga. Sayangnya, perjalanan Bradford harus berakhir antiklimaks. Di final, mereka ditumbangkan tim Premier League, Swansea City, dengan skor telak 0-5.
4. Liverpool 1-2 Grimsby Town (babak 3 musim 2001-02)
Liverpool yang berstatus sebagai juara bertahan Piala Liga sangat diunggulkan untuk menang, saat berhadapan dengan Grimsby Town yang berstatus tim kasta 2. Apalagi, The Reds tampil di hadapan pendukung sendiri di Anfield.
Namun, apa yang terjadi di lapangan sungguh di luar dugaan. Grimsby mampu menahan Liverpool 0-0 di waktu normal 90 menit. Liverpool sempat unggul di babak perpanjangan waktu lewat gol penalti Gary McAllister. Tapi, tim tamu berbalik unggul lewat gol Marlon Broomes dan Phil Jevons. Sayangnya, kejutan Grimsby terhenti di babak 5. Tim berjuluk The Mariners ini takluk 0-2 dari Arsenal di Highbury.
5. Swindon Town 3-1 Arsenal (final musim 1968-69)
Kisah "pembunuh raksasa" di Piala Liga tak hanya terjadi di era milenium. Jauh sebelumnya, hal ini sempat terjadi di musim 1968-69.
Swindon Town yang berstatus sebagai tim kasta 3, harus bersua dengan Arsenal yang berstatus sebagai tim kasta teratas. The Gunners sangat diunggulkan unuk bisa menang dalam laga yang berlangsung di Wembley ini. Namun, apa yang terjadi di lapangan benar-benar di luar dugaan. Duel berakhir imbang 1-1 di 90 menit waktu normal. Di babak perpanjangan waktu, dua gol dari Don Rogers memastikan Swindon menang 3-1 dan merebut Piala Liga.
Tak jarang, tim-tim besar menurunkan tim lapis kedua dan para pemain muda yang biasanya jarang tampil. Ini membuat beberapa kali muncul tim "pembunuh raksasa" di ajang ini.
Berikut 5 "pembunuh raksasa" yang sempat menggegerkan Piala Liga, seperti dihimpun oleh VIVAbola:
1. Sheffield Wednesday 3-0 Arsenal (babak 4 musim 2015-16)
Arsenal baru saja meraih 4 kemenangan beruntun di semua ajang. Mereka juga sukses menempel ketat Manchester City di ajang Premier League. Maka, The Gunners diprediksi bakal menang mudah saat bersua Sheffield Wednesday, yang berstatus tim Championship atau kasta kedua Inggris. Namun, apa yang terjadi di Hillsborough Stadium ternyata di luar perkiraan banyak pihak. Tim berjuluk The Owls ini sukses menang skor telak 3-0. Gol-gol dari Ross Wallace, Lucas Joao dan Sam Hutchinson membuat The Gunners harus menanggung malu.
Julukan "pembunuh raksasa" memang layak disematkan pada Wednesday. Sebab, ini bukan kali pertama Wednesday menaklukkan tim raksasa di Piala Liga musim ini.
Sebelumnya, di babak 3, tim besutan Carlos Carvalhal ini sukses menaklukkan tim Premier League lainnya, Newcastle United. Wednesday sukses menang tipis 1-0 di St James Park.
2. Milton Keynes Dons 4-0 Manchester United (babak 2 musim 2014-15)
Manchester United yang harus memulai Piala Liga dari babak 2 harus dipermalukan tim kasta 3, Milton Keynes Dons. Tampil dengan 5 pemain internasional, Setan Merah malah takluk 0-4 di Stadium MK. Sebuah noda di awal kepelatihan Louis van Gaal. Dua gol dari Will Grigg ditambah sepasang gol dari Benik Afobe membuat MU harus pulang lebih awal. Sayangnya, MK Dons malah disingkirkan sesama tim kasta 3, Sheffield United di babak 4.
3. Bradford City taklukkan 3 tim Premier League di musim 2012-13
Kisah Bradford City di musim 2012-13 ibarat dongeng. Berstatus sebagai tim League Two atas kasta 4 Inggris, mereka sukses menyingkirkan 3 tim Premier League, dan melaju hingga partai final. Di babak 4, Bradford berhasil menyingkirkan Wigan Athletic 0-0 (4-2) lewat adu penalti. Setelah itu di perempat final, The Bantams berhasil menyingkirkan Arsenal. Setelah imbang 1-1 di waktu normal dan perpanjangan, Bradford menang 3-2 lewat adu penalti. Di semifinal, Bradford kembali bertemu dengan tim Premier League. Kali ini, Aston Villa yang menjadi korban. Bradford menang agregat 4-3 (3-1 kandang, 1-2 tandang) dan berhak melaju ke final. Mereka menjadi tim kasta 4 kedua setelah Rochdale pada 1962, yang menembus final Piala Liga. Sayangnya, perjalanan Bradford harus berakhir antiklimaks. Di final, mereka ditumbangkan tim Premier League, Swansea City, dengan skor telak 0-5.
4. Liverpool 1-2 Grimsby Town (babak 3 musim 2001-02)
Liverpool yang berstatus sebagai juara bertahan Piala Liga sangat diunggulkan untuk menang, saat berhadapan dengan Grimsby Town yang berstatus tim kasta 2. Apalagi, The Reds tampil di hadapan pendukung sendiri di Anfield.
Namun, apa yang terjadi di lapangan sungguh di luar dugaan. Grimsby mampu menahan Liverpool 0-0 di waktu normal 90 menit. Liverpool sempat unggul di babak perpanjangan waktu lewat gol penalti Gary McAllister. Tapi, tim tamu berbalik unggul lewat gol Marlon Broomes dan Phil Jevons. Sayangnya, kejutan Grimsby terhenti di babak 5. Tim berjuluk The Mariners ini takluk 0-2 dari Arsenal di Highbury.
5. Swindon Town 3-1 Arsenal (final musim 1968-69)
Kisah "pembunuh raksasa" di Piala Liga tak hanya terjadi di era milenium. Jauh sebelumnya, hal ini sempat terjadi di musim 1968-69.
Swindon Town yang berstatus sebagai tim kasta 3, harus bersua dengan Arsenal yang berstatus sebagai tim kasta teratas. The Gunners sangat diunggulkan unuk bisa menang dalam laga yang berlangsung di Wembley ini. Namun, apa yang terjadi di lapangan benar-benar di luar dugaan. Duel berakhir imbang 1-1 di 90 menit waktu normal. Di babak perpanjangan waktu, dua gol dari Don Rogers memastikan Swindon menang 3-1 dan merebut Piala Liga.
Sumber, Sumber, Sumber, Sumber, Sumber, Sumber, Sumber
0
1.3K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan