- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gedung Horror (fiksi berlanjut)


TS
NeedBeat
Gedung Horror (fiksi berlanjut)
Quote:
Quote:

Quote:
Cerita ini adalah cerita fiksi yang saya buat, jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat harap dimaafkan
silahkan dinikmati akan update terus

Spoiler for disinigan:
GEDUNG TUA
Cerita ini berawal saat seorang anak laki-laki bernama vanza yang masih duduk di bangku SMA sedang mendaki di sebuah pegunungan, dia dan beberapa teman sekelasnya memang mengadakan acara mendaki gunung ini untuk mengerjakan tugas kelompoknya yang mengharuskannya mengambil sample air didaerah pegunungan , untungnya sekolah vanza terletak dibelakang pegunungan sehingga dia tak perlu susah payah mencari air tersebut.
Vanza ini laki-laki berkulit putih, berbadan tegap berparas tampan dan seorang ketua kelas selama 2 tahun berturut-turut di sekolahnya, banyak wanita disekolahnya yang tergila-gila olehnya , salah satunya adalah Mimi, Mimi adalah teman sekelompok vanza yang menyukai vanza secara diam-diam, bisa dibilang mimi ini adalah wanita berparas cantik dengan rambut ikal panjang sebahu dengan tinggi badan ideal layaknya seorang model, dia adalah seorang juara sains di sekolahnya selama 2 tahun berturut-turut.
Vanza dan teman sekelompoknya sudah mendaki dari jam 6 pagi dan sekarang sudah sampai di kaki gunung tersebut, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak, “Hai mimi apa kau tidak haus? Ini minum lah sedikit air mineral yang ku bawa dari ruamh tadi” vanza menawarkan air yang dibawanya dari rumah tadi, “hah? Apa? Ooh termakasih ya hehehe” mimi berpura-pura tidak mendengarnya padahal dihatinya dia sangat senang karena vanza menawarinya air tersebut.
Selama beristirahat mereka menikmati pemandangan pegunungan tersebut, ladang bunga matahari yang bersinar, udara yang sangat sejuk, dan warna langit biru dipadukan dengan putihnya awan membuat vanza dan mimi senang, saat mereka melihat kelangit, tak berapa lama mata mereka pun terpejam.
Saat terbangun mereka sangat kaget, hari mulaiu sore dan teman-teman mereka telah meninggalkan mereka, mereka sangat kebingungan karena jika mau turun gunung pun medannya cukup berbahaya jika dilakukan sore hari menuju kemalam hari.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari pos peristirahatan disekitar pegunungan tersebut, namun hari semakin gelap, siang pung sudah beganti menjadi malam, mereka belum juga menemukan pos tersebut, “Van aku sangat takut sekali disini sudah mulai gelap dan udaranya sangat dingin, banyak juga suara binantang-binatang liar, aku takut kita akan dilahap oleh binatang-binatang yang kelaparan itu”, mimi mulai mengeluh ketakutan dan berpegang erat pada tangan vanza.
“Sudah kamu tak usah takut sebentar lagi pasti kita menemukan pos peristirahatan tersebut tenang saja”, Vanza berusaha untuk menenangkan mimi .
Mereka pun melanjutkan perjalanan, tiba-tiba vanza melihat sebuah bangunan tua di balik semak belukar yang ada di hutan, vanza dan mimi pun berjalan menuju bangunan tersebut.
Akhirnya mereka sampai didepan bangunan tersebut, bangunan tersebut terlihat seperti gedung villa yang sangat mewah bergaya eropa yang sudah ditinggalkan sejak lama, gedung tersebut terlihat seperti memiliki 4 lantai dari posisi luar, terlihat tidak terurus karna ada sebuah kolam ikan besar yang membentuk lingkaran didepan gedung tersebut dan air didalam kolam tersebut sudah berlumut.
“Mimi malam ini kita menginap disini saja ya, kalau kita turun sekarang sudah terlambat karna hari telah larut malam dan aku tidak mau mengambil resiko jika kita memasan tanda di sekitar hutan karna peralatan yang kubawa tidak lengkap dan bisa saja kita diserang hewan liar” vanza berbicara pada mimi sambil menatap kedua mata mimi, terlihat mimi sangat ketakutan dan khawatir.
“tapi vanza aku takut bagaimana kalau didalam villa itu ternyata ada sesuatu yang buruk? Atau ternyata ada pembunuh berantai yang tinggal disitu” mimi berbicara pada vanza dengan nada tersedu-sedu dia merasa takut sekali dengan gedung yang ada di depan matanya itu.
“Tenang saja aku akan menjaga mu mimi, kita kan satu tim, tetap kuat dan berdoa, tidak akan ada apa-apa didalam sana, lagi pula kita hanya semalam saja di villa itu kan? Dan villa itu sudah ditinggalkan sejak lama juga?” vanza menarik mimi untuk masuk ke villa itu.
Muka mimi berubah menjadi merah padam karena malu atas ucapan vanza tadi, mimi mengangguk tanda dia setuju untuk menginap divilla tersebut mereka pun membuka pagar villa tersebut yang menjulang tinggi.
Sebenarnya vanza juga takut karna saat mau memasuki villa tersebut dia melihat sesosok wanita bergaun putih yang ada di jendela villa tersebut.. siapakah wanita itu? Vanza tidak mengubrisnya dan menganggap itu hanya hayalannya, akhirnya mereka berdua masuk kedalam villa tersebut.
Vanza ini laki-laki berkulit putih, berbadan tegap berparas tampan dan seorang ketua kelas selama 2 tahun berturut-turut di sekolahnya, banyak wanita disekolahnya yang tergila-gila olehnya , salah satunya adalah Mimi, Mimi adalah teman sekelompok vanza yang menyukai vanza secara diam-diam, bisa dibilang mimi ini adalah wanita berparas cantik dengan rambut ikal panjang sebahu dengan tinggi badan ideal layaknya seorang model, dia adalah seorang juara sains di sekolahnya selama 2 tahun berturut-turut.
Vanza dan teman sekelompoknya sudah mendaki dari jam 6 pagi dan sekarang sudah sampai di kaki gunung tersebut, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak, “Hai mimi apa kau tidak haus? Ini minum lah sedikit air mineral yang ku bawa dari ruamh tadi” vanza menawarkan air yang dibawanya dari rumah tadi, “hah? Apa? Ooh termakasih ya hehehe” mimi berpura-pura tidak mendengarnya padahal dihatinya dia sangat senang karena vanza menawarinya air tersebut.
Selama beristirahat mereka menikmati pemandangan pegunungan tersebut, ladang bunga matahari yang bersinar, udara yang sangat sejuk, dan warna langit biru dipadukan dengan putihnya awan membuat vanza dan mimi senang, saat mereka melihat kelangit, tak berapa lama mata mereka pun terpejam.
Saat terbangun mereka sangat kaget, hari mulaiu sore dan teman-teman mereka telah meninggalkan mereka, mereka sangat kebingungan karena jika mau turun gunung pun medannya cukup berbahaya jika dilakukan sore hari menuju kemalam hari.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari pos peristirahatan disekitar pegunungan tersebut, namun hari semakin gelap, siang pung sudah beganti menjadi malam, mereka belum juga menemukan pos tersebut, “Van aku sangat takut sekali disini sudah mulai gelap dan udaranya sangat dingin, banyak juga suara binantang-binatang liar, aku takut kita akan dilahap oleh binatang-binatang yang kelaparan itu”, mimi mulai mengeluh ketakutan dan berpegang erat pada tangan vanza.
“Sudah kamu tak usah takut sebentar lagi pasti kita menemukan pos peristirahatan tersebut tenang saja”, Vanza berusaha untuk menenangkan mimi .
Mereka pun melanjutkan perjalanan, tiba-tiba vanza melihat sebuah bangunan tua di balik semak belukar yang ada di hutan, vanza dan mimi pun berjalan menuju bangunan tersebut.
Akhirnya mereka sampai didepan bangunan tersebut, bangunan tersebut terlihat seperti gedung villa yang sangat mewah bergaya eropa yang sudah ditinggalkan sejak lama, gedung tersebut terlihat seperti memiliki 4 lantai dari posisi luar, terlihat tidak terurus karna ada sebuah kolam ikan besar yang membentuk lingkaran didepan gedung tersebut dan air didalam kolam tersebut sudah berlumut.
“Mimi malam ini kita menginap disini saja ya, kalau kita turun sekarang sudah terlambat karna hari telah larut malam dan aku tidak mau mengambil resiko jika kita memasan tanda di sekitar hutan karna peralatan yang kubawa tidak lengkap dan bisa saja kita diserang hewan liar” vanza berbicara pada mimi sambil menatap kedua mata mimi, terlihat mimi sangat ketakutan dan khawatir.
“tapi vanza aku takut bagaimana kalau didalam villa itu ternyata ada sesuatu yang buruk? Atau ternyata ada pembunuh berantai yang tinggal disitu” mimi berbicara pada vanza dengan nada tersedu-sedu dia merasa takut sekali dengan gedung yang ada di depan matanya itu.
“Tenang saja aku akan menjaga mu mimi, kita kan satu tim, tetap kuat dan berdoa, tidak akan ada apa-apa didalam sana, lagi pula kita hanya semalam saja di villa itu kan? Dan villa itu sudah ditinggalkan sejak lama juga?” vanza menarik mimi untuk masuk ke villa itu.
Muka mimi berubah menjadi merah padam karena malu atas ucapan vanza tadi, mimi mengangguk tanda dia setuju untuk menginap divilla tersebut mereka pun membuka pagar villa tersebut yang menjulang tinggi.
Sebenarnya vanza juga takut karna saat mau memasuki villa tersebut dia melihat sesosok wanita bergaun putih yang ada di jendela villa tersebut.. siapakah wanita itu? Vanza tidak mengubrisnya dan menganggap itu hanya hayalannya, akhirnya mereka berdua masuk kedalam villa tersebut.
Quote:
Diubah oleh NeedBeat 15-09-2014 22:45
0
2.1K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan