Menyambut HUT Teladan ke-63, Adhyaksa Dault Canangkan "Gerakan Anti Bully" yg digelar di SMAN 3 Jakarta. Acara dihadiri oleh ketua pelaksana Adhyaksa Dault, Adi MS, Prof Melanie Sadono yang juga sebagai alumni sman3 dan Ibu Kepala Sekolah.

Ketua OSIS menyampaikan bahwa mengatasi bully tidak semudah membalik telapak tangan. Kita melakukan secara bertahap. Saat ini di smun3 sudah mulai kondusif, antara kelas 1,2 dan 3 sudah akrab diantara mereka. Caranya dengan meningkatkan amalan agama, memperbaiki ahlak saling menyapa dll.

Perwakilan Dinas pendidikan mengatakan aturan standar baku sekolah negri bahwa siswa yg terbukti melakukan bully maka siswa tersebut harus dipulangkan keorang tua dan tidak boleh sekolah di sekolah negri di jakarta. Bagi guru yg melakukan bully akan menjadi catatan kinerjanya untuk dievaluasi.

Ibu Melanie mengatakan bahwa masalah bully ada pada perhatian dirumah yg kurang kemudian dia bawa kesekolahnya.
Katarkis atau melampiaskan dendam biasanya menjadi faktor utama bully.Penilaian psikologis bagi siswa bisa menjadi poin dalam mendidik anak.Mengembalikan fungsi rumah yang Ramah lingkungan, ramah terhadap anak.

Diharapkan siswa2 smun 3 menjadi ambasador anti bully bagi seluruh indonesia.Polres Metro kasad binmas ikut juga mendukung erakan ini dan berharap bisa menjadi pilot proyek untuk anti bully. Selain itu kasus2 lain tentang kenakalan remaja seperti perkelahian, narkoba dan lainnya jua menjadi prioritas kami untuk menangani. Kami berharap kegiatan ini dapat diaplikasikan sehingga "zero exident."

Dalam menutup acara Adhyaksa mengatakan "Kamu tidak bisa selamatkan dunia tapi mulai salamatkan dari komunitas mu."