- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fakta Unik & Mencengangkan Tentang Jalur Pantura di Pulau Jawa


TS
kandang.naga
Fakta Unik & Mencengangkan Tentang Jalur Pantura di Pulau Jawa
Quote:

HT #2
Thanks to :Mimin, KASKUS.Officer, Momod (all room), dan KASKUSer sedunia^^

Dokumentasi pribadi
Mungkin sudah banyak KASKUSer yang pernah bahkan sering melewati jalur Pantura di pulau Jawa, terutama bagi mereka yang kebetulan memang tinggal di daerah tersebut.Tapi tahukah agan/wati tentang banyak hal di sepanjang jalur Pantura dengan segala keunikan di dalamnya?
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan coba mengupas berdasarkan pengalaman saya secara pribadi ketika melintasi jalur tersebut. berikut paparannya :
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan coba mengupas berdasarkan pengalaman saya secara pribadi ketika melintasi jalur tersebut. berikut paparannya :
Quote:
Jalur Pantura (Pantai Utara)

Jalur pantai utara atau yang lebih dikenal dengan jalan Pantura merupakan salah satu jalur nasional yang terbentang sepanjang 1.316 km yang dimulai dari Merak Banten, meskipun saya lebih memilih dimulai dari titik simpang Jomin Cikampek hingga Surabaya, di Jawa Timur.
Untuk lebih jelas lihat penjelasan Wikipedia berikut ini :
Untuk lebih jelas lihat penjelasan Wikipedia berikut ini :
Spoiler for :
Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jalan nasional Nasional1.png sepanjang 1.316 km antara Merak hingga Ketapang, Banyuwangi di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, khususnya antara Jakarta dan Surabaya. Jalur ini sebagian besar pertama kali dibuat oleh Daendels yang membangun Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) dari Anyer ke Panarukan pada tahun 1808-an. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah untuk mempertahankan pulau Jawa dari serbuan Inggris. Pada era perang Napoleon, Belanda ditaklukkan oleh Perancis dan dalam keadaan perang dengan Inggris.
Jalur Pantura melintasi 5 provinsi: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ujung paling barat terdapat Pelabuhan Merak, yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Bakauheni di Pulau Sumatra, ujung paling selatan dari Jalan Trans Sumatera. Ujung paling timur terdapat Pelabuhan Ketapang yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali. Jalur Pantura merupakan jalan yang menghubungkan bagian barat Pulau Jawa dan bagian timurnya.
Jalur Pantura melintasi sejumlah kota-kota besar dan sedang di Jawa, selain Jakarta, antara lain Cilegon, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cikampek, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi.
Wikipedia
Jalur Pantura melintasi 5 provinsi: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ujung paling barat terdapat Pelabuhan Merak, yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Bakauheni di Pulau Sumatra, ujung paling selatan dari Jalan Trans Sumatera. Ujung paling timur terdapat Pelabuhan Ketapang yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali. Jalur Pantura merupakan jalan yang menghubungkan bagian barat Pulau Jawa dan bagian timurnya.
Jalur Pantura melintasi sejumlah kota-kota besar dan sedang di Jawa, selain Jakarta, antara lain Cilegon, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cikampek, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi.
Wikipedia

Fakta Tentang Jalur Pantura :
1. Jalan ini dibangun pada era Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-36. Daendels memerintah antara tahun 1808-1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis. Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura yang membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Ilustrasi
2. Daendels hanya membutuhkan waktu 1 tahun (1808) untuk menyelesaikan jalan raya pos atau yang sekarang dikenal dengan jalur Pantura.
3. Di sepanjang jalur Pantura terkubur puluhan ribu jenazah rakyat Indonesia yang menjadi korban kerja paksa dan kekejaman Daendels si tangan besi. Salah satu sumber di Inggris menyebutkan ada sekitar 12 ribu hingga 15 ribu orang yang meninggal pada saat pembuatan proyek raksasa tersebut..
4. Jalur Pantura dikenal juga oleh sebagian orang sebagai "jalur tengkorak" atau "jalur maut" karena tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi sepanjang tahun.

Ilustrasi
5. Jalur Pantura merupakan salah satu jalan terfavorit bagi para supir truk, bus malam, dan kontainer. Jika di jalanan lain semakin malam kendaraan yang melintas semakin sepi, di Jalur Pantura justru malah sebaliknya. Makin malam makin ramai.

Ilustasi
6. Jalur Pantura dikenal memiliki jalan yang lebar dengan trek yang relatif lurus dan minim belokan, sehinga tak heran banyak para pengguna jalan disana menjadikan jalan tersebut sebagai tempat balapan dari berbagai macam jenis mobil.

Ilustrasi
7. Jalur Pantura terkenal memiliki cuaca yang sangat panas dibandingkan jalur selatan yang relatif sejuk.

Ilustrasi
8. Ada semacam pameo yang mengatakan bahwa jalur Pantura merupakan ladang bisnis basah bagi mereka yang merasa punya wewenang disana. Sebut saja misalnya PU (Pekerjaan Umum) dengan proyek abadinya. Belum lagi berbagai macam jenis pungli yang dilakukan oleh berbagai macam oknum instansi seperti Dinas Perhubungan (terutama pada bagian penimbangan).

Ilustrasi
9. Di titik tertentu seperti di wilayah Pamanukan hingga Cirebon sering terjadi yang namanya "Buka Jalur" yang dilakukan oleh bus malam yang nekat menerobos kemacetan parah dengan cara melawan arah. Sebagai contoh : Bus yang menuju ke arah Cirebon akan masuk jalur berlawanan yang menuju arah ke jakarta. Sehingga kendaraan yang akan menuju ke Jakarta harus beradu nyali bahkan mempertaruhkan nyawa. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi dan sangat membahayakan, namun sayang para polisi lalulintas disana cenderung tak peduli sebab ini merupakan lahan empuk untuk melakukan pungutan liar.
Video Buka Jalur :
10. Di sepanjang jalur Pantura kita hanya akan disuguhi oleh pemandangan yang cenderung membosankan, sebut saja misalnya hamparan sawah dan ilalang yang kering. Atau sekali kali terlihat pemandangan laut yang hitam dan kotor.

Ilustrasi
11. Ketika melintas di wilayah Kabupaten Indramayu dan di beberapa daerah lainnya di jalan Pantura, maka jangan kaget jika sesekali akan tercium bau yang tidak sedap seperti bau terasi atau ikan busuk yang sangat menusuk hidung. Mungkin inilah telah menjadi salah satu ciri khasnya dari Pantura.
12. Di satu titik jalan di wilayah Indramayu (baik arah yang ke Jakarta ataupun yang ke Cirebon), kita mungkin akan sering melihat razia yang dilakukan oleh kepolisian setempat setiap hari sepanjang tahun (entah resmi atau tidak yang jelas razia ini dipenuhi KKN yang sudah menjadi rahasia umum). Razia kok tiap hari?

Ilustrasi
13. Di sepanjang jalur Pantura kita akan sering melihat masjid yang bisa dijadikan tempat beristirahat sekaligus tempat berbisnis. Sebab di dalamnya begitu banyak orang yang berjualan.

Ilustrasi
14. Saya tidak tahu tepatnya ada di daerah mana, tapi masih di wilayah Indramayu, tepatnya di sekitar jembatan Sasak Sewo. Ada salah satu titik lokasi di salah satu jembatan yang dipenuhi oleh orang orang yang sedang memegang semacam sapu untuk meminta minta uang kepada para pengguna jalan (sang pemburu koin). Ini jelas berbahaya sebab intensitas kendaraan yang lewat sangat padat dan kencang.

Ilustrasi
15. Dulu ada satu wilayah di daerah Indramayu yang dikenal sebagai desa yang suka tawuran, sering bikin onar dan sangat mengganggu para pengguna jalan di sana. Entah pemicunya apa yang jelas aksi tawuran antar desa tersebut sangat sering terjadi.

Ilustrasi
16. Mendengar nama jalur Pantura mengingatkan kita pada sesuatu yang identik dengan hal erotis seperti "Goyang Pantura", Dangdut Koplo, dan lain lain.

Ilustrasi
18. Jalur Favorite para Sopir Mesum. Mungkin belum banyak yang tahu atau jangan jangan sudah pada tahu semua kalau di Jalur Pantura juga banyak warung remang remangnya. sebut saja misalnya di wailayah Indramayu hingga Cirebon. Tapi ada satu tempat yang paling diminati oleh para sopir truk atau sopir bus sebagai tempat persinggahan esek esek. Yaitu di sekitaran jalan Raya Batang, Alas Roban.


Ilustrasi
2. Daendels hanya membutuhkan waktu 1 tahun (1808) untuk menyelesaikan jalan raya pos atau yang sekarang dikenal dengan jalur Pantura.
3. Di sepanjang jalur Pantura terkubur puluhan ribu jenazah rakyat Indonesia yang menjadi korban kerja paksa dan kekejaman Daendels si tangan besi. Salah satu sumber di Inggris menyebutkan ada sekitar 12 ribu hingga 15 ribu orang yang meninggal pada saat pembuatan proyek raksasa tersebut..
4. Jalur Pantura dikenal juga oleh sebagian orang sebagai "jalur tengkorak" atau "jalur maut" karena tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi sepanjang tahun.

Ilustrasi
5. Jalur Pantura merupakan salah satu jalan terfavorit bagi para supir truk, bus malam, dan kontainer. Jika di jalanan lain semakin malam kendaraan yang melintas semakin sepi, di Jalur Pantura justru malah sebaliknya. Makin malam makin ramai.

Ilustasi
6. Jalur Pantura dikenal memiliki jalan yang lebar dengan trek yang relatif lurus dan minim belokan, sehinga tak heran banyak para pengguna jalan disana menjadikan jalan tersebut sebagai tempat balapan dari berbagai macam jenis mobil.

Ilustrasi
7. Jalur Pantura terkenal memiliki cuaca yang sangat panas dibandingkan jalur selatan yang relatif sejuk.

Ilustrasi
8. Ada semacam pameo yang mengatakan bahwa jalur Pantura merupakan ladang bisnis basah bagi mereka yang merasa punya wewenang disana. Sebut saja misalnya PU (Pekerjaan Umum) dengan proyek abadinya. Belum lagi berbagai macam jenis pungli yang dilakukan oleh berbagai macam oknum instansi seperti Dinas Perhubungan (terutama pada bagian penimbangan).

Ilustrasi
9. Di titik tertentu seperti di wilayah Pamanukan hingga Cirebon sering terjadi yang namanya "Buka Jalur" yang dilakukan oleh bus malam yang nekat menerobos kemacetan parah dengan cara melawan arah. Sebagai contoh : Bus yang menuju ke arah Cirebon akan masuk jalur berlawanan yang menuju arah ke jakarta. Sehingga kendaraan yang akan menuju ke Jakarta harus beradu nyali bahkan mempertaruhkan nyawa. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi dan sangat membahayakan, namun sayang para polisi lalulintas disana cenderung tak peduli sebab ini merupakan lahan empuk untuk melakukan pungutan liar.
Video Buka Jalur :
Spoiler for :

10. Di sepanjang jalur Pantura kita hanya akan disuguhi oleh pemandangan yang cenderung membosankan, sebut saja misalnya hamparan sawah dan ilalang yang kering. Atau sekali kali terlihat pemandangan laut yang hitam dan kotor.

Ilustrasi
11. Ketika melintas di wilayah Kabupaten Indramayu dan di beberapa daerah lainnya di jalan Pantura, maka jangan kaget jika sesekali akan tercium bau yang tidak sedap seperti bau terasi atau ikan busuk yang sangat menusuk hidung. Mungkin inilah telah menjadi salah satu ciri khasnya dari Pantura.
12. Di satu titik jalan di wilayah Indramayu (baik arah yang ke Jakarta ataupun yang ke Cirebon), kita mungkin akan sering melihat razia yang dilakukan oleh kepolisian setempat setiap hari sepanjang tahun (entah resmi atau tidak yang jelas razia ini dipenuhi KKN yang sudah menjadi rahasia umum). Razia kok tiap hari?

Ilustrasi
13. Di sepanjang jalur Pantura kita akan sering melihat masjid yang bisa dijadikan tempat beristirahat sekaligus tempat berbisnis. Sebab di dalamnya begitu banyak orang yang berjualan.

Ilustrasi
14. Saya tidak tahu tepatnya ada di daerah mana, tapi masih di wilayah Indramayu, tepatnya di sekitar jembatan Sasak Sewo. Ada salah satu titik lokasi di salah satu jembatan yang dipenuhi oleh orang orang yang sedang memegang semacam sapu untuk meminta minta uang kepada para pengguna jalan (sang pemburu koin). Ini jelas berbahaya sebab intensitas kendaraan yang lewat sangat padat dan kencang.

Ilustrasi
15. Dulu ada satu wilayah di daerah Indramayu yang dikenal sebagai desa yang suka tawuran, sering bikin onar dan sangat mengganggu para pengguna jalan di sana. Entah pemicunya apa yang jelas aksi tawuran antar desa tersebut sangat sering terjadi.

Ilustrasi
16. Mendengar nama jalur Pantura mengingatkan kita pada sesuatu yang identik dengan hal erotis seperti "Goyang Pantura", Dangdut Koplo, dan lain lain.
Spoiler for :

17. Satu satunya jalan di Pantura yang memiliki banyak kelokan dan tanjakan yang curam hanya di wilayah Alas Roban, Subah, Batang, Jawa Tengah.

Ilustrasi
18. Jalur Favorite para Sopir Mesum. Mungkin belum banyak yang tahu atau jangan jangan sudah pada tahu semua kalau di Jalur Pantura juga banyak warung remang remangnya. sebut saja misalnya di wailayah Indramayu hingga Cirebon. Tapi ada satu tempat yang paling diminati oleh para sopir truk atau sopir bus sebagai tempat persinggahan esek esek. Yaitu di sekitaran jalan Raya Batang, Alas Roban.
Quote:
Alas Roban, hutan jati kecil yang terkenal di ujung timur Kabupaten Batang, dikenal angker sejak dulu. Selain kejadian misterius, tempat ini juga sering menjadi langganan perampokan. Jalur ini merupakan jalur Daendels yang sempat menjadi urat nadi lalu lintas nasional.
Kini daerah tersebut menjelma sebagai salah satu lokalisasi paling ramai di jalur Pantai Utara alias Pantura. Tak kurang 30 warung berjajar sepanjang 100 meter. Mereka menyediakan minuman ringan, kopi, bir, pemijat, hingga perempuan penghibur. “Cewek yang berdandan pasti biasa diajak,” ujar Boy, seorang sopir truk yang ditemui Tempo di sana, lalu tertawa.
Sekali kencan, mereka rata-rata mematok harga Rp 150-200 ribu. Hampir semua pelanggan mereka sopir truk yang singgah. Boy mengklaim selalu mendapatkan tarif paling murah karena merupakan pengunjung tetap di sana. "Sudah ada kamar kecil yang disediakan di belakang warung," katanya berbisik.
Sumber Kutipan
Kini daerah tersebut menjelma sebagai salah satu lokalisasi paling ramai di jalur Pantai Utara alias Pantura. Tak kurang 30 warung berjajar sepanjang 100 meter. Mereka menyediakan minuman ringan, kopi, bir, pemijat, hingga perempuan penghibur. “Cewek yang berdandan pasti biasa diajak,” ujar Boy, seorang sopir truk yang ditemui Tempo di sana, lalu tertawa.
Sekali kencan, mereka rata-rata mematok harga Rp 150-200 ribu. Hampir semua pelanggan mereka sopir truk yang singgah. Boy mengklaim selalu mendapatkan tarif paling murah karena merupakan pengunjung tetap di sana. "Sudah ada kamar kecil yang disediakan di belakang warung," katanya berbisik.
Sumber Kutipan

Sumber lain : Sumber lain
Diubah oleh kandang.naga 28-10-2015 20:42




tien212700 dan kakekane.cell memberi reputasi
2
86K
Kutip
513
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan