- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fadli Zon: Enggak Terlalu Banyak Gunanya Presiden ke AS


TS
Masutaa
Fadli Zon: Enggak Terlalu Banyak Gunanya Presiden ke AS
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat.
Dia menilai, seharusnya Jokowi fokus menangani masalah kebakaran hutan dan kabut asap yang tak juga selesai.
Belum lagi, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 yang akan disahkan pada rapat paripurna 30 Oktober mendatang masih jauh dari kata rampung. (Baca: Ke AS, Jokowi Dinilai Tak Bertanggung Jawab atas Kondisi Dalam Negeri)
"Saya sayangkan kepergian Presiden ke AS karena enggak terlalu banyak gunanya. Di tengah pembahasan asap dan APBN, malah ditinggalkan begitu saja," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/10/2015).
Terlebih lagi, Fadli melanjutkan, Presiden Jokowi juga tidak mendapatkan sambutan luar biasa di Amerika Serikat.
Setibanya di Pangkalan Udara Joint Base Andrews di Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (25/10/2015) pukul 12.20 waktu setempat, Presiden hanya disambut Duta Besar RI untuk AS Budi Bowoleksono, Kepala Protokol Negara AS Peter Selfridge, Dubes AS Robert O Blake, dan Komandan Pangkalan Udara Joint Base Andrews Mayor Jenderal Darryl W Burke.
Adapun pertemuan dengan Obama baru akan dilakukan pada Senin (26/10/2015) siang waktu setempat di Gedung Putih. (Baca: Jokowi: Tidak Ada Rasa Takut dalam Diri Saya)
"Jadi, saya lihat kunjungan ini mubazir," ucap politisi Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, saat Jokowi memutuskan tetap di Indonesia untuk menangani kabut asap dan mewakilkan Wapres Jusuf Kalla dalam pertemuan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, Fadli Zon juga menyatakan protesnya.
Menurut Fadli, Sidang Majelis Umum PBB tersebut merupakan forum yang sangat strategis. Forum itu merupakan momentum bagi negara di dunia untuk menyuarakan sikap terhadap permasalahan global. (Baca: Fadli Zon: Harusnya Jokowi yang Pidato di PBB, Bukan Mewakilkan JK)
Forum tersebut salah satunya terkait dengan pengukuhan sustainable development goals (SDGs) sebagai kelanjutan Millennium Development Goals (MDGs).
"Harusnya Presiden Jokowi yang pidato di PBB, tidak mewakilkan JK," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (29/9/2015).
Presiden Jokowi sebelumnya berjanji akan tetap memantau kondisi Tanah Air, bahkan hingga per menitnya. (Baca: Selama di AS, Jokowi Janji Pantau Tanah Air hingga Menit Per Menit)
"Meski saya meninggalkan Tanah Air, akan terus memantau kondisi poitik, kondisi lapangan dari menit ke menit, jam ke jam, hari per hari," ujar Jokowi di kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (24/10/2015).
Salah satu yang tak akan lepas dari pantauan tersebut adalah kebakaran hutan dan lahan yang hingga saat ini belum padam, bahkan semakin meluas ke Sulawesi dan Papua.
Jokowi meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin pemadaman kebakaran sekaligus memantau penanganan dampaknya.
"Saya minta Wapres dan Menkopolhukam untuk mengambil kebijakan soal penanganan kebakaran hutan dan asap," ujar Jokowi.
Jokowi dan jajaran menterinya bertandang ke AS dari tanggal 25 hingga 29 Oktober 2015.
sumber
Diubah oleh Masutaa 26-10-2015 15:19
0
13K
Kutip
178
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan