- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Operator CDMA & GSM
3G Teknologi Tanggung
![R102000](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/04/21/avatar2857899_2.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
R102000
3G Teknologi Tanggung
Menurut CEO XL Axiata Dian Siswarini teknologi 3G itu tanggung. Menurutnya teknologi 2G masih akan bertahan hingga 2020 dan saat ini 60% pengguna XL masih menggunakan perangkat 2G.
Menurut TS ini berarti kebanyak pengguna perangkat mobile Indonesia tidak memakai smartphone, tidak pakai hp yang ada internetnya. Mungkin memang aneh kalau di kota besar lihat orang tidak pakai smartphone. Tapi di luar kota besar, masih banyak yang pakai hp jadul. Selain karena mudah digunakan juga karena diluar kota mendapat sinyal itu sulit.
Dian Siswarini mengatakan bahwa XL akan fokus mengembangkan layanan data berbasis 3G dan khususnya 4G. Dengan 4G, pengguna akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik khususnya di video. Pengguna bisa melakukan streaming lebih enak, download lebih kencang, hingga main game interaktif tanpa buffering. XL Axiata sendiri masih memiliki 17 ribu BTS 2G dan sudah dimodernisasi.
Kembali ke topik Dian mengganggap 3G sebagai teknologi yang tanggung. "3G itu menurut saya teknologi yang tanggung. Teknologi ini sebetulnya sangat rumit karena harus bisa memberikan layanan suara yang baik, tapi juga 3G-nya harus cepat," katanya.
Komplikasi teknologi 3G membuat layanan ini menjadi sangat mahal buat operator. Cost to serve di 3G menurut Dian lebih mahal daripada di LTE.
"Bagi operator, cost to serve-nya mahal, tapi mengoperasikannya sulit banget. Jadi mengoptimisasi network 3G itu sebetulnya sulit sekali," tandasnya.
Dian menambahkan, pihaknya sempat berdialog dengan penyedia teknologi agar mengembangkan teknologi 4G LTE lebih cepat lantaran sudah ready sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, sepertinya mereka harus mengembalikan dana riset dan pengembangan dulu sehingga akhirnya 4G LTE keluarnya agak telat.
XL ke depannya tidak akan melakukan investasi pembangunan baru lagi, namun hanya melakukan maintenance network. Untuk maintenance network, Dian mengklaim XL mengalokasikan capex sekitar US$ 100 juta setiap tahunnya.
Kalau dipikir-pikir menurut TS, memang bagusnya dih sekarang digalakkan perangkat 4G ready sehingga operator dapat fokus mengembangkan 4G dan meninggalkan 3G.
Menurut TS ini berarti kebanyak pengguna perangkat mobile Indonesia tidak memakai smartphone, tidak pakai hp yang ada internetnya. Mungkin memang aneh kalau di kota besar lihat orang tidak pakai smartphone. Tapi di luar kota besar, masih banyak yang pakai hp jadul. Selain karena mudah digunakan juga karena diluar kota mendapat sinyal itu sulit.
Dian Siswarini mengatakan bahwa XL akan fokus mengembangkan layanan data berbasis 3G dan khususnya 4G. Dengan 4G, pengguna akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik khususnya di video. Pengguna bisa melakukan streaming lebih enak, download lebih kencang, hingga main game interaktif tanpa buffering. XL Axiata sendiri masih memiliki 17 ribu BTS 2G dan sudah dimodernisasi.
Kembali ke topik Dian mengganggap 3G sebagai teknologi yang tanggung. "3G itu menurut saya teknologi yang tanggung. Teknologi ini sebetulnya sangat rumit karena harus bisa memberikan layanan suara yang baik, tapi juga 3G-nya harus cepat," katanya.
Komplikasi teknologi 3G membuat layanan ini menjadi sangat mahal buat operator. Cost to serve di 3G menurut Dian lebih mahal daripada di LTE.
"Bagi operator, cost to serve-nya mahal, tapi mengoperasikannya sulit banget. Jadi mengoptimisasi network 3G itu sebetulnya sulit sekali," tandasnya.
Dian menambahkan, pihaknya sempat berdialog dengan penyedia teknologi agar mengembangkan teknologi 4G LTE lebih cepat lantaran sudah ready sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, sepertinya mereka harus mengembalikan dana riset dan pengembangan dulu sehingga akhirnya 4G LTE keluarnya agak telat.
XL ke depannya tidak akan melakukan investasi pembangunan baru lagi, namun hanya melakukan maintenance network. Untuk maintenance network, Dian mengklaim XL mengalokasikan capex sekitar US$ 100 juta setiap tahunnya.
Quote:
Kalau dipikir-pikir menurut TS, memang bagusnya dih sekarang digalakkan perangkat 4G ready sehingga operator dapat fokus mengembangkan 4G dan meninggalkan 3G.
0
936
3
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan