- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Personal
Ibu Berkarir Ibu Menyusui


TS
dinifauziah
Ibu Berkarir Ibu Menyusui
Semua orang memiliki ibu, namun tidak semua orang bisa menjadi ibu.
Petikan tersebut merupakan sebuah renungan teramat dalam dan rasa syukur saya telah
melahirkan seorang putri di dunia ini. Ajaib, bagaimana dari 2 garis merah sampai dengan
berwujud sempurna, cantik, menggemaskan dan penenang hati orang tuanya. Kami memberi
nama bidadari cantik ini Belva Lavina Arsy.
Salah satu yang dilakukan seorang ibu pasca melahirkan adalah memberikan ASI. Yup,
Air Susu Ibu yang merupakan keajaiban dari Yang Maha Pengasih. Amazing bgt pas pertama kali
melihat kolostrum keluar dari pu*ing. Antara Percaya atau Tidak. Saya sudah menjadi seorang
ibu dan siap menyusui. Hihihihihi. Kolostrum ini sangat berguna karena komposisinya mirip nutrisi
yang diterima pada saat bayi dalam rahim, antibodi yang bagus (imunitas), membersihkan system
pencernaan bayi dari mekonium, serta mengurangi konsentrasi “bilirubin” yang menyebabkan
bayi kuning. So, alasan apa lagi untuk tidak memberikan ASI?
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Berikan secara eksklusif di 6 bulan
pertamanya dan dilanjutkan sampai 2 tahun (kayak iklan ya), hehehehe. ASI merupakan sumber
kehidupan bagi bayi. Bagi ibuibu rumah tangga hal ini sangat mudah dilakukan karena mereka
ada mendampingi buah hatinya 24 jam penuh. Istilahnya pas mau ne*en, langsung slrrruuuppp.
Lalu bagaimana dengan ibuibu berkarir, apakah mereka masih bisa memberikan ASI
sebagai hak anak? Biasanya ibuibu berkarir diberikan cuti selama 3 bulan, entah mau diambil
berapa lama sebelum dan setelah melahirkan. Namun, kebanyakan mereka mengambil cuti di
minggu terakhir HPL (Hari Perkiraan Lahir) dengan dalih supaya lebih lama menghabiskan waktu
bersama anaknya. Di tiga bulan pertama aman2 saja sikecil akan tetep mendapatkan ASI
langsung dari ibunya. Namun ibunya akan mulai sibuk menabung ASI sebagai bekal ketika harus
ditinggal kerja. Dan ini perlu perjuangan keras dan tekad yang kuat. Kebanyakan bagi ibu berkarir
hanya bisa bertahan di 3 bulan saja, mulai bulan ke 4 sudah dicampur dengan sufor karna alasan
bekerja, sibuk, tidak punya waktu, ASI makin sedikit, dan lainlain. Lalu, sebagai wanita karir yang
double job (IRT iya, Kerja iya) apa yang harus kita lakukan agar tetap bisa memberikan ASI
Ekskulsif ditengah keterbatasan waktu yang ada. Berikut tipsnya:
Harus punya tekad dan motivasi yang kuat dalam pemberian ASI ini. Tanpa tekad yang
kuat perjuangan kita akan terasa sangat berat. Dalam hal ini dukungan orangorang
terdekat sangat penting, terutama pasangan kita.
Jaga kondisi kesehatan. Mau ga mau kita harus bergadang di malam hari untuk mompa,
sepengalaman saya tiap 3 jam sekali yang bangun untuk mompa dan menyusui. Karna di
malam hari produksi ASI lagi banyak2nya. Trus siangnya bagaimana? Ngantuuukkk
gileeee, keleyengan pastinya. Hihihi, nikmatin aja.
Makanmakanan bergizi. Ini sangat penting untuk produksi ASI kita, pilih menu makanan
yang bergizi, tidak hanya enak dilidah. Ingat ya apa yang kita makan sikecil juga ikut
merasakan. Contoh makanan yang membuat ASI menjadi banyak adalah papaya, daun
papaya, pare, susu beruang, kacang mede, udang, bubur kacang ijo, sayur bayam, sayur
katuk, semua makanan tersebut rutin saya konsumsi. Walaupun satu pun ga ada yang
Rajinrajinlah memompa ASI dimanapun dan kapanpun kita berada. Yup, saya suka tidak
tahan kalo lagi dikantor ngeliat pompa, berasa pengen mompa terus, hehehe. Karena ASI
itu sifatnya sesuai permintaan dan sugesti kita juga lo. Semakin kita banyak membutuhkan
semakin produksi ASI banyak. Namun semakin kita ogah2an otomatis ASI akan
“mengiyakan” bahwa kita tidak butuh. Ketika kita dikantor atur waktu sebaik mungkin,
usahakan selama ngantor kita sudah 3 kali mompa. Waktu dan tempat disesuaikan.
Jangan lupa, peralatan perang harus selalu dibawa spt breastpump, cooler bag, ice gel,
So, Ibu Berkarir Harus Jadi Ibu Menyusui juga dong
Read More http://goo.gl/qyczJd
writer: dinifauziah
Petikan tersebut merupakan sebuah renungan teramat dalam dan rasa syukur saya telah
melahirkan seorang putri di dunia ini. Ajaib, bagaimana dari 2 garis merah sampai dengan
berwujud sempurna, cantik, menggemaskan dan penenang hati orang tuanya. Kami memberi
nama bidadari cantik ini Belva Lavina Arsy.
Salah satu yang dilakukan seorang ibu pasca melahirkan adalah memberikan ASI. Yup,
Air Susu Ibu yang merupakan keajaiban dari Yang Maha Pengasih. Amazing bgt pas pertama kali
melihat kolostrum keluar dari pu*ing. Antara Percaya atau Tidak. Saya sudah menjadi seorang
ibu dan siap menyusui. Hihihihihi. Kolostrum ini sangat berguna karena komposisinya mirip nutrisi
yang diterima pada saat bayi dalam rahim, antibodi yang bagus (imunitas), membersihkan system
pencernaan bayi dari mekonium, serta mengurangi konsentrasi “bilirubin” yang menyebabkan
bayi kuning. So, alasan apa lagi untuk tidak memberikan ASI?
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Berikan secara eksklusif di 6 bulan
pertamanya dan dilanjutkan sampai 2 tahun (kayak iklan ya), hehehehe. ASI merupakan sumber
kehidupan bagi bayi. Bagi ibuibu rumah tangga hal ini sangat mudah dilakukan karena mereka
ada mendampingi buah hatinya 24 jam penuh. Istilahnya pas mau ne*en, langsung slrrruuuppp.
Lalu bagaimana dengan ibuibu berkarir, apakah mereka masih bisa memberikan ASI
sebagai hak anak? Biasanya ibuibu berkarir diberikan cuti selama 3 bulan, entah mau diambil
berapa lama sebelum dan setelah melahirkan. Namun, kebanyakan mereka mengambil cuti di
minggu terakhir HPL (Hari Perkiraan Lahir) dengan dalih supaya lebih lama menghabiskan waktu
bersama anaknya. Di tiga bulan pertama aman2 saja sikecil akan tetep mendapatkan ASI
langsung dari ibunya. Namun ibunya akan mulai sibuk menabung ASI sebagai bekal ketika harus
ditinggal kerja. Dan ini perlu perjuangan keras dan tekad yang kuat. Kebanyakan bagi ibu berkarir
hanya bisa bertahan di 3 bulan saja, mulai bulan ke 4 sudah dicampur dengan sufor karna alasan
bekerja, sibuk, tidak punya waktu, ASI makin sedikit, dan lainlain. Lalu, sebagai wanita karir yang
double job (IRT iya, Kerja iya) apa yang harus kita lakukan agar tetap bisa memberikan ASI
Ekskulsif ditengah keterbatasan waktu yang ada. Berikut tipsnya:
Harus punya tekad dan motivasi yang kuat dalam pemberian ASI ini. Tanpa tekad yang
kuat perjuangan kita akan terasa sangat berat. Dalam hal ini dukungan orangorang
terdekat sangat penting, terutama pasangan kita.
Jaga kondisi kesehatan. Mau ga mau kita harus bergadang di malam hari untuk mompa,
sepengalaman saya tiap 3 jam sekali yang bangun untuk mompa dan menyusui. Karna di
malam hari produksi ASI lagi banyak2nya. Trus siangnya bagaimana? Ngantuuukkk
gileeee, keleyengan pastinya. Hihihi, nikmatin aja.
Makanmakanan bergizi. Ini sangat penting untuk produksi ASI kita, pilih menu makanan
yang bergizi, tidak hanya enak dilidah. Ingat ya apa yang kita makan sikecil juga ikut
merasakan. Contoh makanan yang membuat ASI menjadi banyak adalah papaya, daun
papaya, pare, susu beruang, kacang mede, udang, bubur kacang ijo, sayur bayam, sayur
katuk, semua makanan tersebut rutin saya konsumsi. Walaupun satu pun ga ada yang
Rajinrajinlah memompa ASI dimanapun dan kapanpun kita berada. Yup, saya suka tidak
tahan kalo lagi dikantor ngeliat pompa, berasa pengen mompa terus, hehehe. Karena ASI
itu sifatnya sesuai permintaan dan sugesti kita juga lo. Semakin kita banyak membutuhkan
semakin produksi ASI banyak. Namun semakin kita ogah2an otomatis ASI akan
“mengiyakan” bahwa kita tidak butuh. Ketika kita dikantor atur waktu sebaik mungkin,
usahakan selama ngantor kita sudah 3 kali mompa. Waktu dan tempat disesuaikan.
Jangan lupa, peralatan perang harus selalu dibawa spt breastpump, cooler bag, ice gel,
So, Ibu Berkarir Harus Jadi Ibu Menyusui juga dong
Read More http://goo.gl/qyczJd
writer: dinifauziah




someshitness dan tata604 memberi reputasi
2
979
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan