- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tiongkok Sebut Proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta Adalah Tiongkok Seutuhnya


TS
jiu.gui
Tiongkok Sebut Proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta Adalah Tiongkok Seutuhnya
- Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xi Feng, mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek pertama Tiongkok di luar negeri yang memasukkan "sepenuhnya unsur Tiongkok", yaitu dalam standard, teknologi, dan peralatan.
Dalam wawancara dengan China's Global Time, Xi Feng mengatakan Tiongkok juga akan berpartisipasi dalam rancangan, pembangunan, operasi dan pengelolaan.
Ini dikatakan Xi Feng dalam penandatanganan kesepakatan proyek kereta cepat senilai 5,5 miliar dolar AS atau Rp 73,62 triliun yang menghubungkan Jakarta-Bandung di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Kesepakatan ditandatangani Pimpinan China Railway International Yang Zhongmin dengan Dwi Windarto, presiden direktur konsorsium BUMN Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Tiongkok akan memegang 40% saham, sedangkan sisanya oleh Indonesia, dan 75% pendanaan disediakan China Development Bank milik pemerintah Tiongkok dan sisanya ditanggung bersama China Railway dan konsorsium BUMN Indonesia.
PT Pilar Sinergi BUMN merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, PT Perkebunan Nusantara VIII.
Penandatanganan ini mengakhiri situasi tak menentu seputar proyek ini, termasuk kabar penolakan proyek ini oleh Presiden Joko Widodo, serta persaingan antara Jepang dan Tiongkok.
Bulan lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Sofyan Djalil mengatakan Tiongkok memperbaiki proposal tanpa menuntut jaminan utang atau penyertaan anggaran negara, setelah sebelumnya menyebut proyek itu terlalu mahal.
Sebuah sumber, seperti dikutip sejumlah media, mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra kunci bagi strategi Tiongkok untuk pengembangan 'Jalur Sutra abad ke-21'.
Proyek ini akan memperkuat kerjasama Tiongkok dengan negara-negara Asia Tenggara untuk menjalankan prakarsa "One Belt One Road" dari Presiden Xi Jinping untuk membangun jaringan pelabuhan, kereta dan jalur angkutan cepat untuk mengembangkan perdagangan, investasi dan pengaruh mereka secara regional.
Berdasar prakarsa ini, BUMN Tiongkok diharapkan secara aktif terlibat dalam penanaman modal luar negeri bidang infrastruktur .
http://www.pikiran-rakyat.com/ekonom...dalah-tiongkok
Dalam wawancara dengan China's Global Time, Xi Feng mengatakan Tiongkok juga akan berpartisipasi dalam rancangan, pembangunan, operasi dan pengelolaan.
Ini dikatakan Xi Feng dalam penandatanganan kesepakatan proyek kereta cepat senilai 5,5 miliar dolar AS atau Rp 73,62 triliun yang menghubungkan Jakarta-Bandung di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Kesepakatan ditandatangani Pimpinan China Railway International Yang Zhongmin dengan Dwi Windarto, presiden direktur konsorsium BUMN Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Tiongkok akan memegang 40% saham, sedangkan sisanya oleh Indonesia, dan 75% pendanaan disediakan China Development Bank milik pemerintah Tiongkok dan sisanya ditanggung bersama China Railway dan konsorsium BUMN Indonesia.
PT Pilar Sinergi BUMN merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, PT Perkebunan Nusantara VIII.
Penandatanganan ini mengakhiri situasi tak menentu seputar proyek ini, termasuk kabar penolakan proyek ini oleh Presiden Joko Widodo, serta persaingan antara Jepang dan Tiongkok.
Bulan lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Sofyan Djalil mengatakan Tiongkok memperbaiki proposal tanpa menuntut jaminan utang atau penyertaan anggaran negara, setelah sebelumnya menyebut proyek itu terlalu mahal.
Sebuah sumber, seperti dikutip sejumlah media, mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra kunci bagi strategi Tiongkok untuk pengembangan 'Jalur Sutra abad ke-21'.
Proyek ini akan memperkuat kerjasama Tiongkok dengan negara-negara Asia Tenggara untuk menjalankan prakarsa "One Belt One Road" dari Presiden Xi Jinping untuk membangun jaringan pelabuhan, kereta dan jalur angkutan cepat untuk mengembangkan perdagangan, investasi dan pengaruh mereka secara regional.
Berdasar prakarsa ini, BUMN Tiongkok diharapkan secara aktif terlibat dalam penanaman modal luar negeri bidang infrastruktur .
http://www.pikiran-rakyat.com/ekonom...dalah-tiongkok
0
1.9K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan