Dari 12 koridor layanan bus Transjakarta, yang paling buruk adalah koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan). Pelayanan koridor 6 paling tidak memuaskan penumpang. Seperti kondisi bus yang tidak laik jalan, waktu tunggu bus yang lama di halte, jalur bus yang rusak, dan sebagainya.

Kadishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan layanan bus Transjakarta koridor 6 punya masalah yang kompleks. Maka dari itu, pihak Dishubtrans DKI Jakarta mengutamakan pembenahan layanan koridor 6 dalam waktu dekat.

"Khusus untuk Koridor 6 tidak bisa dilakukan penindakan, tapi pembenahan secara menyeluruh karena kami kaji sudah parah," jelas Andri, Kamis (22/10/2015) malam.

Lebih lanjut, Andri menjelaskan layanan koridor 6 menyimpan segudang masalah yang sangat parah. Untuk itu, harus dilakukan pembenahan di koridor tersebut.

"Untuk khusus Koridor 6 tahun 2015 ini, saya akan jadikan pilot project karena masalahnya banyak dan sangat kompleks, mulai dari pembenahan pelayanan bus Transjakarta, kami akan perbaiki jalannya, separatornya kami tinggikan, kami pasang barrier gate-nya serta kami persiapkan park and ride," ujar Andri.

Diwartakan sebelumnya, sejumlah penumpang bus Transjakarta koridor 6 mengeluh tentang kondisi bus yang memprihatinkan. Tidak jarang lantai dan badan bus berwarna abu-abu tersebut sudah keropos termakan karat. Belum lagi kursi penumpang yang terlihat kusam dan kotor.

Karatan pun terlihat di sejumlah bagian dalam badan bus, terutama di bagian pintu. Beberapa kali air dari AC yang sudah tidak lagi terasa dingin juga menetes membasahi salah satu kursi penumpang.

Tidak hanya itu, kondisi pintu tengah bus tidak lagi tertutup rapat. Adapun 3 barisan kursi di samping kemudi juga tampak sudah longgar sehingga perlu diikat oleh tali ke tiang panyangga sekitarnya.

Suasana dalam bus juga kerap terdengar bising dengan suara getaran kaca setiap kali jalan yang dilaluinya tidak rata. Kondisi seperti ini membuat penumpang tidak nyaman.

narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...oridor-6/11139

ada lg kah koridor yg tdk memuaskan