JAKARTA - Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin mengatakan, program bela negara adalah salah satu cara untuk mencegah budaya asing yang berpengaruh buruk masuk ke Indonesia.

"Bela negara Itu diamanahkan di UUD 1945 pasal 23 setiap warga negara wajib bela negara. Sehingga salah satu ancaman infiltrasi budaya, cara menghambatnya, cara mengkontra, dan mengantisipasinya adalah melalui orang per orang," ujar Hartind Asrin di Pusdiklat Kemenhan, Jalan Pangkalan Jati, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (22/10/2015).

Asrin menjelaskan, pengaruh negatif budaya asing berdampak sangat berbahaya bagi generasi muda Indonesia yang cenderung mudah terpengaruh, sehingga secara tidak langsung Indonesia mulai dijajah dalam segi budaya.

"Kalau dalam strategi perang itu namanya soft power. Jadi kalau budaya ini masuk tidak terasa. Tapi daya menghancurkannya ini sangat luar biasa. Seperti contoh, budaya barat Hollywood. Dia mainkan koboi main tembak-tembak orang, akhirnya anak-anak kita jadi anarkis," paparnya.

Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan mengadakan malam bahasa dan budaya Internasional yang digelar di Pusdiklat Kemenhan, Pondok Labu, Jakarta Selatan, guna mempromosikan budaya bangsa Indonesia ke mancanegara.

"Kita buat ajang mempromosikan budaya Indonesia kepada mancanegara seperti mancanegara mempromosikan budaya mereka kepada negara kita. Jadi supaya mereka tahu juga kalau Indonesia ini kaya budaya, yang dihadiri oleh duta besar dari 22 negara, ini salah satu bentuk pertahanan negara," pungkasnya.

sumber : http://news.okezone.com/read/2015/10...n-budaya-asing