Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selama ini mendapatkan suntikan modal, atau Penyertaan Modal Negara (PMN). Bila tetap rugi, menurutnya sudah tidak layak disalurkan PMN.

"Sudah kita suntak suntik tetap rugi ya untuk apa. Saya kira harus ada gagasan baru supaya BUMN kita betul-betul berubah," ungkap Jokowi, di depan pada Direktur Utama BUMN, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Dengan menyuntikkan modal, Jokowi berharap BUMN dapat menjadi penggerak ekonomi. Apalagi di tengah kondisi perlambatan yang dialami sekarang. Banyak yang terjadi di negara lain, menggerakkan ekonomi dengan memanfaatkan BUMN.

"Negara-negara yang lain menggunakan BUMN untuk menjadi penggerak, kenapa kita tidak?" tegas Jokowi.

Jokowi menegaskan, bila permasalahan ada pada tataran Direksi, maka Menteri BUMN memiliki kewenangan untuk melakukan pergantian. Seharusnya tidak ada lagi alasan.

"Saya sudah perintah kepada menteri BUMN, kira-kira Dirutnya, Direksinya, Manajemennya tidak bisa mengikuti arah ini ya sudah cepat ganti," terangnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menginginkan agar BUMN menjadi besar, kuat dan lincah. Tidak hanya di dalam negeri, namun juga tataran global.

"Karena saya ingin BUMN kita berpikir besar. Menjadi pemain global. Saya kira banyak juga yang sudah masuk, bank sudah, semen sudah, konstruksi sudah, yang lain harus seperti itu," sebut Jokowi.

"Kalau ada momentum tidak kita gunakan kemudian kita hanya begitu begitu saja maju tidak mundur tidak, saya sudah tidak mau lagi dapat cerita seperti itu," pungkasnya.

(mkl/dnl) Sumber Barokah

Kira2 BUMN mana ya yg disindir?? ane jadi inget doi ngomong soal Nasib Sepak Bola kita yg dibikin anak band oleh FIFA. Pesimist!!