Satu tahun memimpin Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum berhasil mengubah pola dukungannya yang dulu terlihat dalam hasil Pemilihan Presiden 2014.

Penelitian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Oktober 2015 ini menunjukkan bahwa saat ini rakyat yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja mantan Wali Kota Solo itu mencapai 51,7 persen.

Sehingga, perbandingan persentase perolehan tersebut mendekati perolehan suara pada Pilpres 2014, di mana Jokowi 53 persen dan Prabowo 47 persen.

Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan mengatakan, ada yang unik dalam survey evaluasi publik nasional setahun pemerintahan Jokowi. Yakni, lanjut dia, Partai Hanura sebagai partai pendukung pemerintah memiliki tingkat ketidakpuasan paling tinggi dalam setahun pemerintahan Presiden Jokowi.

"Menarik untuk dicatat, salah satu partai pendukung pemerintah, Partai Hanura tingkat kepuasan pendukungnya sangat rendah yakni 18 persen," kata Djayadi, di Kantor SMRC, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2015).

Djayadi mengatakan, dari segi pendukung partai di KIH tingkat kinerja Presiden dinilai cendrung positif. Partai seperti Nasdem, PKB, PDIP, Golkar dan PAN berada diangka 55 persen hingga 66 persen.

"Tingkat kepuasan cendrung negatif di kalangan pendukung partai PKS, Gerindra, Demokrat, PPP dan Hanura diangka 18 persen dan 45 persen," pungkasnya.

Populasi survei ini baru selesai dilakukan seminggu yang lalu. Survei dilakukan kepada seluruh warga Indonesia yang telah memiliki hak pilih dalam Pemilu, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun ke atas. Dari populasi itu dipilih secara random dengan multistage random sampling 1.220 responden yang terpilih dan diwawancarai lewat tatap muka yang dilakukan pewawancara yang telah terlatih.

http://news.okezone.com/read/2015/10...impinan-jokowi