- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
lalat tanpa sayap


TS
rezazcool
lalat tanpa sayap
ijin cerita gan....
mudah2an agan agan berkenan....
Part I ( Muak )
Malam ini seperti semuanya berhenti, angin telah menghilangkan nyanyian gesekan daun, tak juga menggulung ombak agar menari dilautan, awan awan hanya diam tak menyerupai bentuk
Bumi seperti digelayuti comet sehingga bergerak menyeret memutari rotasinya
Jangkrik tak bergerak mengadu kaki nya, mungkin sudah terlelap...
Katak tak memanggil sang hujan hanya mengembang-kempiskan tenggorokannya tanpa ada suara....
Saya mematung...duduk bersila dipekarangan rumah dengan rokok menyala yang lama tak terhisap...
Lalu rokok menjadi abu, asbak penuh puntung....
Hari ini entah telah berapa ratus kali pikiran itu terlintas dikepala...
Hayalanku untuk memecahkan gelas, merobohkan rak piring beserta isinya sambil memaki ketidakpuasanku atas semuanya...
Saat engkau oh yang kunyatakan, dengan salaman oleh penghulu sebagai pelengkap tulang rusuk ku, tak menggubris kata-kataku dari yang kecil hingga yang prinsipil !!
Saat semua hanya dinilai berdasar materi !! Cinta tak lagi punya gigi...apa yang terlihat didepan mata mu hanya aku yang tak berprilaku seperti layaknya suami yang harus menafkahi istri...
Tak pernah kau lihat jerih payahku...
Sedikit sekali kau hargai aku
Tak pernah kau menuruti suami mu
Tak bisa menghargai suami mu
Tak sedetikpun aku lihat perilaku sayang mu
Selalu merasa paling benar
Tak pernah lembut
Tak pernah berucap maaf
Tak pernah salah
Selalu merasa yang mempunyai andil besar
Mungkin tulisan ini penuh ke egoisan...
Tpi aku masih dikamar yang sama dengan mu sampai detik ini dan mengalahkan rasa ku,
Kadang jelas ejekan dari nafsu yang memuncak, keluar dlam bentuk suara dikepala kalau Saya adalah suami yang banci !! Tak punya prinsip !! Lemah!! Tak berwibawa !! Payah !!! Tak bisa ambil sikap !!! Kalau berani akhiri saja dasar pengecut !!!
Lalu hati mungkin, berkata jangan...saya masih sayang, kasihan anak-anak, lihat bagaimana iya masih mengurusi mu, lalu kembali nafsu berteriak, ngurusin mbah mu !! Kaya begitu yang disebut ngurus?? kalau begitu ia bukan kekasihmu melainkan pembantumu....mudah cari saja pembantu rumah tangga....tak usah cari istri !!! Buktinya kau pun susah menindihnya..!!! Mending cari pramuria, bayar, tak sulit kau mengeluarkan mani mu kata nafsu lagi...
Mungkin janjimu mengikuti dan menjadikan aku imam mu hanya reak dari hidung mu yang kau keluarkan dengan 1 kali dorongan dari tenggorokan di bantu hembusan nafas yg kencang
Lalu sedih...sangat sedih...membayang di retina, anak ku yang kecil begitu kurus nya ia....begitu kering rambutnya karna tak terurusi dengan benar, air mata saya menderas sesaat retina menggambarkan kilasan dengan jelas anak saya, setengah saya yang harus lahir dari rahim yang mungkin salah !!, buah hati, hadiah terindah, seperti saya sia-siakan. anak saya yang kecil menjadi contoh bagaimana kehidupan saya yang sulit....saya menyalahkan saya sendiri yang begitu bodoh, begitu tidak cerdik menghadapi hidup, begitu cepat keputusan untuk memilih..
Sepertinya keputusan- keputusanku, pertigaan dalam hidup yang kuambil adalah jalan- jalan yang berlubang yang terisi lumpur hidup.....
Tulang rusuk yang hilang sudah kutemukan, harus nya melengkapi bukan menusuk-nusuk menghancurkan...!!
Mungkin ini tulisan penuh keegoisan...
1 juta kali akan ku pertimbangkan untuk memukul sendiri tulang rusuk yang kini menempel ditubuh, karna yang akan merasakan sakit nya pasti badanku sendiri...
Kembali hari itu lusa setelah azhar saya mengendarai motor dengan pikiran mengambang, melewati satu persatu lampu merah dikawasan cibinong..
Tepat dibawah pohon angsana sebelah kiri jalan, yang hampir daunnya mengering semua ada warung rokok, saya memelankan motor, melihat ke warung, mencari minuman dingin yang berada dalam cooler box, setelah saya temukan saya pun berhenti dan memarkir motor, sempat merogoh kantong celana hanya ada 3 ribuan lecek, langsung menghampiri warung lalu bertanya aq#a gelas..dijawab lirikan wanita separuh baya kearah cooler, cepat saya buka dan ambil yang paling dingin lalu menenggaknya habis, karna kerongkongan ini haus sekali..
Duduk di 2 batang bambu yang dijadikan bangku oleh si empunya warung, menoleh dalam lagi ke kantong baju yang terselip 3 batang rokok, ambil dan bakar lalu mulai lamunan panjang, karna tak tau lagi arah melangkah...
Sebuah univ di negri paman sam sana pernah meneliti bahwa kesulitan keuangan yang paling mempengaruhi orang dalam kekalutan, dan membuatnya tidak bisa berfikir apapun...mungkin seperti inilah keadaan ku...kalut, hitam gelap menggantung ditengkorak kepala hingga tak terbesit cara mengentaskan kemiskinan ku..
Sekilas kulihat kerah baju kemeja coklatku yang membercak putih akibat keringat yang mengering, berpadu dengan bayangan samar dari badan yang menandakan kemeja ku usang
Masih dalam lamunan saya terbayang orang tua....
Bagaimana bapak saya seorang ex pekerja swasta yang tak lagi bekerja karna terserang stroke, ibu yang memang mengandalkan bapak kini harus berjuang sendiri, karna anaknya pun tak dapat diandalkan, ibu yang begitu bersemangat dulu dalam mengarungi hari, kini terlihat sangat tua dari umurnya, ibu yang entah malaikat atau bidadari itu kini seperti kehilangan sayap..saya mencintai ibu dengan gaya saya, seringnya malah adu kata, kekolotan ibu saya kadang memang memancing amarah, mungkin itu yang membuat jalan hidup saya susah...berkali- kali saya meminta maaf pada ibu, lewat telephone, atau pas idul fitri, belum juga mengalir rezeki ku, memang aku tak pernah membasuh kakinya dan bersimpuh sambil menangis tulus di hadapannya, ada rasa malu dilihat orang mungkin,sanak keluarga tepatnya...
mudah2an agan agan berkenan....
Part I ( Muak )
Malam ini seperti semuanya berhenti, angin telah menghilangkan nyanyian gesekan daun, tak juga menggulung ombak agar menari dilautan, awan awan hanya diam tak menyerupai bentuk
Bumi seperti digelayuti comet sehingga bergerak menyeret memutari rotasinya
Jangkrik tak bergerak mengadu kaki nya, mungkin sudah terlelap...
Katak tak memanggil sang hujan hanya mengembang-kempiskan tenggorokannya tanpa ada suara....
Saya mematung...duduk bersila dipekarangan rumah dengan rokok menyala yang lama tak terhisap...
Lalu rokok menjadi abu, asbak penuh puntung....
Hari ini entah telah berapa ratus kali pikiran itu terlintas dikepala...
Hayalanku untuk memecahkan gelas, merobohkan rak piring beserta isinya sambil memaki ketidakpuasanku atas semuanya...
Saat engkau oh yang kunyatakan, dengan salaman oleh penghulu sebagai pelengkap tulang rusuk ku, tak menggubris kata-kataku dari yang kecil hingga yang prinsipil !!
Saat semua hanya dinilai berdasar materi !! Cinta tak lagi punya gigi...apa yang terlihat didepan mata mu hanya aku yang tak berprilaku seperti layaknya suami yang harus menafkahi istri...
Tak pernah kau lihat jerih payahku...
Sedikit sekali kau hargai aku
Tak pernah kau menuruti suami mu
Tak bisa menghargai suami mu
Tak sedetikpun aku lihat perilaku sayang mu
Selalu merasa paling benar
Tak pernah lembut
Tak pernah berucap maaf
Tak pernah salah
Selalu merasa yang mempunyai andil besar
Mungkin tulisan ini penuh ke egoisan...
Tpi aku masih dikamar yang sama dengan mu sampai detik ini dan mengalahkan rasa ku,
Kadang jelas ejekan dari nafsu yang memuncak, keluar dlam bentuk suara dikepala kalau Saya adalah suami yang banci !! Tak punya prinsip !! Lemah!! Tak berwibawa !! Payah !!! Tak bisa ambil sikap !!! Kalau berani akhiri saja dasar pengecut !!!
Lalu hati mungkin, berkata jangan...saya masih sayang, kasihan anak-anak, lihat bagaimana iya masih mengurusi mu, lalu kembali nafsu berteriak, ngurusin mbah mu !! Kaya begitu yang disebut ngurus?? kalau begitu ia bukan kekasihmu melainkan pembantumu....mudah cari saja pembantu rumah tangga....tak usah cari istri !!! Buktinya kau pun susah menindihnya..!!! Mending cari pramuria, bayar, tak sulit kau mengeluarkan mani mu kata nafsu lagi...
Mungkin janjimu mengikuti dan menjadikan aku imam mu hanya reak dari hidung mu yang kau keluarkan dengan 1 kali dorongan dari tenggorokan di bantu hembusan nafas yg kencang
Lalu sedih...sangat sedih...membayang di retina, anak ku yang kecil begitu kurus nya ia....begitu kering rambutnya karna tak terurusi dengan benar, air mata saya menderas sesaat retina menggambarkan kilasan dengan jelas anak saya, setengah saya yang harus lahir dari rahim yang mungkin salah !!, buah hati, hadiah terindah, seperti saya sia-siakan. anak saya yang kecil menjadi contoh bagaimana kehidupan saya yang sulit....saya menyalahkan saya sendiri yang begitu bodoh, begitu tidak cerdik menghadapi hidup, begitu cepat keputusan untuk memilih..
Sepertinya keputusan- keputusanku, pertigaan dalam hidup yang kuambil adalah jalan- jalan yang berlubang yang terisi lumpur hidup.....
Tulang rusuk yang hilang sudah kutemukan, harus nya melengkapi bukan menusuk-nusuk menghancurkan...!!
Mungkin ini tulisan penuh keegoisan...
1 juta kali akan ku pertimbangkan untuk memukul sendiri tulang rusuk yang kini menempel ditubuh, karna yang akan merasakan sakit nya pasti badanku sendiri...
Kembali hari itu lusa setelah azhar saya mengendarai motor dengan pikiran mengambang, melewati satu persatu lampu merah dikawasan cibinong..
Tepat dibawah pohon angsana sebelah kiri jalan, yang hampir daunnya mengering semua ada warung rokok, saya memelankan motor, melihat ke warung, mencari minuman dingin yang berada dalam cooler box, setelah saya temukan saya pun berhenti dan memarkir motor, sempat merogoh kantong celana hanya ada 3 ribuan lecek, langsung menghampiri warung lalu bertanya aq#a gelas..dijawab lirikan wanita separuh baya kearah cooler, cepat saya buka dan ambil yang paling dingin lalu menenggaknya habis, karna kerongkongan ini haus sekali..
Duduk di 2 batang bambu yang dijadikan bangku oleh si empunya warung, menoleh dalam lagi ke kantong baju yang terselip 3 batang rokok, ambil dan bakar lalu mulai lamunan panjang, karna tak tau lagi arah melangkah...
Sebuah univ di negri paman sam sana pernah meneliti bahwa kesulitan keuangan yang paling mempengaruhi orang dalam kekalutan, dan membuatnya tidak bisa berfikir apapun...mungkin seperti inilah keadaan ku...kalut, hitam gelap menggantung ditengkorak kepala hingga tak terbesit cara mengentaskan kemiskinan ku..
Sekilas kulihat kerah baju kemeja coklatku yang membercak putih akibat keringat yang mengering, berpadu dengan bayangan samar dari badan yang menandakan kemeja ku usang
Masih dalam lamunan saya terbayang orang tua....
Bagaimana bapak saya seorang ex pekerja swasta yang tak lagi bekerja karna terserang stroke, ibu yang memang mengandalkan bapak kini harus berjuang sendiri, karna anaknya pun tak dapat diandalkan, ibu yang begitu bersemangat dulu dalam mengarungi hari, kini terlihat sangat tua dari umurnya, ibu yang entah malaikat atau bidadari itu kini seperti kehilangan sayap..saya mencintai ibu dengan gaya saya, seringnya malah adu kata, kekolotan ibu saya kadang memang memancing amarah, mungkin itu yang membuat jalan hidup saya susah...berkali- kali saya meminta maaf pada ibu, lewat telephone, atau pas idul fitri, belum juga mengalir rezeki ku, memang aku tak pernah membasuh kakinya dan bersimpuh sambil menangis tulus di hadapannya, ada rasa malu dilihat orang mungkin,sanak keluarga tepatnya...


anasabila memberi reputasi
1
1.5K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan