- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jika Beroperasi, Kereta Cepat Akan Jadi Penggerak Roda Ekonomi


TS
infonitascom
Jika Beroperasi, Kereta Cepat Akan Jadi Penggerak Roda Ekonomi

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diklaim bisa menjadi penggerak roda ekonomi regional. Pasalnya, proyek kereta cepat tersebut akan diintegrasikan dengan pengembangan kawasan pada lokasi persinggahan (Transit Oriented Development/TOD) sepanjang koridor Jakarta-Bandung.
Direktur Utama PT Wijaya Karya, Bintang Perbowo mengatakan, dengan adanya TOD, sentra ekonomi akan tercipta dan mendorong pengembangan kota-kota mandiri baru di sepanjang jalur kereta tersebut.
"Lewat TOD, tiap daerah di Jawa Barat yang dilewati jalur kereta cepat dapat mengembangkan wilayah dengan pembangunan infrastruktur yang memadai agar menjadi sentra bisnis, kawasan hunian, pusat pemerintahan, pendidikan, dan wisata yang diminati masyarakat," kata Bintang di sela-sela acara "Joint Venture Agreement Signing" di Hotel Pullman, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2015).
Bintang mencontohkan, di wilayah Walini, Cikalong, Bandung Barat, akan dikembangkan kota baru, yang menjadi sentra bisnis. Dengan kereta tersebut, nantinya Bandung akan dapat dijangkau dari Jakarta hanya 30 menit dengan kereta cepat. "Ini adalah kesempatan emas bagi BUMN yang menunjukkan kinerja terbaiknya," terangnya.
Sementara Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan hal senada, kehadiran TOD kereta cepat akan mendorong akselerasi pertumbuhan kawasan bisnis di Timur Bekasi dan Cikarang.
"Berkembangnya sentra bisnis koridor Jakarta-Bandung jadi salah satu keunggulan keberadaan kereta cepat. Apalagi kalau kunjungan wisatawan mancanegara terus digalakkan pemerintah pusat, kereta cepat bisa jadi sarana transportasi untuk mengunjungi kota kreatif Bandung dan sekitarnya," ujar Edi.
Sedangkan, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Dadi Sunardi mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan aset perusahaan yang dipimpinnya untuk mendukung pembangunan sentra bisnis maupun kawasan hunian.
"Tanah perusahaan di Walini, kini tidak produktif dan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan pemukiman yang lebih nyaman dengan udara pegunungan yang hijau dan menjadi kota yang ramah lingkungan," pungkasnya.
narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...-ekonomi/10934
semoga bsa dsegerakan




Diubah oleh infonitascom 19-10-2015 14:14
0
2.6K
47


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan