Indonesia membutuhkan pemimpin Bertangan Besi dalam artian Tegas dan Mampu menggerakkan Ekonomi. Namun berhati Susu atau Bersih.

Bukan yang bermodalkan Pencitraan namun tak bisa Memimpin.

Itulah pandangan  pengamat politik dari Monash Institute, Mohammad Nasih.

Menurutnya, pasca reformasi rakyat yang diberi kesempatan memilih pemimpin gagal melaksanakan hak demokrasinya.

Ini karena ketidakcakapan masyarakat dalam menentukan pilihan.

"Diperlukan pemimpin yang tegas dilandasi oleh basis keilmuan yang cukup. Sebab, masyarakat Indonesia masih belum cerdas dan sangat mudah dibodohi. Jadi, Indonesia perlu pemimpin bertangan besi berhati susu," Mohammad Nasih di Jakarta, Senin (19/10/2015). 

Nasih mengungkapkan rakyat sering salah pemimpin. Lebih banyak pemimpin yang terpilih pascareformasi sangat jauh dari kualifikasi seorang pemimpin. Asal rakyat suka, maka jadi.

Sebab basis kesukaan masyarakat tidak berdasarkan ukuran-ukuran kualifikasi pemimpin.

"Mereka (pemimpin pilihan masyarakat-red) tidak memiliki rekam jejak dalam memimpin. Dan para pemimpin yang terpilih justru tidak berusaha mengatur rakyat untuk mengarahkan kepada kebaikan," papar dia.

Nasih memperlihatkan bangsa Indonesia kini seperti terombang-ambing. Pemimpin ikut arus keinginan rakyat, walaupun keinginan rakyat dalam jangka pendek maupun panjang sesungguhnya merusak. Maka jadilah kondisi galau hebat seperti sekarang ini.


Diuraikankan Pemimpin Tegas dan Keras adalah yang tidak Mencla Mencle. Juga tidak harus Militer.


Sebab banyak pula pemimpin dari sipil yang sangat tegas. Sebaliknya pemimpin asal militer namun lemah. Terpenting juga bersih dari korupsi. 

"Dan saya kira Indonesia memiliki cukup banyak orang yang berkualifikasi itu," ujar dia. Untuk itu dia minta parpol berbenah diri dan mengutamakan pendidikan politik.

Tujuannya bisa menghasilkan negarawan yang mengurus bangsa ini dengan baik.


Sumber


Sepertinya Puan yg Berhati Susu...tapi Sayang Sepertinya Puan tidak Bertangan Besi !!