Upaya Kemenpora untuk membebaskan ranah sepak bola Indonesia dari sanksi FIFA tetap dilakukan. Menpora memanfaatkan pertemuan dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) karena ada salah satu Komite Eksekutif FIFA yang tergabung di sana.

Pertemuan dengan OCA sudah berlangsung di Turkmenistan pada Jumat 11 September lalu. Agenda utamanya bukanlah membahas sepak bola melainkan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Meski begitu, Menpora Imam Nahrawi tetap meyakini lobi-lobi seputar sanksi FIFA kepada Indonesia akan bisa terjadi karena banyak pihak yang terkait dengan FIFA, khususnya ketua OCA, Syeikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, yang merupakan salah satu anggota Komite Eksekutif FIFA.

Menpora yang fasih berbahasa Arab permudah 'proximity' (kedekatan) dgn Sheikh Al Sabah berkomunikasi, tulis Kemenpora melalui akun twitter resmi mereka @KEMENPORA_RI.



===========

Seikh: Ada masalah apa di sepakbola negara antum?

Menbola: Ana funya federasi digantung FIFA akhi..

Seikh: Hohoho, mengafa bisa seferti itu?

Menbola: Menuruts FIFA ana melakukan interfensi femerintah akhi.... Padahal ana hanya mengatur federasi dengan fakai pedoman FIFA

Seikh: Baiklah, nanti ana coba bicara dalam rafat FIFA minta cari solusi untuk cabut sanksi di Negara antum.

===========

Sheikh: Wahai FIFA, kenafa kamu memberi sanksi kefada Indonesia

FIFA: Kami lihat ada intervensi pemerintah

Sheikh: Tidak bagus tindakan kalian harusnya lihat dulu kondisinya, seperti di saya funya negara juga ada intervensi femerintah

FIFA: Ya udah negara kamu juga kita kasih Sanksi !! Mulai besok Sepakbola Kuwait tidak boleh bertanding Internasional

Seikh: ...^*_#@*_*@

===========

Ya, akhirnya FIFA resmi memberi sanksi kepada Kuwait, sejak Jumat 16 Oktober 2015.

Asosiasi Sepakbola Kuwait (KFA) di suspend untuk waktu yang tidak terbatas hingga pemerintah menarik campur tangannya. Intervensi dari pemerintah Kuwait serupa dengan apa yang dilakukan Kemenpora di Indonesia.

Kuwait juga menjadi anggota FIFA kedua yang disanksi FIFA, setelah Indonesia.

Sikap tegas FIFA kepada KFA tentunya bisa menjadi pelajaran tersendiri bagi Indonesia. FIFA ternyata tidak memberi toleransi kepada KFA walau di sana ada salah satu tokoh yang berpengaruh di FIFA, yakni Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah.

Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah adalah salah satu dari 25 anggota Exco FIFA. Ia juga menjabat Ketua Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Ia disebut-sebut memiliki pengaruh yang luas di Asia, baik dalam olahraga secara umum maupun sepakbola.

Dalam kapasitasnya sebagai Presiden OCA, Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah sudah beberapa kali ke Indonesia, sehubungan dengan rencana pergelaran Asian Games 2018.