- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Alasan-alasan Kenapa Jakmania-Viking Nggak Pantes Ribut
TS
carpediemis
Alasan-alasan Kenapa Jakmania-Viking Nggak Pantes Ribut
Kamu semua pasti udah pada tau kan kalo sekarang ini Ibu Kota kayak lagi mau dilanda perang, bahkan ditetapin Jakarta Siaga Satu. Bukan perang antar-negara, tapi perang antar-suporter sepak bola. Tepatnya Suporter Persija vs suporter Persib, yaitu Jakmania dan Viking. Padahal kalo dipikir-pikir Jakmania-Viking nggak pantes ribut lho, soalnya dua kota ini sama-sama saling bergantung.
Karena alasan-alasan ini, baiknya Jakmania-Viking berdamai. Soalnya, ribut itu kan nggak ada gunanya. Udah nggak jaman.
Kalo mau ribut, mendingan ribut yang bukan adu fisik. Ribut secara kreatif aja, ciptain yel-yel kreatif, ciptain tarian supoter yang lebih hebat daripada tarian suporter lawan, dll.
Lagian klub besar aja kayak, Barcelona-Real Madrid, yang suporternya jauh lebih besar dan lebih fanatik dari suporter Persija-Persib, nggak pernah tuh ribut secara fisik.
Kedua suporter juga tetep aman-aman aja tuh kalo lagi ngelakonin laga tandang. Nggak pernah ada sampe yang luka-luka atau yang mati.
Berikut ini adalah alasan-alasan Jakmania-Viking nggak pantes ribut.
1. Klub Elite dan paling tua
Persija dan Persib adalah klub elite dan paling tua di Indonesia. Karena itu, sebagai yang sudah tua, Persija-Persib harus bisa ngajarin cinta damai ke klub lainnya yang lebih muda.
2. Udah Banyak yang Mati
Jakmania-Viking nggak bosen apa saling bunuh. Inget yah kalian itu suporter, bukan pembunuh. Apa kalian puas ngebacok orang, sampe ngebunuh orang. Kalo kalian puas, itu tandanya kalian ada masalah kejiwaan.
3. Malu Sama Suporter Eropa
Seperti tulisan di atas, malu dong sama suporter tim Eropa yang lebih fanatik, tapi bisa tetep damai. Suporter di Eropa kalo mau cengin pake cara-cara kreatif. Lewat yel-yel, lagu, aksi digital, tarian. Tapi, mereka tetep ngeboleh suporter lawan untuk datang ke markasnya. Nggak kayak Jakmania-Viking.
4. Kasian Sama Klub
Suporter juga harus mikirin nasib klub dong. Kan kalo kalian berulang, klub kalian juga yang rugi. Misal, nggak boleh gelar laga kandang dengan penonton, nggak boleh gelar laga kandang di markas sendiri, sampe dengan yang nilainya bisa ratusan juta. Nah, kalian mikir nggak sih, kalo klub kalian rugi besar dengan aksi anarkis yang kalian buat. Katanya kalian cinta klub, masak malah ngerugiin klub kesayangan kalian sih.
5. Jakarta-Bandung Saling Membutuhkan
Kalian Jakmnia-Viking, kalian mikir nggak sih kalo Jakarta dan Bandung itu dua kota yang saling membutuhkan. Banyak orang Jakarta yang kuliah di Bandung, bahkan saban akhir pekan datang ke Bandung untuk liburan. Sebaliknya juga sama, banyak banget orang Bandung yang datang ke Jakarta untuk cari kerja. Nah kalo suporter rusuh, yang kasian kan warga Jakarta dan Bandung sendiri. Mereka ketakutan sama ulah kalian yang anarkis. Takut mobilnya diancurin, takut jadi korban salah pukul. Coba bayangin kalo salah satu di antaranya ada keluarga kalian.
SUMBERNYA
Karena alasan-alasan ini, baiknya Jakmania-Viking berdamai. Soalnya, ribut itu kan nggak ada gunanya. Udah nggak jaman.
Kalo mau ribut, mendingan ribut yang bukan adu fisik. Ribut secara kreatif aja, ciptain yel-yel kreatif, ciptain tarian supoter yang lebih hebat daripada tarian suporter lawan, dll.
Lagian klub besar aja kayak, Barcelona-Real Madrid, yang suporternya jauh lebih besar dan lebih fanatik dari suporter Persija-Persib, nggak pernah tuh ribut secara fisik.
Kedua suporter juga tetep aman-aman aja tuh kalo lagi ngelakonin laga tandang. Nggak pernah ada sampe yang luka-luka atau yang mati.
Berikut ini adalah alasan-alasan Jakmania-Viking nggak pantes ribut.
1. Klub Elite dan paling tua
Spoiler for Klub elite dan paling tua:
Persija dan Persib adalah klub elite dan paling tua di Indonesia. Karena itu, sebagai yang sudah tua, Persija-Persib harus bisa ngajarin cinta damai ke klub lainnya yang lebih muda.
2. Udah Banyak yang Mati
Spoiler for Udah Banyak yang Mati:
Jakmania-Viking nggak bosen apa saling bunuh. Inget yah kalian itu suporter, bukan pembunuh. Apa kalian puas ngebacok orang, sampe ngebunuh orang. Kalo kalian puas, itu tandanya kalian ada masalah kejiwaan.
3. Malu Sama Suporter Eropa
Spoiler for Malu sama suporter Eropa:
Seperti tulisan di atas, malu dong sama suporter tim Eropa yang lebih fanatik, tapi bisa tetep damai. Suporter di Eropa kalo mau cengin pake cara-cara kreatif. Lewat yel-yel, lagu, aksi digital, tarian. Tapi, mereka tetep ngeboleh suporter lawan untuk datang ke markasnya. Nggak kayak Jakmania-Viking.
4. Kasian Sama Klub
Spoiler for Kasian Sama Klub:
Suporter juga harus mikirin nasib klub dong. Kan kalo kalian berulang, klub kalian juga yang rugi. Misal, nggak boleh gelar laga kandang dengan penonton, nggak boleh gelar laga kandang di markas sendiri, sampe dengan yang nilainya bisa ratusan juta. Nah, kalian mikir nggak sih, kalo klub kalian rugi besar dengan aksi anarkis yang kalian buat. Katanya kalian cinta klub, masak malah ngerugiin klub kesayangan kalian sih.
5. Jakarta-Bandung Saling Membutuhkan
Spoiler for Jakarta-Bandung saling membutuhkan:
Kalian Jakmnia-Viking, kalian mikir nggak sih kalo Jakarta dan Bandung itu dua kota yang saling membutuhkan. Banyak orang Jakarta yang kuliah di Bandung, bahkan saban akhir pekan datang ke Bandung untuk liburan. Sebaliknya juga sama, banyak banget orang Bandung yang datang ke Jakarta untuk cari kerja. Nah kalo suporter rusuh, yang kasian kan warga Jakarta dan Bandung sendiri. Mereka ketakutan sama ulah kalian yang anarkis. Takut mobilnya diancurin, takut jadi korban salah pukul. Coba bayangin kalo salah satu di antaranya ada keluarga kalian.
SUMBERNYA
0
2.7K
28
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan