- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
save rohingya, usir pegungsi indonesia.


TS
m.a.w.a.r.
save rohingya, usir pegungsi indonesia.
2.000 Pengungsi Aceh Singkil di Tapanuli Butuh Bantuan

Anak-Anak Pengungsi Aceh Singkil Takut Kembali ke Daerah Asal

Menteri Khofifah: Pemerintah Akan Melayani Pengungsi Rohingya dan Bangladesh



Fahri minta Pemerintah keluarkan regulasi soal kemanusiaan

Pimpinan dan Anggota DPR RI Kunjungi Pengungsi Rohingya

Alasan Mensos Khofifah Salut dengan Rohingya
miang. (Rmn)
Kemensos Salurkan Rp2,3 M untuk Pengungsi Rohingya
Pasca rusuh Tolikara, Menteri Khofifah beri bantuan ke pengungsi

sy terharu gan...............:berdukas

Spoiler for http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151013222126-20-84833/2000-pengungsi-aceh-singkil-di-tapanuli-butuh-bantuan/:
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 700 kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 2.000 warga Aceh Singkil mengungsi ke sekolah gereja HKBP, tepatnya di Desa Saragih, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Saat ini mereka membutuhkan bantuan seperti pakaian, makanan dan selimut.
Ernawati (33), salah satu pengungsi, mengatakan saat ini dirinya bersama warga lain sedang berkumpul di pengungsian. Banyaknya warga yang mengungsi membuat pengungsian tidak mampu menampung warga. Dia bersama satu orang anaknya memilih mengungsi di Tapanuli Tengah karena lokasinya yang dekat dengan Aceh Singkil.
"Kondisi saat ini hujan, di sini sedang berkumpul, tempat pengungsian terbatas jadi banyak yang menumpang ke rumah warga," kata Erna, ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (13/10).
Pilihan Redaksi
Kapolri Beberkan Kronologi Kerusuhan Aceh Singkil
Rusuh Aceh Singkil Terjadi Setelah Kesepakatan IMB Gereja
Dua Rumah Ibadah Terbakar di Aceh Singkil
Menurut Erna, jumlah pengungsi masih terus berdatangan. Hal ini terjadi karena warga takut menjadi korban berikutnya. Sulitnya akses tranportasi juga menyebabkan pengungsi baru sampai ke lokasi pengungsian pada malam hari.
"Pengungsi masih terus berdatangan, soalnya mereka nunggu jemputan, warga kristennya 80-90 persen mengungsi," ujarnya.
Dia menjelaskan lokasi pengungsian berada di dua tempat, ada di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Barat. Saat ini lokasi tempatnya mengungsi tengah dijaga oleh aparat keamanan dari Polri dan TNI. Namun, dia mengatakan pengungsi sangat membutuhkan bantuan.
"Kami yang pasti butuh selimut, pampers karena banyak anak-anak, terus pakaian, makanan," katanya.
Erna mengatakan belum tahu sampai kapan akan terus mengungsi. Dia pun mengaku bingung dan mengatakan akan kembali jika kondisi kampungnya di Aceh Singkil sudah kondusif.
Erna menceritakan pembakaran rumah ibadah terjadi pukul 11.00 WIB. Saat itu dia berada di rumah. Menurutnya, sekitar 200 orang langsung mendatangi gereja dan melakukan pembakaran.
Terkait korban tewas, Erna mengatakan dia mengetahui ada satu korban tewas. Namun, dia tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya. (ags)
Ernawati (33), salah satu pengungsi, mengatakan saat ini dirinya bersama warga lain sedang berkumpul di pengungsian. Banyaknya warga yang mengungsi membuat pengungsian tidak mampu menampung warga. Dia bersama satu orang anaknya memilih mengungsi di Tapanuli Tengah karena lokasinya yang dekat dengan Aceh Singkil.
"Kondisi saat ini hujan, di sini sedang berkumpul, tempat pengungsian terbatas jadi banyak yang menumpang ke rumah warga," kata Erna, ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (13/10).
Pilihan Redaksi
Kapolri Beberkan Kronologi Kerusuhan Aceh Singkil
Rusuh Aceh Singkil Terjadi Setelah Kesepakatan IMB Gereja
Dua Rumah Ibadah Terbakar di Aceh Singkil
Menurut Erna, jumlah pengungsi masih terus berdatangan. Hal ini terjadi karena warga takut menjadi korban berikutnya. Sulitnya akses tranportasi juga menyebabkan pengungsi baru sampai ke lokasi pengungsian pada malam hari.
"Pengungsi masih terus berdatangan, soalnya mereka nunggu jemputan, warga kristennya 80-90 persen mengungsi," ujarnya.
Dia menjelaskan lokasi pengungsian berada di dua tempat, ada di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Barat. Saat ini lokasi tempatnya mengungsi tengah dijaga oleh aparat keamanan dari Polri dan TNI. Namun, dia mengatakan pengungsi sangat membutuhkan bantuan.
"Kami yang pasti butuh selimut, pampers karena banyak anak-anak, terus pakaian, makanan," katanya.
Erna mengatakan belum tahu sampai kapan akan terus mengungsi. Dia pun mengaku bingung dan mengatakan akan kembali jika kondisi kampungnya di Aceh Singkil sudah kondusif.
Erna menceritakan pembakaran rumah ibadah terjadi pukul 11.00 WIB. Saat itu dia berada di rumah. Menurutnya, sekitar 200 orang langsung mendatangi gereja dan melakukan pembakaran.
Terkait korban tewas, Erna mengatakan dia mengetahui ada satu korban tewas. Namun, dia tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya. (ags)
Anak-Anak Pengungsi Aceh Singkil Takut Kembali ke Daerah Asal

Spoiler for http://www.rri.co.id/sibolga/post/berita/209911/daerah/anakanak_pengungsi_aceh_singkil_takut_kembali_ke_daerah_asal.html:
BRN, Sibolga : Kondisi psikologi anak – anak yang turut mengungsi akibat insiden Aceh Singkil, dinyatakan labil.
Anak – anak pengungsi yang kini mendiami sejumlah tempat penampungan di Kecamatan Manduamas - Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, terbelit rasa trauma,
Hal itu dikatakan Ihsan Susanto, seorang Aktivis Sosial dan Psikolog anak, saat menjawab RRI terkait kondisi psikologi anak-anak pasca insiden Aceh Singkil, Jum’at (16/10/2015).
Menurutnya, rasa trauma pada anak itu lahir akibat melihat kejadian bentrok secara langsung, hingga anak-anak pengungsi asal Aceh Singkil ini, takut untuk kembali ke daerah asalnya.
“Mereka (anak-anak) itu melihat secara langsung kejadiannya, dan ini terekam dalam pikirannya. Inilah yang membuat mereka takut untuk kembali pulang, trauma jadinya,” ujar Ihsan.
Karena itu kata Ihsan, diperlukan bantuan psiko sosial, baik dari pemerintah maupun dari lembaga perlindungan anak, untuk memulihkan kondisi kejiwaan dan sosial pada anak, pasca insiden tersebut.
“Ya harapannya, anak-anak mendapat bantuan psiko sosial. Psiko Sosial itu mengaitkan kondisi sikologi anak dan kondisi sosial anak,” tukas Ihsan.
Selanjutnya Ihsan Susanto berharap, kondisi kemanan di Aceh Singkil segera pulih, agar anak – anak pengungsi dapat kembali ke daerah asal untuk melanjutkan pendidikan. (Deny Siahaan).
Anak – anak pengungsi yang kini mendiami sejumlah tempat penampungan di Kecamatan Manduamas - Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, terbelit rasa trauma,
Hal itu dikatakan Ihsan Susanto, seorang Aktivis Sosial dan Psikolog anak, saat menjawab RRI terkait kondisi psikologi anak-anak pasca insiden Aceh Singkil, Jum’at (16/10/2015).
Menurutnya, rasa trauma pada anak itu lahir akibat melihat kejadian bentrok secara langsung, hingga anak-anak pengungsi asal Aceh Singkil ini, takut untuk kembali ke daerah asalnya.
“Mereka (anak-anak) itu melihat secara langsung kejadiannya, dan ini terekam dalam pikirannya. Inilah yang membuat mereka takut untuk kembali pulang, trauma jadinya,” ujar Ihsan.
Karena itu kata Ihsan, diperlukan bantuan psiko sosial, baik dari pemerintah maupun dari lembaga perlindungan anak, untuk memulihkan kondisi kejiwaan dan sosial pada anak, pasca insiden tersebut.
“Ya harapannya, anak-anak mendapat bantuan psiko sosial. Psiko Sosial itu mengaitkan kondisi sikologi anak dan kondisi sosial anak,” tukas Ihsan.
Selanjutnya Ihsan Susanto berharap, kondisi kemanan di Aceh Singkil segera pulih, agar anak – anak pengungsi dapat kembali ke daerah asal untuk melanjutkan pendidikan. (Deny Siahaan).
Menteri Khofifah: Pemerintah Akan Melayani Pengungsi Rohingya dan Bangladesh



Spoiler for http://news.metrotvnews.com/read/2015/05/22/128626/menteri-khofifah-pemerintah-akan-melayani-pengungsi-rohingya-dan-bangladesh:
etrotvnews.com, Malang: Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa akan mengunjungi para pengungsi Rohingya di Aceh. Menteri Khofifah menyebutkan pemerintah Indonesia tak akan membiarkan pengungsi Rohingya terlantar.
"Minggu tanggal 24 Mei saya akan ke Langsa (Aceh). Pemerintah akan melayani pengungsi dari Rohingya, dan Bangladesh saat mereka berada di wilayah Indonesia. Karena ini soal kemanusiaan," kata Menteri Khofifah di Malang, Kamis (21/5/2015).
Selain itu, sambung Khofifah, dalam kunjungannya ke Aceh, Kementerian Sosial (Kemensos) akan tetap berkoordinasi dengan berbagai lembaga untuk memantapkan penyaluran bantuan.
"Kemensos akan turut membantu pada saat tanggap darurat dengan tetap koordinasi dengan kementerian, dan lembaga yang lain termasuk dengan International Organization of Migration (IOM)," ujarnya
Sebelumnya, Indonesia mendapat apresiasi dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) atas penanganan pengungsi etnis Rohingya. Sebab, hingga kini Indonesia telah menampung lebih dari 11 ribu pengungsi minoritas asal Myanmar itu.
"Ini mendapatkan apresiasi dari deputi sekjen PBB yang melakukan komunikasi dengan Kemenlu pada hari Minggu sekitar pukul 9.30-10.00 WIB pagi hari," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
YDH
"Minggu tanggal 24 Mei saya akan ke Langsa (Aceh). Pemerintah akan melayani pengungsi dari Rohingya, dan Bangladesh saat mereka berada di wilayah Indonesia. Karena ini soal kemanusiaan," kata Menteri Khofifah di Malang, Kamis (21/5/2015).
Selain itu, sambung Khofifah, dalam kunjungannya ke Aceh, Kementerian Sosial (Kemensos) akan tetap berkoordinasi dengan berbagai lembaga untuk memantapkan penyaluran bantuan.
"Kemensos akan turut membantu pada saat tanggap darurat dengan tetap koordinasi dengan kementerian, dan lembaga yang lain termasuk dengan International Organization of Migration (IOM)," ujarnya
Sebelumnya, Indonesia mendapat apresiasi dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) atas penanganan pengungsi etnis Rohingya. Sebab, hingga kini Indonesia telah menampung lebih dari 11 ribu pengungsi minoritas asal Myanmar itu.
"Ini mendapatkan apresiasi dari deputi sekjen PBB yang melakukan komunikasi dengan Kemenlu pada hari Minggu sekitar pukul 9.30-10.00 WIB pagi hari," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
YDH
Fahri minta Pemerintah keluarkan regulasi soal kemanusiaan

Spoiler for http://dikabarkan.info/li/fahri-minta-pemerintah-keluarkan-regulasi-soal-kemanusiaan:
DIKABARKAN - Pemerintah diminta untuk membuat regulasi terkait penanganan masalah krisis kemanusian. Negara diharapkan hadir untuk melindungi jiwa manusia.
“Kita punya pancasila yaitu jelas kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan kemanusiaan itu bukan hanya kemanusiaan yang ada di Indonesia. Sebab, pancasila itu adalah ideologi global,” ujar Wakil Ketua DPR RI, Fahri usai beri sambutan dalam seminar yang bertajuk ‘Solusi Tuntas Melayani Pengungsi Rohingya’ di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Kamis (20/08/2015).
Baca juga: Negara harus belajar tragedi Rohingya, atasi problem kemanusiaan dan Cerita baru pengungsi Rohingya di Aceh Utara
Politisi PKS ini pun mengingatkan, selain Indonesia perlu membumikan nilai pancasila di dalam negeri, juga harus didengungkan pada dunia global. Dasyatnya Pancasila, niscaya negara Indonesia akan senantiasa dihargai oleh negara-negara lain.
“Itu pendiri bangsa kita punya pikiran brilian yang membawa pancasila itu menjadi ideologi bangsa Indonesia. Dan itu adalah ideologi global,” harap Fahri.
Problem-problem seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, serta keadilan, Fahri memandang semua itu adalah problem kemanusiaan yang juga dialami bangsa-bangsa di dunia.
Sementara, lanjut, Fahri, dalam menangani para pencari suaka seringkali terjadi benturan-benturan di lapangan karena aturan pencari suaka belum ada di Indonesia. Dulu, katanya, di dalam Undang-Undang (UU) Imigrasi, DPR sudah pernah ingin membuatnya tetapi pemerintah tidak menyetujui.
“Itulah susahnya kalau ingin membuat UU, mesti nunggu pemerintah dulu sehingga terlalu banyak tidak maunya,” jelasnya.
Ketika pemerintah dihadapkan suatu persoalan yang datang tiba-tiba kepada bangsa Indonesia seperti pengungsi Rohingya, pemerintah tidak siap alias tidak mempunyai perangkat untuk mengatasinya.
“Jadi sudah selayaknya pemerintah itu membuat peraturan,” pungkas Fahri. @yuanto
“Kita punya pancasila yaitu jelas kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan kemanusiaan itu bukan hanya kemanusiaan yang ada di Indonesia. Sebab, pancasila itu adalah ideologi global,” ujar Wakil Ketua DPR RI, Fahri usai beri sambutan dalam seminar yang bertajuk ‘Solusi Tuntas Melayani Pengungsi Rohingya’ di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Kamis (20/08/2015).
Baca juga: Negara harus belajar tragedi Rohingya, atasi problem kemanusiaan dan Cerita baru pengungsi Rohingya di Aceh Utara
Politisi PKS ini pun mengingatkan, selain Indonesia perlu membumikan nilai pancasila di dalam negeri, juga harus didengungkan pada dunia global. Dasyatnya Pancasila, niscaya negara Indonesia akan senantiasa dihargai oleh negara-negara lain.
“Itu pendiri bangsa kita punya pikiran brilian yang membawa pancasila itu menjadi ideologi bangsa Indonesia. Dan itu adalah ideologi global,” harap Fahri.
Problem-problem seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, serta keadilan, Fahri memandang semua itu adalah problem kemanusiaan yang juga dialami bangsa-bangsa di dunia.
Sementara, lanjut, Fahri, dalam menangani para pencari suaka seringkali terjadi benturan-benturan di lapangan karena aturan pencari suaka belum ada di Indonesia. Dulu, katanya, di dalam Undang-Undang (UU) Imigrasi, DPR sudah pernah ingin membuatnya tetapi pemerintah tidak menyetujui.
“Itulah susahnya kalau ingin membuat UU, mesti nunggu pemerintah dulu sehingga terlalu banyak tidak maunya,” jelasnya.
Ketika pemerintah dihadapkan suatu persoalan yang datang tiba-tiba kepada bangsa Indonesia seperti pengungsi Rohingya, pemerintah tidak siap alias tidak mempunyai perangkat untuk mengatasinya.
“Jadi sudah selayaknya pemerintah itu membuat peraturan,” pungkas Fahri. @yuanto
Pimpinan dan Anggota DPR RI Kunjungi Pengungsi Rohingya

Spoiler for http://www.dpr.go.id/blog/kegiatan-detail/id/1322/berita/312:
Langsa,sidaknews.com – Rombongan anggota DPR RI terdiri dari Fadli Zon (Wakil Ketua), Fadhlullah (Komisi VI), H. Firmandez, SE (Komisi I) dan Prof. Bachtiar Aly (Komiisi I), ikut serta dalam rombongan tersebut Bupati Bireuen H. Ruslan M. Daud, melakukan kunjungan ke tempat pengungsi Muslim Rohingya di TPI Kuala Langsa, Minggu, 24 Mei 2015.
Sementara dalam upaya penanganan pengungsi Rohingya, Kementerian Sosial Republik Indonesia juga menyerahkankan bantuan senilai Rp 2,3 Milyar lebih yang disalurkan dalam bentuk barang di empat titik penampungan pengungsi di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Timur nilainya Rp 611 juta, di Kabupaten Aceh Tamiang nilainya Rp 171 juta, sementara bantuan untuk penanganan pengungsi di Kota Langsa senilai Rp 609 juta dan Aceh Utara senilai Rp 931 juta, berupa tenda gulung, matras, perlengkapan keluarga, perlengkapan anak, makanan dan selimut, demikian disampaikan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Margowiyono di Kota Langsa, seperti dikutip dari berbagai sumber.
Menurut data pemerintah pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Aceh jumlahnya mencapai 1.759 orang, 564 orang, dengan lokasi di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, 672 pengungsi di Pelabuhan Kuala Langsa (Langsa), 476 orang di Bireun Bayeun (Aceh Timur) dan 47 orang berada di Kabupaten Aceh Tamiang.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di dampingi Fadhlullah, dan sejumlah anggota DPR RI lainnya dalam kunjungan tersebut kepada pers mengungkapkan bahwa, para pengungsi ini terdiri dari berbagai latar belakang tidak semuanya karena diskriminasi etnis, ada yang diantaranya sebahagian dari mereka adalah pencari kerja ke Malaysia, bahkan ada istri yang mencari suami yang tidak kembali ke negaranya setelah bertahun- tahun menjadi tenaga kerja di luar negeri dan yang lebih dominan adalah mereka yang terusir dari negaranya akibat terjadinya konflik etnis dan agama di Rohingya.
Sementara, Fadhlullah yang DPR RI asal Aceh menyampaikan bahwa kebijakan yang jelas perlu segera di atur oleh pemerintah sehingga terjadi tumpang tindih aturan dalam pelaksanaan di lapangan, dan kelak menimbulkan masaalah lain, penting roll harus jelas, katanya.
Bupati Bireuen H. Ruslan M. Daud yang juga ikut bersama rombongan mengatakan rasa keharuannya yang mendalam atas partisipasi spontanitas masyarakat Aceh untuk membantu saudaranya yang seiman, bantuan terus mengalir dari seluruh Aceh termasuk dari Kabupaten Bireuen, yang mengirimkan barang, obat obatan dan tenaga kesehatan, sebutnya.
Fadli Zon berjanji akan membawa permasalahan pengungsi Rohingya ini dalam rapat bersama pemerintah dalam waktu dekat dan seterusnya isu ini akan dibawa ke Forum ASEAN untuk mendapatkan solusi yang bijak dalam penanganan para manusia perahu yang saat ini terdampar di Aceh, ini adalah masalah kemanusiaan dan harus mendapatkan perhatian dunia internasional, demikian ungkapnya.
Berdasarkan pantauan penulis bantuan terus berdatangan bukan hanya dalam bentuk barang tetapi juga tenaga medis dan relawan.untuk membantu warga pengungsi Rohingya. (Tarmizi A.Gani)
Sementara dalam upaya penanganan pengungsi Rohingya, Kementerian Sosial Republik Indonesia juga menyerahkankan bantuan senilai Rp 2,3 Milyar lebih yang disalurkan dalam bentuk barang di empat titik penampungan pengungsi di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Timur nilainya Rp 611 juta, di Kabupaten Aceh Tamiang nilainya Rp 171 juta, sementara bantuan untuk penanganan pengungsi di Kota Langsa senilai Rp 609 juta dan Aceh Utara senilai Rp 931 juta, berupa tenda gulung, matras, perlengkapan keluarga, perlengkapan anak, makanan dan selimut, demikian disampaikan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Margowiyono di Kota Langsa, seperti dikutip dari berbagai sumber.
Menurut data pemerintah pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Aceh jumlahnya mencapai 1.759 orang, 564 orang, dengan lokasi di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, 672 pengungsi di Pelabuhan Kuala Langsa (Langsa), 476 orang di Bireun Bayeun (Aceh Timur) dan 47 orang berada di Kabupaten Aceh Tamiang.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di dampingi Fadhlullah, dan sejumlah anggota DPR RI lainnya dalam kunjungan tersebut kepada pers mengungkapkan bahwa, para pengungsi ini terdiri dari berbagai latar belakang tidak semuanya karena diskriminasi etnis, ada yang diantaranya sebahagian dari mereka adalah pencari kerja ke Malaysia, bahkan ada istri yang mencari suami yang tidak kembali ke negaranya setelah bertahun- tahun menjadi tenaga kerja di luar negeri dan yang lebih dominan adalah mereka yang terusir dari negaranya akibat terjadinya konflik etnis dan agama di Rohingya.
Sementara, Fadhlullah yang DPR RI asal Aceh menyampaikan bahwa kebijakan yang jelas perlu segera di atur oleh pemerintah sehingga terjadi tumpang tindih aturan dalam pelaksanaan di lapangan, dan kelak menimbulkan masaalah lain, penting roll harus jelas, katanya.
Bupati Bireuen H. Ruslan M. Daud yang juga ikut bersama rombongan mengatakan rasa keharuannya yang mendalam atas partisipasi spontanitas masyarakat Aceh untuk membantu saudaranya yang seiman, bantuan terus mengalir dari seluruh Aceh termasuk dari Kabupaten Bireuen, yang mengirimkan barang, obat obatan dan tenaga kesehatan, sebutnya.
Fadli Zon berjanji akan membawa permasalahan pengungsi Rohingya ini dalam rapat bersama pemerintah dalam waktu dekat dan seterusnya isu ini akan dibawa ke Forum ASEAN untuk mendapatkan solusi yang bijak dalam penanganan para manusia perahu yang saat ini terdampar di Aceh, ini adalah masalah kemanusiaan dan harus mendapatkan perhatian dunia internasional, demikian ungkapnya.
Berdasarkan pantauan penulis bantuan terus berdatangan bukan hanya dalam bentuk barang tetapi juga tenaga medis dan relawan.untuk membantu warga pengungsi Rohingya. (Tarmizi A.Gani)
Alasan Mensos Khofifah Salut dengan Rohingya
Spoiler for http://news.liputan6.com/read/2241563/alasan-mensos-khofifah-salut-dengan-rohingya:
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi pengungsi Rohingya di Langsa, Aceh pada Minggu 24 Mei pekan lalu. Selain terharu, dia mengaku salut dengan sikap mereka yang cukup santun.
"Mereka santun sekali, sebagai umat mereka punya rasa terima kasih sekali, saya salut sama mereka," ujar Khofifah di Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Menurut Khofifah, ada perbedaan antara pengungsi Rohingya dan Banglades. Keturunan etnis Indo-Arya asal Myanmar itu lebih ramah ketimbang pengungsi asal Bangladesh.
"Beda yang Bangladesk lho ya, kalau mereka bawaannya bertengkar terus. Makanya kita pisahkan," ujar dia.
Badan PBB Urusan Pengungsi atau UNHCR, kata Khofifah, menyatakan siap menanggung semua biaya pemulangan etnis Rohingya asal Banglades.
"Bahkan mereka (UNHCR) sudah menyatakan, kalau semua tiket balik Indonesia ke Banglades akan ditanggung oleh mereka. Makanya saya sedang terus usahakan data mereka, karena identas itu penting sekali," pungkas Khofifah.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengatakan, Kementerian Sosial siap menampung anak-anak yatim piatu pengungsi Rohingya di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) di Bambu Apus, Jakarta.
Selain itu, Kementerian Sosial akan memberikan bantuan untuk menangani trauma para pengungsi Rohingya yang berada di penampungan di Provinsi Aceh. Bantuan pemulihan trauma dilakukan dalam bentuk trauma healing dan konseling.
Nantinya untuk mengatasi kendala bahasa yang ada, Kemensos akan mencari solusinya, agar pemulihan trauma bisa dilakukan secara maksimal.
Berdasarkan data jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh mencapai 1.759 jiwa di 4 titik, dengan rincian sebanyak 564 jiwa di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh.
672 Jiwa ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa Kota Langsa, 476 jiwa di Bireun Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur dan 47 jiwa di gedung milik Pemda Kabupaten Aceh Tamiang. (Rmn)
"Mereka santun sekali, sebagai umat mereka punya rasa terima kasih sekali, saya salut sama mereka," ujar Khofifah di Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Menurut Khofifah, ada perbedaan antara pengungsi Rohingya dan Banglades. Keturunan etnis Indo-Arya asal Myanmar itu lebih ramah ketimbang pengungsi asal Bangladesh.
"Beda yang Bangladesk lho ya, kalau mereka bawaannya bertengkar terus. Makanya kita pisahkan," ujar dia.
Badan PBB Urusan Pengungsi atau UNHCR, kata Khofifah, menyatakan siap menanggung semua biaya pemulangan etnis Rohingya asal Banglades.
"Bahkan mereka (UNHCR) sudah menyatakan, kalau semua tiket balik Indonesia ke Banglades akan ditanggung oleh mereka. Makanya saya sedang terus usahakan data mereka, karena identas itu penting sekali," pungkas Khofifah.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengatakan, Kementerian Sosial siap menampung anak-anak yatim piatu pengungsi Rohingya di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) di Bambu Apus, Jakarta.
Selain itu, Kementerian Sosial akan memberikan bantuan untuk menangani trauma para pengungsi Rohingya yang berada di penampungan di Provinsi Aceh. Bantuan pemulihan trauma dilakukan dalam bentuk trauma healing dan konseling.
Nantinya untuk mengatasi kendala bahasa yang ada, Kemensos akan mencari solusinya, agar pemulihan trauma bisa dilakukan secara maksimal.
Berdasarkan data jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh mencapai 1.759 jiwa di 4 titik, dengan rincian sebanyak 564 jiwa di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh.
672 Jiwa ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa Kota Langsa, 476 jiwa di Bireun Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur dan 47 jiwa di gedung milik Pemda Kabupaten Aceh Tamiang. (Rmn)
miang. (Rmn)
Kemensos Salurkan Rp2,3 M untuk Pengungsi Rohingya
Spoiler for http://nasional.inilah.com/read/detail/2207284/kemensos-salurkan-rp23-m-untuk-pengungsi-rohingya:
INILAHCOM, Langsa - Kementerian Sosial menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp2,3 miliar untuk penanganan pengungsi Rohingya yang saat ini ditampung di empat titik di Provinsi Aceh.
"Bantuan tersebut kita saluran dalam bentuk barang," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Margowiyono di Kota Langsa, Minggu.
Margowiyono menjelaskan, bantuan untuk Kabupaten Aceh Timur sebanyak Rp611 juta berupa tenda gulung, matras, family kit, kids ware, makanan dan selimut. Bantuan tersebut dikirim dari gudang regional Palembang, gudang pusat Bekasi, dan gudang Sumatera Utara.
Untuk Kabupaten Aceh Tamiang bantuan disalurkan sebanyak Rp171 juta dengan komponen yang sama yang diberangkatkan dari gudang regional Palembang, dan gudang pusat Bekasi.
Bantuan untuk Kota Langsa senilai Rp609 juta dari gudang regional Palembang, gudang pusat Bekasi. Untuk Aceh Utara senilai Rp931 juta dari gudang regional Palembang dan gudang pusat Bekasi.
Berdasarkan data jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh berjumlah 1.759 jiwa di empat titik tersebut dengan rincian sebanyak 564 jiwa di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
Sebanyak 672 jiwa ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, 476 jiwa di Bireun Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, dan sebanyak 47 jiwa di gedung milik pemda Kabupaten Aceh Tamiang.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja untuk melihat langsung kondisi pengungsi Rohingya di Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur dan akan menyerahkan bantuan. [tar] - See more at: http://nasional.inilah.com/read/deta....rbX0E6r4.dpuf
"Bantuan tersebut kita saluran dalam bentuk barang," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Margowiyono di Kota Langsa, Minggu.
Margowiyono menjelaskan, bantuan untuk Kabupaten Aceh Timur sebanyak Rp611 juta berupa tenda gulung, matras, family kit, kids ware, makanan dan selimut. Bantuan tersebut dikirim dari gudang regional Palembang, gudang pusat Bekasi, dan gudang Sumatera Utara.
Untuk Kabupaten Aceh Tamiang bantuan disalurkan sebanyak Rp171 juta dengan komponen yang sama yang diberangkatkan dari gudang regional Palembang, dan gudang pusat Bekasi.
Bantuan untuk Kota Langsa senilai Rp609 juta dari gudang regional Palembang, gudang pusat Bekasi. Untuk Aceh Utara senilai Rp931 juta dari gudang regional Palembang dan gudang pusat Bekasi.
Berdasarkan data jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh berjumlah 1.759 jiwa di empat titik tersebut dengan rincian sebanyak 564 jiwa di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
Sebanyak 672 jiwa ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, 476 jiwa di Bireun Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, dan sebanyak 47 jiwa di gedung milik pemda Kabupaten Aceh Tamiang.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja untuk melihat langsung kondisi pengungsi Rohingya di Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur dan akan menyerahkan bantuan. [tar] - See more at: http://nasional.inilah.com/read/deta....rbX0E6r4.dpuf
Pasca rusuh Tolikara, Menteri Khofifah beri bantuan ke pengungsi
Spoiler for http://www.merdeka.com/peristiwa/pascarusuh-tolikara-menteri-khofifah-beri-bantuan-ke-pengungsi.html:
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi dan meninjau kondisi korban kerusuhan di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua.
Khofifah didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise dalam kunjungannya ke Tolikara, melihat langsung lokasi kebakaran dan kondisi warga yang mengungsi.
Khofifah mengatakan sejumlah bantuan untuk para pengungsi sudah diserahkan terutama kebutuhan dasar dan makanan.
"Kita memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/7).
Khofifah juga menyerahkan bantuan kerudung kepada para pengungsi perempuan.
Usai meninjau kondisi pengungsi, Khofifah juga melihat kondisi salah seorang korban kerusuhan yang mengalami luka tembak dan dirawat di RSUD Karubaga. Kepada korban, Khofifah menyerahkan sejumlah santunan.
Khofifah mengatakan, komunikasi cukup intensif dilakukan dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso dan Kapolri Badrodin Haiti terkait kondisi warga yang mengungsi.
Selain memastikan kebutuhan dasar seperti logistik dan matras, Khofifah juga akan memeriksa data rumah toko yang terbakar.
Di samping itu, Kementerian Sosial akan menyiapkan tenaga kerja sosial untuk memberikan penanganan terhadap dampak trauma akibat kejadian tersebut terutama untuk anak-anak dan lanjut usia.
"Sesuai SOP Kemensos kalau ada di antara mereka yang rukonya terbakar maka ada hak mereka untuk mendapatkan renovasi," katanya.
Khofifah menjelaskan, terkait dengan dampak bencana sosial sudah menjadi tugas Kemensos untuk menanganinya terlebih lagi ada warga yang mengungsi.
"Ada 153 warga yang terkonfirmasi di dua titik pengungsian yaitu di Koramil dan di belakang polres setempat," katanya.
Data yang diterima Mensos, sebanyak 63 ruko dan satu musala terbakar, 38 KK atau 153 jiwa mengungsi. Peristiwa tersebut terjadi tepat saat pelaksanaan Salat Idul Fitri pada Jumat (17/7).
Khofifah didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise dalam kunjungannya ke Tolikara, melihat langsung lokasi kebakaran dan kondisi warga yang mengungsi.
Khofifah mengatakan sejumlah bantuan untuk para pengungsi sudah diserahkan terutama kebutuhan dasar dan makanan.
"Kita memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/7).
Khofifah juga menyerahkan bantuan kerudung kepada para pengungsi perempuan.
Usai meninjau kondisi pengungsi, Khofifah juga melihat kondisi salah seorang korban kerusuhan yang mengalami luka tembak dan dirawat di RSUD Karubaga. Kepada korban, Khofifah menyerahkan sejumlah santunan.
Khofifah mengatakan, komunikasi cukup intensif dilakukan dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso dan Kapolri Badrodin Haiti terkait kondisi warga yang mengungsi.
Selain memastikan kebutuhan dasar seperti logistik dan matras, Khofifah juga akan memeriksa data rumah toko yang terbakar.
Di samping itu, Kementerian Sosial akan menyiapkan tenaga kerja sosial untuk memberikan penanganan terhadap dampak trauma akibat kejadian tersebut terutama untuk anak-anak dan lanjut usia.
"Sesuai SOP Kemensos kalau ada di antara mereka yang rukonya terbakar maka ada hak mereka untuk mendapatkan renovasi," katanya.
Khofifah menjelaskan, terkait dengan dampak bencana sosial sudah menjadi tugas Kemensos untuk menanganinya terlebih lagi ada warga yang mengungsi.
"Ada 153 warga yang terkonfirmasi di dua titik pengungsian yaitu di Koramil dan di belakang polres setempat," katanya.
Data yang diterima Mensos, sebanyak 63 ruko dan satu musala terbakar, 38 KK atau 153 jiwa mengungsi. Peristiwa tersebut terjadi tepat saat pelaksanaan Salat Idul Fitri pada Jumat (17/7).
Quote:
Original Posted By fidelc4stro►walaupun terasa pahit......
mari kita bersama-sama menyanyikan lagu "Indonesia Raya"
mari kita bersama-sama menyanyikan lagu "Indonesia Raya"

Quote:
Original Posted By fidelc4stro►walaupun kita ragu.....
mari kita nyanyikan lagu "bhineka tunggal ika"
mari kita nyanyikan lagu "bhineka tunggal ika"

sy terharu gan...............:berdukas

Diubah oleh m.a.w.a.r. 18-10-2015 09:32


pakisal212 memberi reputasi
1
4.2K
Kutip
23
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan