Salam,

Sebelumnya, saya minta maaf apabila dalam tulisan ini saya terkesan sok tahu atau yang lain. Sedari awal saya katakan ini: saya menulis trit ini berdasar kecintaan sekaligus keprihatinan saya akan sastra Indonesia.

Khususnya berkaitan dengan roman-roman klasik Indonesia, karya-karya Pujangga Balai Pustaka semisal Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Atheis, Aki, atau buku-buku non mainstream semisal karya Multatuli atau penulis-penulis PKI awal abad 19-an.

Apa yang saya prihatinkan? Minat baca kaula muda.

Romah-roman klasik warisan budaya-sastra negeri sendiri makin hari makin jauh dari generasi mudanya. Jujur saja, kita tahu judul-judul buku yang tersebut di atas, kita bahkan sering menyebut istilah "Siti Nurbaya" --Apa? Lo dipaksa kimpoi? Cis, kayak jaman Siti Nurbaya aja--namun apakah kita sudah pernah membaca tuntas bukunya?

Ini sekadar unek-unek saya. Mungkin dari sini ada sesuatu yang bisa kita lakukan. Mari berbagi idea.

Salam,
Nad