(Gambar Hanya Mulustrasi)
PEKANBARU, GORIAU.COM - Gadis remaja
berusia 14 tahun, warga jalan Kapau Sari Tenayan
Raya, harus menerima kenyataan pahit. Ia jadi
korban pencabulan sang pacar yang terpaut usia 10
tahun diatasnya. Parahnya, perbuatan ini dilakukan di
area hutan kota, jalan Diponegoro. Tak tanggung-
tanggung, keduanya sempat berbohong pada pihak
sekolah agar bisa bolos, dengan alasan nenek si
gadis meninggal dunia.
Kawasan hutan kota Diponegoro nyatanya masih
menjadi area pilihan segelintir orang untuk mojok
alias berpacaran. Tak sedikit pula yang curi-curi
kesempatan hingga berbuat tak senonoh disini.
Contohnya yang dilakukan sepasang muda-mudi
yang tengah dimabuk asmara, sebut saja Bunga (14)
dan kekasihnya AR (24).
Dengan dalih nenek si gadis telah meninggal, AR lalu
menjemput korban (pacarnya,red) ke sekolah dengan
maksud meminta izin. Tentunya ini hanyalah akal-
akalan mereka agar si cewek bisa pulang lebih awal.
Setelah tipu-tipu AR berjalan mulus, ia pun lalu
menggiring teman wanitanya tersebut ke areal hutan
kota di jalan Diponegoro Pekanbaru.
Disini, AR lalu melancarkan aksi berikutnya. Ia yang
sudah gelap mata kemudian melakukan perbuatan
cabul terhadap Bunga, dengan cara mencumbu dan
meraba tubuh korban. Belum puas sampai disitu,
warga jalan Sri Indra kecamatan Rumbai ini bahkan
sempat berbuat tak senonoh dan menggerayangi
bagian terlarang korban.
Namun akhirnya, perbuatan tak pantas AR diketahui
warga. Atas laporan masyarakat, pria yang
keseharian bekerja di perusahaan swasta ini pun
terpaksa diamankan aparat penegak hukum.
"Kejadian ini pada Selasa kemarin dan terlapor
langsung diamankan berdasarkan laporan polisi LP/
V/2015 tanggal 12 Mei 2015," kata Kabid Humas
Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Kamis
(14/5/2015) pagi.
Selain dirinya (AR), polisi juga menyita barang bukti
berupa sehelai baju kaos lengan pendek hitam,
sehelai Sweater putih, dua helai celana jeans hitam,
serta sehelai bra. "Kita juga telah meminta
keterangan dari pihak korban serta beberapa orang
saksi guna kepentingan penyelidikan," tutup AKBP
Guntur. (had)