- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Gadis-gadis Negara Ini Disetrika Dadanya untuk Sembunyikan Payudaranya


TS
baratayudha17
Gadis-gadis Negara Ini Disetrika Dadanya untuk Sembunyikan Payudaranya
Quote:
Original Posted By Baratayudha17...

TRIBUNJATENG.COM - Perlakuan tak enak harus dialami remaja dan gadis-gadis Kamerun, Nigeria bahkan di wilayah Afrika Selatan. Mereka para remaja yang beranjak dewasa, usia antara 11-15 tahun, dadanya disetrika menggunakan batu panas. Supaya payudara gadis gadis itu tidak menyembul keluar, kecil dan tidak menonjol. Tujuannya demi tidak mengundang birahi laki-laki.
Ritual menyeramkan dan mengerikan itu sudah berlaku sejak lama di negara-negara tersebut. Dilansir dari dailymail, ritual kejam ini telah menimpa lebih dari 3,8 juta gadis-gadis di wilayah Afrika. Prosesnya pun sungguh mengerikan, dimana orangtua mereka akan menggunakan batu pipih yang besar, sebuah palu yang telah dipanaskan di bara api untuk ditempelkan ke dada mereka sehingga akan memutus jaringan payudara dan membuatnya tidak bisa tumbuh besar. Otomatis mereka tidak akan terlihat seperti wanita pada umumnya.
Menurut Departemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat praktek ini telah meluas di Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan sebesar 58 persen. Para orangtua beralasan ritual ini untuk mencegah anak-anak perempuan yang berusia 11 hingga 15 tahun dari perhatian kaum pria yang tidak diinginkan dan agar tidak terjadi kehamilan di luar nikah. Mereka juga berharap dengan menghapus tanda-tanda pubertas para orangtua bisa dengan tenang melepas putrinya untuk melanjutkan pendidikan lebih lama sebelum mereka benar-benar siap menikah.

Namun, perilaku FGM (Female Genital Mutilation) atau mutilasi alat genital perempuan seperti setrika payudara secara luas ini dianggap sebagai bentuk lain dari pelecehan tersembunyi.
Penulis Leyla Hussein mengatakan kepada Cosmopolitan, 'Hal ini sama saja menghancurkan payudara wanita dan mengambil hari-hari baik mereka."
"Kata-kata "budaya", "tradisi" atau "agama" mungkin akan muncul ketika mencoba untuk menjelaskan praktek berbahaya ini, tetapi seperti dalam kasus FGM, kata-kata ini hanya menjadi alasan terselubung," lanjutnya.
Gadis-gadis itu menjalani ritual FGM untuk 'keselamatan' dan itu tidak masuk akal. Tidak ada yang bisa menjamin keselamatan dan keaman mereka di negaranya hanya dengan menyetrika payudara.
Crottt dimarih...

TRIBUNJATENG.COM - Perlakuan tak enak harus dialami remaja dan gadis-gadis Kamerun, Nigeria bahkan di wilayah Afrika Selatan. Mereka para remaja yang beranjak dewasa, usia antara 11-15 tahun, dadanya disetrika menggunakan batu panas. Supaya payudara gadis gadis itu tidak menyembul keluar, kecil dan tidak menonjol. Tujuannya demi tidak mengundang birahi laki-laki.
Ritual menyeramkan dan mengerikan itu sudah berlaku sejak lama di negara-negara tersebut. Dilansir dari dailymail, ritual kejam ini telah menimpa lebih dari 3,8 juta gadis-gadis di wilayah Afrika. Prosesnya pun sungguh mengerikan, dimana orangtua mereka akan menggunakan batu pipih yang besar, sebuah palu yang telah dipanaskan di bara api untuk ditempelkan ke dada mereka sehingga akan memutus jaringan payudara dan membuatnya tidak bisa tumbuh besar. Otomatis mereka tidak akan terlihat seperti wanita pada umumnya.
Menurut Departemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat praktek ini telah meluas di Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan sebesar 58 persen. Para orangtua beralasan ritual ini untuk mencegah anak-anak perempuan yang berusia 11 hingga 15 tahun dari perhatian kaum pria yang tidak diinginkan dan agar tidak terjadi kehamilan di luar nikah. Mereka juga berharap dengan menghapus tanda-tanda pubertas para orangtua bisa dengan tenang melepas putrinya untuk melanjutkan pendidikan lebih lama sebelum mereka benar-benar siap menikah.

Namun, perilaku FGM (Female Genital Mutilation) atau mutilasi alat genital perempuan seperti setrika payudara secara luas ini dianggap sebagai bentuk lain dari pelecehan tersembunyi.
Penulis Leyla Hussein mengatakan kepada Cosmopolitan, 'Hal ini sama saja menghancurkan payudara wanita dan mengambil hari-hari baik mereka."
"Kata-kata "budaya", "tradisi" atau "agama" mungkin akan muncul ketika mencoba untuk menjelaskan praktek berbahaya ini, tetapi seperti dalam kasus FGM, kata-kata ini hanya menjadi alasan terselubung," lanjutnya.
Gadis-gadis itu menjalani ritual FGM untuk 'keselamatan' dan itu tidak masuk akal. Tidak ada yang bisa menjamin keselamatan dan keaman mereka di negaranya hanya dengan menyetrika payudara.
Crottt dimarih...

Budaya Tolol dan Biadab!!!

0
4.5K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan